Foto hasil rekayasa Liu Weiqing |
Fotografer "Daqing Evening News" Liu Weiqing tak pernah membayangkan karirnya akan usai secepat ini. Peraih penghargaan fotografi terbaik di tahun 2006 itu dipecat setelah diketahui bahwa hasil jepretannya yang menggambarkan 20 kijang Tibet sedang melintas di bawah jembatan kereta api di Qinghai terbukti hasil rekayasa gambar.
"Kejahatan Liu terbongkar setelah foto peraih penghargaannya dipublikasikan di internet. Seorang ahli zoologi kemudian melakukan penelitian tentang kijang Tibet. Menurut ahli itu, kijang Tibet sangat peka terhadap suara selirih apapun. Sementara, para kijang yang dijepret Liu terlihat anteng-anteng saja saat merumput di sisi rel. Apalagi, kereta api saat itu sedang melintas kencang."
Akhirnya, Sabtu (16/2) lalu, Liu mengakui "dosanya". Dalam sebuah wawancara dengan Chengdu, surat kabar setempat, dia katakan fotonya itu memang hasil rekayasa. "Saya tidak punya alasan lagi untuk meneruskan karir saya sebagai seorang reporter. Saya tidak memenuhi syarat lagi untuk pekerjaan ini," katanya penuh penyesalan.
Dirinya juga telah mengirimkan surat pengunduran diri dari surat kabar tempatnya bekerja. Langkah Liu kemudian diikuti sang Pemred. Sebagai bentuk pertanggungjawaban, Pemred Daqing Evening News pun mundur. Surat kabar tempat Liu bekerja juga minta maaf karena teledor mengawasi tindakan fotografernya yang dinilai tidak patut itu.
Pengakuan Liu ini kemudian memicu emosi media-media yang mengontraknya. Mereka langsung mengakhiri kontrak kerja secara sepihak dengan fotografer itu. Mereka mengatakan bahwa tindakannya itu sebagai bentuk pelanggaran keras terhadap kode etik jurnalistik.
Kelima media yang memboikotnya antara lain China Photomall, CNSPHOTO, sebuah website fotografi yang didirikan grup Xinhua dan berafiliasi dengan pusat pelayanan berita China, serta tiga media lainnya. [rm/jul].
"Kejahatan Liu terbongkar setelah foto peraih penghargaannya dipublikasikan di internet. Seorang ahli zoologi kemudian melakukan penelitian tentang kijang Tibet. Menurut ahli itu, kijang Tibet sangat peka terhadap suara selirih apapun. Sementara, para kijang yang dijepret Liu terlihat anteng-anteng saja saat merumput di sisi rel. Apalagi, kereta api saat itu sedang melintas kencang."
Akhirnya, Sabtu (16/2) lalu, Liu mengakui "dosanya". Dalam sebuah wawancara dengan Chengdu, surat kabar setempat, dia katakan fotonya itu memang hasil rekayasa. "Saya tidak punya alasan lagi untuk meneruskan karir saya sebagai seorang reporter. Saya tidak memenuhi syarat lagi untuk pekerjaan ini," katanya penuh penyesalan.
Dirinya juga telah mengirimkan surat pengunduran diri dari surat kabar tempatnya bekerja. Langkah Liu kemudian diikuti sang Pemred. Sebagai bentuk pertanggungjawaban, Pemred Daqing Evening News pun mundur. Surat kabar tempat Liu bekerja juga minta maaf karena teledor mengawasi tindakan fotografernya yang dinilai tidak patut itu.
Pengakuan Liu ini kemudian memicu emosi media-media yang mengontraknya. Mereka langsung mengakhiri kontrak kerja secara sepihak dengan fotografer itu. Mereka mengatakan bahwa tindakannya itu sebagai bentuk pelanggaran keras terhadap kode etik jurnalistik.
Kelima media yang memboikotnya antara lain China Photomall, CNSPHOTO, sebuah website fotografi yang didirikan grup Xinhua dan berafiliasi dengan pusat pelayanan berita China, serta tiga media lainnya. [rm/jul].