Kemarau terburuk dalam sejarah bangsa Australia telah melahirkan banyak tingkah aneh. Salah satu yang paling tak biasa adalah layanan mencuci mobil oleh petugas yang tidak berbusana.
Kekeringan "akut" di Australia diberitakan membuat banyak ular memasuki kota untuk mencari air dan onta yang sangat kehausan "menyambangi" tenda-tenda kemah, tak lain sekedar ingin melepas dahaga.
Di Brisbane, ibukota negara bagian bermatahari penuh Queensland di kawasan pantai timur Australia, pemerintahnya mulai memberlakukan peraturan pembatasan penggunaan air, termasuk larangan mencuci mobil milik pribadi.
Alhasil, jasa layanan pencucian mobil di Brisbane tumbuh bak jamur pada musim hujan. Peluang menggiurkan bisnis di bidang ini pun ditangkap oleh seorang pengusaha klub bugil, Warren Armstrong.
Ia kemudian mendirikan Bubbles `n Babes, sebuah layanan di mana konsumen dicucikan kendaraannya oleh perempuan bertelanjang dada dengan tarif 55 dollar Australia atau sekitar Rp385 ribu.
Bila konsumen ingin mobilnya dicuci oleh perempuan yang benar-benar bugil alias tanpa busana sama sekali, tarif layanan itu bisa mencapai 100 dollar Australia (sekitar Rp700 ribu).
Menurut Armstrong, seperti dikutip dari pernyataannya kepada harian "City News" pekan ini, layanan pencucian mobil ini adalah layanan yang resmi. "Saya hanya ingin mendapatkan uang yang bersih, itu saja," kata dia.
Sementara itu pihak kepolisian menyebutkan hingga saat ini belum ada keluhan ataupun aduan dari masyarakat. Lokasi Bubbles `n Babes ini pun tidak berada di tempat publik dan belum pernah tercatat aksi kriminal dari layanan cuci mobil "unik" tersebut.
Di mata kepala negara bagian Anna Bligh, layanan cuci mobil Armstrong yang menggunakan air daur-ulang, tidak menyalahi ketentuan pembatasan penggunaan air.
Walau demikian, sepertinya Anna atau pejabat pemerintahan yang lain belum berniat untuk "mencicipi" jasa cuci mobil satu ini. "Saya pikir itu adalah cara yang aneh dan agak gila untuk mencuci kendaraan Anda," ujarnya.
[rtrs/an/hep]
Kekeringan "akut" di Australia diberitakan membuat banyak ular memasuki kota untuk mencari air dan onta yang sangat kehausan "menyambangi" tenda-tenda kemah, tak lain sekedar ingin melepas dahaga.
Di Brisbane, ibukota negara bagian bermatahari penuh Queensland di kawasan pantai timur Australia, pemerintahnya mulai memberlakukan peraturan pembatasan penggunaan air, termasuk larangan mencuci mobil milik pribadi.
Alhasil, jasa layanan pencucian mobil di Brisbane tumbuh bak jamur pada musim hujan. Peluang menggiurkan bisnis di bidang ini pun ditangkap oleh seorang pengusaha klub bugil, Warren Armstrong.
Ia kemudian mendirikan Bubbles `n Babes, sebuah layanan di mana konsumen dicucikan kendaraannya oleh perempuan bertelanjang dada dengan tarif 55 dollar Australia atau sekitar Rp385 ribu.
Bila konsumen ingin mobilnya dicuci oleh perempuan yang benar-benar bugil alias tanpa busana sama sekali, tarif layanan itu bisa mencapai 100 dollar Australia (sekitar Rp700 ribu).
Menurut Armstrong, seperti dikutip dari pernyataannya kepada harian "City News" pekan ini, layanan pencucian mobil ini adalah layanan yang resmi. "Saya hanya ingin mendapatkan uang yang bersih, itu saja," kata dia.
Sementara itu pihak kepolisian menyebutkan hingga saat ini belum ada keluhan ataupun aduan dari masyarakat. Lokasi Bubbles `n Babes ini pun tidak berada di tempat publik dan belum pernah tercatat aksi kriminal dari layanan cuci mobil "unik" tersebut.
Di mata kepala negara bagian Anna Bligh, layanan cuci mobil Armstrong yang menggunakan air daur-ulang, tidak menyalahi ketentuan pembatasan penggunaan air.
Walau demikian, sepertinya Anna atau pejabat pemerintahan yang lain belum berniat untuk "mencicipi" jasa cuci mobil satu ini. "Saya pikir itu adalah cara yang aneh dan agak gila untuk mencuci kendaraan Anda," ujarnya.
[rtrs/an/hep]