Sepanjang satu dekade, lebih dari 270 planet extrasolar telah ditemukan di beraneka lingkungan. Planet mirip bumi yang berada di zona habitasi masih cukup jauh dari ambang pintu penemuannya. Tapi hal tersebut bukannya tak mungkin. Planet batuan yang mirip Bumi bisa saja mengorbit salah satu bintang tetangga kita bahkan bisa dideteksi menggunakan teknik yang sudah ada saat ini. Ini merupakan hasil penelitian terbaru dari astronom di Universitas California, Santa Cruz.
Bintang tetangga? Yang mana yah? Penelitian terbaru itu dilakukan oleh Javiera Guedes dari USCS pada sistem tiga bintang Alpha Centauri, bintang yang paling populer untuk dijadkan tujuan penjelajahan angkasa dalam sains fiksi. Simulasi pembentukan planet yang dilakukan Javiera menunjukan kalau planet kebumian memang mungkin terbentuk di bintang Alpha Centauri B dan mengorbit pada zona habitasinya. Zona habitasi atau zona layak huni merupakan area di sekitar bintang yang masih memungkinkan keberadaan air dalam kondisi cair di permukaan planet. Dan planet tersebut bila ada bisa diamati dengan menggunakan teleskop yang ada.
Menurut Gregory Laughlin, penemu beberapa sistem ekstrasolar planet, ada beberapa faktor yang membuat Alpha Centauri B menjadi kandidat yang baik untuk planet kebumian. Salah satu faktor itu adalah penggunaan teknik efek Doppler pada Alpha Centauri B dimana posisi dan kecerlangan Alpha Centauri B memberi peluang untuk dilakukan pengamatan dalam jangka waktu yang panjang setiap tahunnya dari belahan langit selatan. Metode efek Doppler merupakan metode pendeteksian planet extrasolar yang telah berhasil mengungkap keberadaan 228 planet extrasolar. Metode ini mengukur pergeseran cahaya bintang untuk mendeteksi adanya goyangan sangat kecil yang disebabkan oleh tarikan gravitasi planet yang mengorbitnya.
Untuk mendeteksi planet batuan yang kecil seukuran Bumi merupakan sebuah tantangan, karena goyangan yang ia sebabkan pada bintang induknya sangatlah kecil. Diperkirakan dibutuhkan waktu 5 tahun untuk mengamati keberadaan planet mirip Bumi di sekitar Alpha Centauri B. Pengamatan akan dipimpin oleh Debra Fischer dari San Francisco State University dengan menggunakan teleskop 15 meter di Cerro Tololo Inter-American Observatory in Chile Mereka berharap akan dapat menemukan planet kebumian seperti yang ada pada simulasi.
Untuk mempelajari pembentukan planet di Alpha Centauri B, tim tersebut akan dapat mengulang simulasi untuk melihat evolusi sistem untuk setiap 200 juta tahun. Karena ada perbedaan pada kondisi awal, maka setiap simulasi akan menghasilkan pembentukan sistem planet yang berbeda. Dari setiap kasus yang dicoba, sistem dengan planet multipel akan berevolusi dengan setidaknya memiliki 1 planet berukuran Bumi. Dan dari sebagian besar percobaan, planet yang dihasilkan memiliki orbit dalam zona habitasi bintang.
Sumber : UC Santa Cruz News
Bintang tetangga? Yang mana yah? Penelitian terbaru itu dilakukan oleh Javiera Guedes dari USCS pada sistem tiga bintang Alpha Centauri, bintang yang paling populer untuk dijadkan tujuan penjelajahan angkasa dalam sains fiksi. Simulasi pembentukan planet yang dilakukan Javiera menunjukan kalau planet kebumian memang mungkin terbentuk di bintang Alpha Centauri B dan mengorbit pada zona habitasinya. Zona habitasi atau zona layak huni merupakan area di sekitar bintang yang masih memungkinkan keberadaan air dalam kondisi cair di permukaan planet. Dan planet tersebut bila ada bisa diamati dengan menggunakan teleskop yang ada.
Menurut Gregory Laughlin, penemu beberapa sistem ekstrasolar planet, ada beberapa faktor yang membuat Alpha Centauri B menjadi kandidat yang baik untuk planet kebumian. Salah satu faktor itu adalah penggunaan teknik efek Doppler pada Alpha Centauri B dimana posisi dan kecerlangan Alpha Centauri B memberi peluang untuk dilakukan pengamatan dalam jangka waktu yang panjang setiap tahunnya dari belahan langit selatan. Metode efek Doppler merupakan metode pendeteksian planet extrasolar yang telah berhasil mengungkap keberadaan 228 planet extrasolar. Metode ini mengukur pergeseran cahaya bintang untuk mendeteksi adanya goyangan sangat kecil yang disebabkan oleh tarikan gravitasi planet yang mengorbitnya.
Untuk mendeteksi planet batuan yang kecil seukuran Bumi merupakan sebuah tantangan, karena goyangan yang ia sebabkan pada bintang induknya sangatlah kecil. Diperkirakan dibutuhkan waktu 5 tahun untuk mengamati keberadaan planet mirip Bumi di sekitar Alpha Centauri B. Pengamatan akan dipimpin oleh Debra Fischer dari San Francisco State University dengan menggunakan teleskop 15 meter di Cerro Tololo Inter-American Observatory in Chile Mereka berharap akan dapat menemukan planet kebumian seperti yang ada pada simulasi.
Untuk mempelajari pembentukan planet di Alpha Centauri B, tim tersebut akan dapat mengulang simulasi untuk melihat evolusi sistem untuk setiap 200 juta tahun. Karena ada perbedaan pada kondisi awal, maka setiap simulasi akan menghasilkan pembentukan sistem planet yang berbeda. Dari setiap kasus yang dicoba, sistem dengan planet multipel akan berevolusi dengan setidaknya memiliki 1 planet berukuran Bumi. Dan dari sebagian besar percobaan, planet yang dihasilkan memiliki orbit dalam zona habitasi bintang.
Sumber : UC Santa Cruz News