The Guinness World Records menganugerahkan julukan pria tertinggi di Amerika kepada Igor Vovkovinskiy. Namun pria Turki menjadi pemenang pria tertinggi di dunia.Tinggi pria berumur 27 tahun Vovkovinskiy adalah 2,34 meter, menurut Guinness World Records dan mengenakan ukuran sepatu 24 10-E.
Dia mengalahkan rekor sebelumnya, George Bell, deputi sheriff dari Virginia, dengan beda hanya 0,83 cm. Vovkovinskiy sedang mengejar gelar sarjana di studi hukum (pembantu pengacara) di Minnesota School of Business, tempat di mana dirinya kesulitan duduk di mejanya, sebagaimana dilansir Yahoonews.
Pertumbuhan dengan akselerasi dan berlebihan, sebuah kondisi yang disebut sebagai gigantisme, bisa menimpa kepada anak yang memiliki tumor di kelenjar pituitary, menurut klinik Mayo. Tumor semacam itu bisa menyebabkan kelenjar memproduksi terlalu banyak hormon pertumbuhan.
Tetapi yang memegang julukan pria tertinggi di dunia yakni Sultan Kosen dari Turki dengan tinggi 2,46 meter, sekitar 12,5 cm lebih tinggi daripada pria tertinggi di Amerika.
Kosen yang juga berusia 27 tahun dan bekerja sebagai petani merupakan salah satu dari 10 kasus manusia bisa mencapai ketinggian 2,4 meter atau lebih, menurut Guinness World Records dan menjadi orang tertinggi selama 20 tahun.
Kosen tumbuh dengan tingkat rata-rata hingga menginjak usia 10 tahun tetapi kemudian setelahnya dia berkembang ke suatu kondisi yang disebut gigantisme pituitary. Ketika tumor diangkat, pertumbuhannya berhenti.
Dia mengatakan meskipun sulit menemukan sepatu dan pakaian yang sesuai, tetapi ada manfaat yang diperoleh dengan tinggi badan demikian, seperti membantu ibunya mengganti bohlam lampu dan memasang korden.
Tetapi sebelum mereka berdua, warga Amerika tetap memegang dominasi julukan pria tertinggi di dunia yakni Robert Wadlow yang memiliki tinggi tubuh 2,72 meter. Wadlow dilahirkan di Alton, Illinois pada tahun 1918 lebih tinggi daripada Vovkovinskiy dan Kosen.
Pada satu titik tertentu, berat Wadlow mencapai 222 kg dan mengkonsumsi 8 ribu kalori per hari. Dia meninggal pada usia 22 tahun akibat infeksi yang disebabkan oleh pergelangan mata kaki yang melepuh.
Wadlow memakai ukuran sepatu 37AA, ketika berumur 9 tahun, dia bisa mengangkat ayahnya, yang tingginya hanya 1,8 meter ke tangga atas rumah mereka.
“Sungguh menyenangkan rasanya membuktikan bahwa saya adalah pria tertinggi di Amerika,� ujar Vovkovinskiy. “Semua orang menanyakan kepada saya apakah saya pria tertinggi di dunia dan memang saya bukan. Tetapi sekarang status saya jelas dengan sertifikat yang akan digantung di dinding rumah saya, akhirnya saya bisa menunjukkannya.
Dia mengalahkan rekor sebelumnya, George Bell, deputi sheriff dari Virginia, dengan beda hanya 0,83 cm. Vovkovinskiy sedang mengejar gelar sarjana di studi hukum (pembantu pengacara) di Minnesota School of Business, tempat di mana dirinya kesulitan duduk di mejanya, sebagaimana dilansir Yahoonews.
Pertumbuhan dengan akselerasi dan berlebihan, sebuah kondisi yang disebut sebagai gigantisme, bisa menimpa kepada anak yang memiliki tumor di kelenjar pituitary, menurut klinik Mayo. Tumor semacam itu bisa menyebabkan kelenjar memproduksi terlalu banyak hormon pertumbuhan.
Tetapi yang memegang julukan pria tertinggi di dunia yakni Sultan Kosen dari Turki dengan tinggi 2,46 meter, sekitar 12,5 cm lebih tinggi daripada pria tertinggi di Amerika.
Kosen yang juga berusia 27 tahun dan bekerja sebagai petani merupakan salah satu dari 10 kasus manusia bisa mencapai ketinggian 2,4 meter atau lebih, menurut Guinness World Records dan menjadi orang tertinggi selama 20 tahun.
Kosen tumbuh dengan tingkat rata-rata hingga menginjak usia 10 tahun tetapi kemudian setelahnya dia berkembang ke suatu kondisi yang disebut gigantisme pituitary. Ketika tumor diangkat, pertumbuhannya berhenti.
Dia mengatakan meskipun sulit menemukan sepatu dan pakaian yang sesuai, tetapi ada manfaat yang diperoleh dengan tinggi badan demikian, seperti membantu ibunya mengganti bohlam lampu dan memasang korden.
Tetapi sebelum mereka berdua, warga Amerika tetap memegang dominasi julukan pria tertinggi di dunia yakni Robert Wadlow yang memiliki tinggi tubuh 2,72 meter. Wadlow dilahirkan di Alton, Illinois pada tahun 1918 lebih tinggi daripada Vovkovinskiy dan Kosen.
Pada satu titik tertentu, berat Wadlow mencapai 222 kg dan mengkonsumsi 8 ribu kalori per hari. Dia meninggal pada usia 22 tahun akibat infeksi yang disebabkan oleh pergelangan mata kaki yang melepuh.
Wadlow memakai ukuran sepatu 37AA, ketika berumur 9 tahun, dia bisa mengangkat ayahnya, yang tingginya hanya 1,8 meter ke tangga atas rumah mereka.
“Sungguh menyenangkan rasanya membuktikan bahwa saya adalah pria tertinggi di Amerika,� ujar Vovkovinskiy. “Semua orang menanyakan kepada saya apakah saya pria tertinggi di dunia dan memang saya bukan. Tetapi sekarang status saya jelas dengan sertifikat yang akan digantung di dinding rumah saya, akhirnya saya bisa menunjukkannya.