Ibu ukuran jumbo, bayi yang dilahirkan pun juga jumbo. Bahkan, bayi laki-laki anak kedua pasangan Sudihartono, 37 dan Wahyu Dewi Ekasari, 36, yang lahir melalui operasi caesar ini mungkin yang terbesar di Indonesia. Beratnya, 6,34 Kg atau setara dengan bayi berusia empat bulan.
Bayi yang mempunyai panjang 55 Cm itu lahir di RS Panti Rapih Jogja, 7 Agustus lalu. Sang ibu bayi memang cukup gemuk dengan berat badan 142 Kg. Lahirnya "bayi raksasa" ini sempat membuat heboh warga sekitar Dusun Mudal, Desa Argomulyo, Cangringan Sleman, tempat orangtua bayi tinggal.
Berbeda dengan proses kelahiran bayi yang lain, bayi yang kini diberi nama Revandika Denanda Maheswara itu ditangani ditangani enam dokter ahli. Selain dokter kandungan, juga ada dokter bedah, dokter jantung, dokter penyakit dalam, serta dokter gizi.
"Karena berat badannya melebihi bayi yang lain, pihak rumah sakit perlu meneliti lebih seksama apakah ada penyakit lain. Anak saya harus di-check up, diteliti darahnya, jantungnya dan lainnya. Tetapi setelah di cek semua, kondisinya normal," ujar Dewi, didampingi suaminya Sudihartono, di rumahnya kawasan lereng Merapi itu, kemarin.
Dewi mengaku tidak mengalami keanehan baik selama mengandung maupun saat akan melahirkan. Bahkan saat hamil, Dewi sempat memprediksi anaknya perempuan, sehingga ia telah menyiapkan nama perempuan. "Selama mengandung saya hanya mengonsumsi kacang hijau dan vitamin dari dokter. Tujuannya agar rambut anak saya ketel (lebat)," tutur pedagang di Pasar Butuh, Cangkringan.
Kedua orangtua bayi ini berharap Museum Rekor Indonesia (Muri) bisa mencatat anaknya sebagai bayi yang lahir dengan berat badan terbesar. "Penginnya anak saya bisa masuk Muri, karena setahu kami belum ada bayi yang lahir dengan berat badan lebih dari 6 Kg," tuturnya sambil tersenyum.[jwp/jul].
Bayi yang mempunyai panjang 55 Cm itu lahir di RS Panti Rapih Jogja, 7 Agustus lalu. Sang ibu bayi memang cukup gemuk dengan berat badan 142 Kg. Lahirnya "bayi raksasa" ini sempat membuat heboh warga sekitar Dusun Mudal, Desa Argomulyo, Cangringan Sleman, tempat orangtua bayi tinggal.
Berbeda dengan proses kelahiran bayi yang lain, bayi yang kini diberi nama Revandika Denanda Maheswara itu ditangani ditangani enam dokter ahli. Selain dokter kandungan, juga ada dokter bedah, dokter jantung, dokter penyakit dalam, serta dokter gizi.
"Karena berat badannya melebihi bayi yang lain, pihak rumah sakit perlu meneliti lebih seksama apakah ada penyakit lain. Anak saya harus di-check up, diteliti darahnya, jantungnya dan lainnya. Tetapi setelah di cek semua, kondisinya normal," ujar Dewi, didampingi suaminya Sudihartono, di rumahnya kawasan lereng Merapi itu, kemarin.
Dewi mengaku tidak mengalami keanehan baik selama mengandung maupun saat akan melahirkan. Bahkan saat hamil, Dewi sempat memprediksi anaknya perempuan, sehingga ia telah menyiapkan nama perempuan. "Selama mengandung saya hanya mengonsumsi kacang hijau dan vitamin dari dokter. Tujuannya agar rambut anak saya ketel (lebat)," tutur pedagang di Pasar Butuh, Cangkringan.
Kedua orangtua bayi ini berharap Museum Rekor Indonesia (Muri) bisa mencatat anaknya sebagai bayi yang lahir dengan berat badan terbesar. "Penginnya anak saya bisa masuk Muri, karena setahu kami belum ada bayi yang lahir dengan berat badan lebih dari 6 Kg," tuturnya sambil tersenyum.[jwp/jul].