Walaupun penjualannya tak sebanyak sekitar tiga tahun lalu, alat bantu seks atau yang biasa disebut sex toys, masih diminati. Sekitar 90 persen peminat alat bantu seks ini perempuan.
Hal tersebut disampaikan sejumlah pemilik toko yang menjual alat bantu seks baik bagi pria maupun wanita di kawasan Jatinegara, Jakarta Timur, baru-baru ini. Penurunan jumlah pembeli, kata mereka, disebabkan banyak faktor. "Masyarakat mungkin jenuh. Atau mereka menganggap bahwa alat bantu seks ini bukan lagi satu-satunya solusi masalah seks," ujar seorang pedagang.
Bila dulu para peminat alat bantu seks lebih banyak datang langsung ke kios atau toko yang menjualnya untuk melihat langsung barang yang diminati, kini cara itu sudah ditinggalkan.
Selain itu, pengiriman alat bantu lewat kurir juga tak membuat para pelanggan kembali tertarik untuk membeli alat bantu seks ini. Menurut para pedagang, banyak pembeli malu menerima barang yang dipesannya dari sang kurir dan membuat tempat tinggal pembeli menjadi diketahui.
Transaksi penjualan alat bantu seks saat ini lebih disukai melalui internet dan pengirimannya lewat jasa titipan kilat. Hal ini membuat kerahasiaan identitas pembeli lebih terjaga.
"Kalau calon pembeli ingin melihat bentuk dan ukuran serta jenis alat bantu yang mereka inginkan saat ini semuanya tergambar jelas di internet. Mereka kini enggan untuk datang langsung ke kios kita," kata Ranto (nama samaran). Walaupu begitu, Ranto mengungkapkan dalam seminggu ia masih mampu menjual 2-3 alat bantu seks terutama untuk wanita dan semuanya dengan layanan pesan antar.
"Sekitar 90 persen pelanggan kami dan penggunanya adalah wanita. Dan sebagiannya adalah wanita single di atas 35 tahun. Sebagian lagi adalah wanita yang menggunakannnya dengan pasangan. Sekarang alat bantu seks bagi pria seperti vibrator dan bonekanya sudah jarang dicari," ujar Ranto.
Sekitar tiga tahun lalu, kata Ranto, penjualan dan pemesanan alat bantu seks ini cukup tinggi. Dalam sehari rata-rata ia mampu menjual lima alat bantu seks. "Pesaing terberat kita sebenarnya adalah penjual melalui website khusus dan dengan layanan antar langsung ke rumah," ujarnya.
Alat bantu seks yang dijual di kios-kios kawasan itu ada berbagai jenis. Alat vital pria tiruan mulai dari ukuran besar sedang hingga kecil juga yang dilengkapi baterei serta ada pula yang bisa menyemprotkan air.
Alat bantu lainnya adalah vibrator bagi pria, serta berbagai macam kosmetik seks bagi perempuan seperti cream pembesar dan pengencang payudara, cream pemutih selangkangan, serta woman arrousal atau obat perangsang bagi wanita frigid dengan tiga bentuk, yakni cair, oles, dan uap.
"Hampir semua alat bantu seks ini kami impor atau kami datangkan langsung dari luar negeri. Jadi wajar kalau harganya agak mahal," kata Ranto.
Harga yang ditawarkan juga bervariasi, Rp 100.000-Rp 1.500.000. Alat yang mirip alat vital pria dari silikon dijual Rp 100.000- Rp 195.000 tergantung ukuran, yakni 15 cm, 25 cm dan 30 cm. Alat mirip kelamin lelaki yang bisa bergetar Rp 250.000 dan yang bisa menyemprotkan cairan Rp 300.000-Rp 600.000.
Vibrator dijual Rp 275.000-Rp 400.000. Yang paling mahal adalah boneka getar yang dapat mengeluarkan suara dijual Rp 800.000-Rp 1.500.000.