bebas bayar, pembayaran mudah dan cepat, transaksi online, pembayaran tagihan dan tiket, transfer dana online

Insomnia - Ketika Tidur Menjadi Langka




Insommus atau yang lebih dikenal dengan insomnia ternyata merupakan hal yang wajar, namun tentu dalam batas tertentu. Iriel Parmato mengajak Anda menyibak insomnia yang ternyata bukanlah penyakit!

Dalam terminologi kedokteran, insomnia adalah keadaan sulit tidur. Biasanya, ini disebabkan oleh faktor psikis, seperti beban pekerjaan, rasa cemas berlebihan, konsumsi obat tertentu, depresi berat, hingga perubahan jam tidur. Ada tiga jenis insomnia yang dikenal, yaitu insomnia sementara, jangka pendek, dan kronis.

Perlu diketahui, ketika tidur, manusia sebenarnya tidak hanya mengistirahatkan tubuh, namun juga otak-khususnya serebral korteks. Serebral korteks adalah bagian yang mengatur fungsi mental yang digunakan untuk mengingat, membayangkan, menilai, dan memberikan alasan.

Jika ketegangan pikiran mempengaruhi sistem saraf pusat (SSP), fisik Anda senantiasa terjaga. Rasa cemas dan ketegangan berlebihan yang dirasakan seseorang akan mengacak-acak psikisnya dan berujung pada susah tidur. Padahal, tubuh membersihkan 'sampah' kelelahan yang berasal dari seluruh kegiatan tubuh selama satu hari pada saat kita tidur. Sehingga, ketika terbangun, tubuh akan terasa segar.

Nah, konsumsi obat tidur yang salah tidak akan menolong kondisi insomnia Anda, namun justru merusak sistem kerja tubuh dan sistem syaraf. Akibat kerusakan ini, Anda bisa menderita penyakit pikun atau lebih parah lagi, adiksi pada obat tidur. Jadi, bagi Anda yang merasa memiliki gejala insomnia, para ahli gizi menyarankan untuk mengkonsumsi makanan yang mengandung tembaga (2 mg), zat besi (10 - 15 mg), dan magnesium (400 mg).

Salah satu dampak buruk yang dihasilkan insomnia adalah menurunnya daya tahan tubuh. Hasilnya, produktivitas dan konsentrasi Anda berkurang, sensitivitas Anda meningkat, dan malas makan. Anda juga akan mudah lupa dan yang paling parah, Anda bisa berhalusinasi.

Do's:

1. Check-up ke dokter untuk mendeteksi gejala insomnia.
2. Makan dan minum secara wajar, baik dari kualitas, kuantitas, maupun waktunya.
3. Mengatur lingkungan tidur senyaman mungkin.
4. Berolahraga pada petang hari.
5. Relaks. Salah satunya dengan membuka bacaan ringan sebelum tidur.
6. Minum susu hangat untuk meningkatkan produksi serotonin yang bisa membuat pikiran Anda santai dan menimbulkan rasa kantuk.
7. Gunakan tempat tidur hanya untuk tidur.
8. Beraktivitas seks. Sex is the most natural pain killer.

Don't's

1. Mengkonsumsi obat tidur tanpa izin dokter.
2. Mengkonsumsi minuman berkafein seperti kopi dan alkohol beberapa jam sebelum tidur.
3. Merokok 3 jam sebelum tidur.
4. Membiasakan tidur siang. Terutama jika berlebihan, tidur siang akan mengurangi waktu tidur di malam hari.
5. Olahraga di malam hari sepulang berutinitas.
6. Membaca atau menonton televisi di tempat tidur. Ini akan membuat Anda terjaga sepanjang malam.
7. Mengkonsumsi gula 2 jam sebelum tidur.
8. Membawa masalah ke tempat tidur.

Sumber
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Belajar Bahasa Inggris