Ericsson menandatangani perjanjian pengembangan jaringan GSM dengan dua operator China, China Mobile dan China Unicom. Nilai perjanjian tersebut mencapai US$ 1,44 miliar, dengan masing-masing senilai US$ 1,3 miliar dan US$ 140 juta.
Peresmian kerja sama diadakan di Beijing dan dihadiri oleh Perdana Menteri China Wen Jiabao, Perdana menteri Swedia Fredrik Reinfeldt serta pimpinan dari ketiga pihak yang bersepakat.
Dalam perjanjian tersebut, Ericsson akan menjadi penyedia utama dan membantu perluasan jaringan GSM China Unicom di 10 wilayah China, termasuk Beijing. Sementara untuk China Mobile, mereka akan menjadi penyedia perangkat inti dan radio serta dukungan teknis dan layanan di 19 wilayah.
China Mobile dan China Unicom merupakan dua operator terbesar di Negeri Tirai Bambu ini. Jika digabungkan, jumlah pelanggan mereka mencapai 550 juta pelanggan yang tersebar di seantero China.
Proyek perluasan ini diklaim Ericsson akan membantu kedua operator tersebut untuk meningkatkan kapasitas dan kinerja jaringan serta membuka peluang pemasukan baru dari layanan data. Ardhi Suryadhi - detikinet
Peresmian kerja sama diadakan di Beijing dan dihadiri oleh Perdana Menteri China Wen Jiabao, Perdana menteri Swedia Fredrik Reinfeldt serta pimpinan dari ketiga pihak yang bersepakat.
Dalam perjanjian tersebut, Ericsson akan menjadi penyedia utama dan membantu perluasan jaringan GSM China Unicom di 10 wilayah China, termasuk Beijing. Sementara untuk China Mobile, mereka akan menjadi penyedia perangkat inti dan radio serta dukungan teknis dan layanan di 19 wilayah.
China Mobile dan China Unicom merupakan dua operator terbesar di Negeri Tirai Bambu ini. Jika digabungkan, jumlah pelanggan mereka mencapai 550 juta pelanggan yang tersebar di seantero China.
Proyek perluasan ini diklaim Ericsson akan membantu kedua operator tersebut untuk meningkatkan kapasitas dan kinerja jaringan serta membuka peluang pemasukan baru dari layanan data. Ardhi Suryadhi - detikinet