KUALA LUMPUR - Protes keras terhadap penggunaan seni Indonesia untuk promosi wisata Malaysia menuai hasil. Kementerian Pelancongan Malaysia kemarin meminta semua promosi pariwisata yang menampilkan kebudayaan yang berasal dari Indonesia, seperti tarian Barongan dan Endang, dihentikan.
Mengutip laporan harian Utusan Malaysia Menteri Pelancongan Malaysia Adnan Tengku Mansor mengatakan, langkah itu diambil guna meredakan kontroversi sambil menantikan pembahasan atau perundingan Kementerian Kebudayaan, Kesenian, dan Warisan Malaysia dengan Departemen Kebudayaan dan Pariwisata Indonesia.
Selanjutnya, Tengku Mansor mengatakan bahwa tarian Barongan yang mirip Reog Ponorogo memang ada di Johor. “Kalau lihat sejarah, nenek moyang kita menjelajah dari satu pulau ke pulau dengan membawa budaya dan cara hidup seperti tarian tradisional dari Indonesia yang kini menjadi bagian seni budaya Malaysia,” kata Adnan.
“Zaman dulu mana ada batas antara Malaysia dan Indonesia, mana ada paspor, dan tidak ada sistem imigrasi,” lanjutnya.
Mansor juga mengakui, ketika delegasi Malaysia mempersembahkan tarian Endang di Osaka, Jepang, Departemen Luar Negeri serta Departemen Kebudayaan dan Pariwisata RI mengirimkan surat protes yang berisi mengingatkan bahwa tarian tersebut berasal dari Indonesia. Atas protes itu, Kementerian Pelancongan serta Kementerian Kebudayaan, Kesenian, dan Warisan Malaysia sudah mengatakan kepada Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Jero Wacik untuk duduk bersama menyelesaikan permasalahan tersebut.
Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Jero Wacik mengatakan, Indonesia dan Malaysia itu satu rumpun sehingga kebudayaan dan kesenian relatif sama. “Tidak masalah kesenian Indonesia dipentaskan Malaysia dalam forum internasional, tetapi harus jujur dikemukakan bahwa asalnya dari Indonesia,” tegasnya. (AFP/kim)
Jawa Pos
Mengutip laporan harian Utusan Malaysia Menteri Pelancongan Malaysia Adnan Tengku Mansor mengatakan, langkah itu diambil guna meredakan kontroversi sambil menantikan pembahasan atau perundingan Kementerian Kebudayaan, Kesenian, dan Warisan Malaysia dengan Departemen Kebudayaan dan Pariwisata Indonesia.
Selanjutnya, Tengku Mansor mengatakan bahwa tarian Barongan yang mirip Reog Ponorogo memang ada di Johor. “Kalau lihat sejarah, nenek moyang kita menjelajah dari satu pulau ke pulau dengan membawa budaya dan cara hidup seperti tarian tradisional dari Indonesia yang kini menjadi bagian seni budaya Malaysia,” kata Adnan.
“Zaman dulu mana ada batas antara Malaysia dan Indonesia, mana ada paspor, dan tidak ada sistem imigrasi,” lanjutnya.
Mansor juga mengakui, ketika delegasi Malaysia mempersembahkan tarian Endang di Osaka, Jepang, Departemen Luar Negeri serta Departemen Kebudayaan dan Pariwisata RI mengirimkan surat protes yang berisi mengingatkan bahwa tarian tersebut berasal dari Indonesia. Atas protes itu, Kementerian Pelancongan serta Kementerian Kebudayaan, Kesenian, dan Warisan Malaysia sudah mengatakan kepada Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Jero Wacik untuk duduk bersama menyelesaikan permasalahan tersebut.
Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Jero Wacik mengatakan, Indonesia dan Malaysia itu satu rumpun sehingga kebudayaan dan kesenian relatif sama. “Tidak masalah kesenian Indonesia dipentaskan Malaysia dalam forum internasional, tetapi harus jujur dikemukakan bahwa asalnya dari Indonesia,” tegasnya. (AFP/kim)
Jawa Pos