Sekali lagi, jangan anggap enteng blogger! Pekan lalu, seorang blogger mati terhormat di medan tempur Irak. Dia adalah Mayor Andrew Olmsted yang menulis berita terakhirnya, Final Post, untuk Rocky Mountain News (RMN).
Sang Mayor tewas bersama tentara Amerika Serikat lainnya oleh sebuah serangan mematikan para gerilyawan di Sadiyah, Irak. Demikian diungkapkan pihak militer, seperti dikutip kantor berita AP, Kamis pekan lalu.
Uniknya dalam Final Post, Olmsted yang telah mulai menulis untuk RMN sejak 21 Mei 2007 itu bercerita tentang kematiannya. Ia meminta kepada teman-temannya agar memuat tulisan itu di blog miliknya, www.andrewolmsted.com, jika ia mati di medan perang Irak.
Dalam tulisan itu, Olmsted (37) mengingatkan agar tidak berargumen tentang kematiannya atau berargumen menentang perang. "Hidup saya bukanlah catatan untuk digunakan sebagai penggada bagi orang-orang agar diam," Olmsted menulis.
"Saya punya pandangan sendiri mengenai apa yang harus saya lakukan mengenai Irak. Akan tetapi, sejak saya bertekad untuk tidak menceritakannya secara rinci, saya lebih suka orang lain tidak mencoba dan menggunakan saya sebagai sejenis ’modal moral’ untuk mendukung sebuah posisi di mana saya tidak mungkin mendukungnya," tulis Olmsted lagi.
Ia juga mengutip ucapan filsuf besar Plato dengan mengatakan, "hanya orang mati yang dapat melihat akhir sebuah perang". "Beritanya sangat mengena," komentar editor RMN, John Temple.
Departemen Pertahanan AS mengungkapkan, Olmsted dan tentara lainnya yang turut terbunuh, yakni Kapten Thomas J Casey (32), ditugaskan sebagai tim transisi militer pada brigade pertama, First Infantry Division Fort Riley, Kansas. Olmsted tewas meninggalkan istri dan seorang putrinya yang berusia 10 tahun. (PEP)
Sumber: Kompas
Sang Mayor tewas bersama tentara Amerika Serikat lainnya oleh sebuah serangan mematikan para gerilyawan di Sadiyah, Irak. Demikian diungkapkan pihak militer, seperti dikutip kantor berita AP, Kamis pekan lalu.
Uniknya dalam Final Post, Olmsted yang telah mulai menulis untuk RMN sejak 21 Mei 2007 itu bercerita tentang kematiannya. Ia meminta kepada teman-temannya agar memuat tulisan itu di blog miliknya, www.andrewolmsted.com, jika ia mati di medan perang Irak.
Dalam tulisan itu, Olmsted (37) mengingatkan agar tidak berargumen tentang kematiannya atau berargumen menentang perang. "Hidup saya bukanlah catatan untuk digunakan sebagai penggada bagi orang-orang agar diam," Olmsted menulis.
"Saya punya pandangan sendiri mengenai apa yang harus saya lakukan mengenai Irak. Akan tetapi, sejak saya bertekad untuk tidak menceritakannya secara rinci, saya lebih suka orang lain tidak mencoba dan menggunakan saya sebagai sejenis ’modal moral’ untuk mendukung sebuah posisi di mana saya tidak mungkin mendukungnya," tulis Olmsted lagi.
Ia juga mengutip ucapan filsuf besar Plato dengan mengatakan, "hanya orang mati yang dapat melihat akhir sebuah perang". "Beritanya sangat mengena," komentar editor RMN, John Temple.
Departemen Pertahanan AS mengungkapkan, Olmsted dan tentara lainnya yang turut terbunuh, yakni Kapten Thomas J Casey (32), ditugaskan sebagai tim transisi militer pada brigade pertama, First Infantry Division Fort Riley, Kansas. Olmsted tewas meninggalkan istri dan seorang putrinya yang berusia 10 tahun. (PEP)
Sumber: Kompas