Menjadi investor memang serba susah di zaman sekarang. Sebab, pasar keuangan terus bergejolak tak menentu. Di saat yang sama, ancaman infl asi tinggi juga akan menggerus keuntungan investasi.
Tapi, jika Anda jeli, sebenarnya peluang investasi tetap ada. Yang paling jelas, sejak awal 2008, para manajer investasi (MI) semakin gencar merilis reksadana baru. Nah, masuk reksadana dalam kondisi pasar loyo seperti sekarang justru menguntungkan. Sebab, harga saham, obligasi, maupun instrumen investasi lain sedang murah- murahnya. Apalagi, beberapa MI juga semakin kreatif dalam mengemas produknya.
Ambil contoh PT Danareksa Investment Management. Dalam waktu dekat, MI ini akan merilis reksadana terproteksi berbasis Obligasi Negara Ritel (ORI) 004. Namanya Danareksa Proteksi Melati Prima.
Danareksa yakin, produk ini bisa memberikan keuntungan 8,3% per tahun. Ini sudah tidak dipotong pajak lagi, lo. "Jangka waktunya empat tahun," kata Priyo Santoso, Presiden Direktur Danareksa Investment Magement. Tapi, Danareksa belum menentukan minimal investasi di produk ini.
Perencana keuangan Mike Rinin menilai, saat ini, investasi berbasis ORI memang layak jadi pilihan. "Investor bisa mendapatkan penghasilan dari bunga bulanan," katanya.
Selain berbasis ORI, Danareksa juga menyiapkan reksadana berbasis obligasi pemerintah tanpa bunga yang memberi indikasi keuntungan 17% per tahun. Adapun PT Panin Sekuritas Tbk akan merilis reksadana obligasi Panin Gebyar II. Reksadana ini akan menginvestasikan 100% dana kelolaan di Surat Utang Negara (SUN) atau ORI. Indikasi keuntungan produk ini sekitar 10%-12% per tahun.
Jika ingin mengeduk keuntungan dari jatuhnya harga saham, Anda bisa melirik reksadana saham. Kebetulan, Trimegah Securities dan Sarijaya Permana Sekuritas baru saja meluncurkan produk baru.
Lewat perbankan, Anda juga bisa membiakkan dana melalui produk-produk deposito. Sebab,?di tengah persaingan sengit dalam menjaring dana, beberapa bank berani memasang bunga di atas 8% per tahun. Cuma, jika ingin memperoleh bunga tinggi, biasanya, Anda mesti menyetor dana besar. Deposito semacam ini juga tak dijamin pemerintah.
Nuria Bonita, Nur Agus Susanto
posted from kontan on 04/26/08
Tapi, jika Anda jeli, sebenarnya peluang investasi tetap ada. Yang paling jelas, sejak awal 2008, para manajer investasi (MI) semakin gencar merilis reksadana baru. Nah, masuk reksadana dalam kondisi pasar loyo seperti sekarang justru menguntungkan. Sebab, harga saham, obligasi, maupun instrumen investasi lain sedang murah- murahnya. Apalagi, beberapa MI juga semakin kreatif dalam mengemas produknya.
Ambil contoh PT Danareksa Investment Management. Dalam waktu dekat, MI ini akan merilis reksadana terproteksi berbasis Obligasi Negara Ritel (ORI) 004. Namanya Danareksa Proteksi Melati Prima.
Danareksa yakin, produk ini bisa memberikan keuntungan 8,3% per tahun. Ini sudah tidak dipotong pajak lagi, lo. "Jangka waktunya empat tahun," kata Priyo Santoso, Presiden Direktur Danareksa Investment Magement. Tapi, Danareksa belum menentukan minimal investasi di produk ini.
Perencana keuangan Mike Rinin menilai, saat ini, investasi berbasis ORI memang layak jadi pilihan. "Investor bisa mendapatkan penghasilan dari bunga bulanan," katanya.
Selain berbasis ORI, Danareksa juga menyiapkan reksadana berbasis obligasi pemerintah tanpa bunga yang memberi indikasi keuntungan 17% per tahun. Adapun PT Panin Sekuritas Tbk akan merilis reksadana obligasi Panin Gebyar II. Reksadana ini akan menginvestasikan 100% dana kelolaan di Surat Utang Negara (SUN) atau ORI. Indikasi keuntungan produk ini sekitar 10%-12% per tahun.
Jika ingin mengeduk keuntungan dari jatuhnya harga saham, Anda bisa melirik reksadana saham. Kebetulan, Trimegah Securities dan Sarijaya Permana Sekuritas baru saja meluncurkan produk baru.
Lewat perbankan, Anda juga bisa membiakkan dana melalui produk-produk deposito. Sebab,?di tengah persaingan sengit dalam menjaring dana, beberapa bank berani memasang bunga di atas 8% per tahun. Cuma, jika ingin memperoleh bunga tinggi, biasanya, Anda mesti menyetor dana besar. Deposito semacam ini juga tak dijamin pemerintah.
Nuria Bonita, Nur Agus Susanto
posted from kontan on 04/26/08