bebas bayar, pembayaran mudah dan cepat, transaksi online, pembayaran tagihan dan tiket, transfer dana online

Googleplex, Kantor Paling Asyik Di Dunia

Sekitar 16 ribu karyawan Google ngantor tanpa memakai seragam. Bisa membawa anjing ke kantor. Ada tempat bermain bagi anak-anak karyawan, layanan tukang pijat profesional, dan fasilitas lain yang tidak ada pada kantor-kantor perusahaan umumnya.

Bekerja serius dan kreatif tapi santai, begitulah kehidupan di Googleplex, kantor pusat Google di Mountain View, Santa Clara County, California. Googleplex adalah pelesetan dari kata Google dan complex. Wikipedia mencatat, Google Inc. yang didirikan 1998 dari sebuah garasi rumah oleh dua mahasiswa Universitas Stanford, Larry Page dan Sergey Brin, telah membeli empat gedung di areal seluas 47,038 m² itu seharga $319 juta atau sekitar Rp3 triliun. Di sanalah para karyawan Google sehari-hari bekerja.

googleplex-kantor-google-foto-time Googleplex, kantor paling asyik di duniaMajalah Time memuat esai foto markas Google pada 2006, Life in the Googleplex. Pada foto utama tampak seorang karyawan Google berkulit hitam, memakai celana jins dan jaket, dengan tas ransel di punggung, tersenyum di atas skuter elektrik yang sedang dia pakai menuju bagian gedung Googleplex yang lain. Pada foto selanjutnya terlihat fasilitas-fasilitas yang diberikan perusahaan bagi para karyawan.

Ada tempat servis gratis yang buka 24 jam sehari untuk memperbaiki komputer, HP, dan segala macam peralatan teknologi milik para karyawan. Ada kolam renang, tempat bermain bola volley dan meja biliar. Tidak ketinggalan juga salon pangkas rambut dan tukang pijat profesional. Untuk urusan perut, Google menyediakan kafetaria yang di dindingnya terpampang lukisan-lukisan besar hasil karya para karyawan; di sini karyawan mendapat jatah makan gratis tiga kali sehari. Google juga mengizinkan karyawannya membawa anjing kesayangan [tapi kucing tidak] dan anak mereka ke kantor. Ada fasilitas bermain yang disediakan bagi anak-anak karyawan. Anjing bisa langsung dibawa ke meja kerja.

Pada foto lain di majalah Time itu terlihat dua karyawan sedang ngopi di sela rapat; di belakang mereka adalah sebuah papan tulis yang dicoreti dengan pensil berwarna, tampak ditulis asal-asalan, tapi ternyata itu adalah ide-ide besar mereka untuk mengembangkan program-program Google melayani miliaran pemakai Internet di seluruh dunia. Foto lainnya, seorang karyawan tengah memelototi komputernya di ruang kerja yang tidak terlihat formal, bahkan cenderung seperti kamar pribadi mahasiswa penggila komputer.

Semua kesan santai bekerja di Googleplex tersebut sebenarnya sudah tergambar dari logo Google yang berwarna-warni, sering dibuatkan animasi para hari-hari tertentu, dan pada bulan April suka bercanda dengan berita-berita bohong yang bikin orang kaget.

Kupikir masyarakat dunia wajar tercengang melihat pertumbuhan Google yang pesat dan menjadi raksasa Internet, menjadi mesin pencari terbesar dan pelayan iklan online terkaya. Apalagi ternyata perusahaan ini “tidak disiplin” layaknya perusahaan Indonesia atau instansi pemerintah RI — yang mewajibkan pegawainya memakai seragam plus baris-berbaris di apel pagi sembari menghormat bendera, bahkan sering dimulai dan diakhiri dengan doa.

Filosofi yang dipakai Google bukanlah Ora et labora, berdoa dan bekerja, seperti selalu dikumandangkan Bupati Tobasa Monang Sitorus dan banyak pejabat lain di Indonesia. Google cuma bilang: “Anda dapat menghasilkan uang tanpa melakukan vandal, anda dapat bekerja serius tanpa harus mengenakan seragam, bekerja seharusnya menantang dan tantangan itu seharusnya menyenangkan.” Sumber
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Belajar Bahasa Inggris