kalung emas tertua |
Seuntai kalung yang ditemukan di dekat Danau Titicaca di belahan selatan Peru dinobatkan sebagai barang dari emas tertua di Benua Amerika.
Pasalnya, dalam proses penentuan umur dengan teknologi radiocarbon dating dipastikan bahwa benda itu berasal dari masa 4.000 tahun silam, ketika manusia pemburu-pengumpul menduduki kawasan tersebut.
Para arkeolog menyatakan, kalung itu tampaknya diolah dari butiran-butiran emas kasar. Penemuan ini secara tersirat menunjukkan, penggunaan perhiasan emas untuk menunjukan status mulai berlangsung sebelum munculnya masyarakat yang lebih rumit di Andes.
Saat menulis di jurnal Proceedings of the National Academy of Science (PNAS), tim arkeolog menyatakan, artefak itu merupakan emas olahan paling awal yang ditemukan tidak hanya di Andes, tapi juga di Benua Amerika.
Kepala Penelitian Dr Mark Aldenderfer dari jurusan Antropologi pada University of Arizona, Tucson, Amerika Serikat, menyatakan, temuan itu menunjukkan peran sosial yang muncul bagi emas di luar sebagai hiasan sederhana, Selasa,1/4-2008
Aldenderfer mengatakan, emas mencerminkan kecenderungan universal bagi manusia untuk meraih prestise dan status.
"Emas itu mencerminkan proses tersebut pada orang-orang yang hidup dalam masyarakat sederhana yang sedang dalam proses menjadi lebih kompleks," jelasnya.
Kalung tersebut di temukan berdampingan dengan tulang rahang tengkorak manusia dewasa di sebuah lubang kubur di dekat rumah primitif Jiskairumoko, sebuah desa kecil yang dihuni dari tahun 3.300 hingga 1.500 SM.
Para arkeolog yakin, kalung itu pernah dikenakan oleh seorang dewasa, mungkin seorang wanita tua. Bekas-bekas pada kalung itu mengindikasikan bahwa butir-butir emas kasar diratakan dengan palu batu dan kemudian secara cermat dibengkokkan atau ditempa dengan alas benda silinder yang keras untuk menciptakan bentuk menyerupai tabung.
Emas itu, kata Aldenderfer, dulunya pasti menandakan prestise orang yang mengenakan, dan tidak sepenuhnya berbeda dengan kondisi sekarang,
"Kalung itu mencerminkan lebih dari sekadar benda yang indah. Ini bagian penting cara orang menjalani hidup mereka dan cara mereka bersaing demi status di masa lalu," tegasnya. (bbc/ly)
Pasalnya, dalam proses penentuan umur dengan teknologi radiocarbon dating dipastikan bahwa benda itu berasal dari masa 4.000 tahun silam, ketika manusia pemburu-pengumpul menduduki kawasan tersebut.
Para arkeolog menyatakan, kalung itu tampaknya diolah dari butiran-butiran emas kasar. Penemuan ini secara tersirat menunjukkan, penggunaan perhiasan emas untuk menunjukan status mulai berlangsung sebelum munculnya masyarakat yang lebih rumit di Andes.
Saat menulis di jurnal Proceedings of the National Academy of Science (PNAS), tim arkeolog menyatakan, artefak itu merupakan emas olahan paling awal yang ditemukan tidak hanya di Andes, tapi juga di Benua Amerika.
Kepala Penelitian Dr Mark Aldenderfer dari jurusan Antropologi pada University of Arizona, Tucson, Amerika Serikat, menyatakan, temuan itu menunjukkan peran sosial yang muncul bagi emas di luar sebagai hiasan sederhana, Selasa,1/4-2008
Aldenderfer mengatakan, emas mencerminkan kecenderungan universal bagi manusia untuk meraih prestise dan status.
"Emas itu mencerminkan proses tersebut pada orang-orang yang hidup dalam masyarakat sederhana yang sedang dalam proses menjadi lebih kompleks," jelasnya.
Kalung tersebut di temukan berdampingan dengan tulang rahang tengkorak manusia dewasa di sebuah lubang kubur di dekat rumah primitif Jiskairumoko, sebuah desa kecil yang dihuni dari tahun 3.300 hingga 1.500 SM.
Para arkeolog yakin, kalung itu pernah dikenakan oleh seorang dewasa, mungkin seorang wanita tua. Bekas-bekas pada kalung itu mengindikasikan bahwa butir-butir emas kasar diratakan dengan palu batu dan kemudian secara cermat dibengkokkan atau ditempa dengan alas benda silinder yang keras untuk menciptakan bentuk menyerupai tabung.
Emas itu, kata Aldenderfer, dulunya pasti menandakan prestise orang yang mengenakan, dan tidak sepenuhnya berbeda dengan kondisi sekarang,
"Kalung itu mencerminkan lebih dari sekadar benda yang indah. Ini bagian penting cara orang menjalani hidup mereka dan cara mereka bersaing demi status di masa lalu," tegasnya. (bbc/ly)