Michael Jackson meninggal dunia di usia 50 tahun. Ia meninggalkan tiga orang anak yang masih berusia belia. Prince Michael I (12), Paris Katherine (11), dan Prince Michael II (7).
Prince Michael I dan Paris Katherine merupakan buah pernikahannya dengan Debbie Rowe. Sedangkan Prince Michael II, yang dikenal dengan panggilan sayang Blanket, terlahir dari sumbangan sperma Jacko terhadap seorang perempuan yang tak dikenal.
Mengutip hasil wawancara eksklusif jurnalis Inggris, Martin Bashir, untuk tayangan televisi ITV, MJ mengatakan sangat mencintai kehidupan anak kecil dan ingin menjadi seorang ayah. "Dan Debbie memberikan dua anak sebagai kado karena dia tahu saya ingin menjadi seorang ayah," ujarnya.
Lantaran sebagai hadiah, MJ pun mengaku tak memberi Debbie peran sebagai ibu bagi Prince Michael I dan Paris Katherine. Tak heran jika kedua anaknya mengatakan tak memiliki ibu saat ditanya Martin. "Karena Debbie tak dapat mengurus anak-anak itu. Dia hanya melahirkan keduanya sebagai kado," ujarMJ.
Sedangkan mengenai ibu biologis Blanket, MJ tetap merahasiakannya. "Saya gunakan jasa perempuan yang tak saya kenal dengan sperma saya sendiri," ujarnya.
Saat ditanya bagaimana kriteria yang ia terapkan saat menyeleksi ibu Blanket, MJ menjawab, "Tak peduli dari ras apa asal perempuan itu belum menikah, sehat, serta memiliki visi dan kecerdasan yang baik."
MJ pun menjawab dengan lantang saat Martin memastikan ibu Blanket berkulit putih. "Salah," kata Jacko. "Saya salah? Berarti ibu Blanket berkulit hitam. Tapi mengapa kulit Blanket sangat cerah?" tanya Martin. "Iya ibu Blanket berkulit hitam. Warna kulit itu hanyalah warna," jawab MJ.
Terlepas dari rasa sayang kepada ketiga anaknya, MJ masih memendam mimpi untuk mengadopsi anak. Dia ingin mengadopsi sepasang anak laki-laki dan perempuan dari lima benua. "Itu mimpi saya," kata MJ. Sayang, kematian mengandaskan mimpi MJ.
Prince Michael I dan Paris Katherine merupakan buah pernikahannya dengan Debbie Rowe. Sedangkan Prince Michael II, yang dikenal dengan panggilan sayang Blanket, terlahir dari sumbangan sperma Jacko terhadap seorang perempuan yang tak dikenal.
Mengutip hasil wawancara eksklusif jurnalis Inggris, Martin Bashir, untuk tayangan televisi ITV, MJ mengatakan sangat mencintai kehidupan anak kecil dan ingin menjadi seorang ayah. "Dan Debbie memberikan dua anak sebagai kado karena dia tahu saya ingin menjadi seorang ayah," ujarnya.
Lantaran sebagai hadiah, MJ pun mengaku tak memberi Debbie peran sebagai ibu bagi Prince Michael I dan Paris Katherine. Tak heran jika kedua anaknya mengatakan tak memiliki ibu saat ditanya Martin. "Karena Debbie tak dapat mengurus anak-anak itu. Dia hanya melahirkan keduanya sebagai kado," ujarMJ.
Sedangkan mengenai ibu biologis Blanket, MJ tetap merahasiakannya. "Saya gunakan jasa perempuan yang tak saya kenal dengan sperma saya sendiri," ujarnya.
Saat ditanya bagaimana kriteria yang ia terapkan saat menyeleksi ibu Blanket, MJ menjawab, "Tak peduli dari ras apa asal perempuan itu belum menikah, sehat, serta memiliki visi dan kecerdasan yang baik."
MJ pun menjawab dengan lantang saat Martin memastikan ibu Blanket berkulit putih. "Salah," kata Jacko. "Saya salah? Berarti ibu Blanket berkulit hitam. Tapi mengapa kulit Blanket sangat cerah?" tanya Martin. "Iya ibu Blanket berkulit hitam. Warna kulit itu hanyalah warna," jawab MJ.
Terlepas dari rasa sayang kepada ketiga anaknya, MJ masih memendam mimpi untuk mengadopsi anak. Dia ingin mengadopsi sepasang anak laki-laki dan perempuan dari lima benua. "Itu mimpi saya," kata MJ. Sayang, kematian mengandaskan mimpi MJ.