Makhluk hidup pertama dari Bumi yang sampai ke permukaan Mars mungkin bukan manusia, melainkan monyet. Lembaga riset antariksa di Russia tengah menyiapkan program pengiriman seekor monyet jenis makaka ke Mars sebagai awal proyek ambisiusnya, mengirim kosmonot ke sana.
Monyet makaka menjadi kelinci percobaan untuk mengukur pengaruh paparan radiasi yang sangat tinggi di ruang angkasa. Para peneliti tidak memungkiri bahwa monyet tersebut kemungkinan tewas saat misi ini, namun data-data dan informasi yang dapat diperoleh dari percobaan ini sangat berguna untuk menyiapkan sistem keamanan yang sesuai bagi kosmonot yang dikirim selanjutnya.
"Manusia dan monyet memiliki sensitivitas terhadap radiasi ringan maupun berat yang relatif sama sehingga lebih baik percobaan pada monyet, bukan anjing atau hewan lainnya," jelas Boris Lapin, Direktur Sochi Instute of Medical Primatology di Vesyoloye, dekat Laut Hitam, Russia. Lembaga ini telah berpengalaman melakukan percobaan hewan di ruang angkasa.
Sejauh ini, makak termasuk enis monyet banyak dipakai dalam riset antariksa. Abrek dan Bion adalah monyet makaka yang pertama kali mengangkasa pada Desember 1983 dan menghabiskan waktu lima hari sebelum mendarat kembali di Kazakhstan. Dua tahun kemudian, monyet bernama Verny dan Gordy menghabiskan tujuh hari di ruang angkasa. Tahun 1987, giliran Dryoma dan Yerosha menghabiskan dua minggu di luar angkasa. Peluncuran berlanjut tahun 1989, 1992, dan 1996 sebelum akhirnya dihentikan karena kekurangan dana.
Program pengiriman monyet makak ke Mars akan dilakukan bersamaan dengan proyek Mars-500 yang dimulai tahun depan. Dalam proyek ini, sejumlah sukarelawan akan diminta tinggal di dalam ruang khusus sebagai simulasi perjalanan ke Mars selama 17 bulan atau sekitar 520 hari. Direktur Mars-500, Viktor Baranov, menyatakan sekali perjalanan ke Mars diperkirakan membutuhkan waktu 250 hari untuk berangkat, 250 kembali, dan sekitar sebulan untuk mendarat di permukaannya.
Monyet makaka Sochi akan menambah daftar hewan yang dikorbankan dalam misi antariksa. Laika, anjing pertama yang dikirim ke ruang angkasa, meninggal sesaat setelah roket yang membawanya menembus ruang angkasa.
Andrei Zbarsky dari WWF menyatakan manusia sudah mengorbankan lebih dari 100 juta hewan selama setahun atas nama kesehatan dan kecantikan. ia menegaskan, mungkin saatnya para peneliti mencari laternatif lain untuk menganti hewan dalam percobaannya.
"Hari ini tidak ada rahasia lagi bahwa anjing tersebut tewas karena syarafnya stress sesaat setelah roket diluncurkan dan tubuhnya yang kaku terawa ke orbit selama dua minggu," ujar Lapin. Namun, pihaknya mengklaim telah mendapat dukungan dari sejumlah lembaga yang peduli terhadap hewan untuk penelitian.(BBC/WAH)