bebas bayar, pembayaran mudah dan cepat, transaksi online, pembayaran tagihan dan tiket, transfer dana online

Diobati Caleg, Muka Pasien Jadi Gosong ( Gawat ! )

0644242p

Pengobatan gratis pada kampanye Partai Pengusaha dan Pekerja Indonesia (PPPI) di Surabaya memakan korban. Belasan orang menderita luka gosong pada wajah dan tubuh setelah mendapat pengobatan gratis itu.

Empat orang di antaranya bahkan dilarikan ke rumah sakit karena 70 persen mukanya menghitam setelah mengikuti pengobatan gratis di arena kampanye PPPI di Jalan Jetis Kulon, Surabaya, Senin lalu.

Pengobatan gratis ini diprakarsai Surtiyanti, calon legislator (caleg) PPPI Dapil II Surabaya. Acara pengobatan gratis PPPI tersebut berlangsung pukul 08.00-12.00 dan diikuti sekitar 100 orang. Pengobatan difokuskan kepada penyakit-penyakit ringan seperti stroke mulut dan tangan, migren, tumor, asam urat, dan kelebihan kolesterol.

Para peserta pengobatan bagian besar adalah kalangan sepuh atau lanjut usia (lansia). Tata cara pengobatannya unik karena para pasien diolesi minyak di bagian tubuh, terutama wajah. Menurut salah satu anggota tim kampanye, obat oles itu berasal dari Perancis.

Petaka terjadi beberapa jam usai pengobatan. Belasan pasien mengalami gangguan kulit antara lain kulit melepuh dan timbul bercak berwarna hitam ataupun merah.

Salah seorang korban, Muslikah, mengatakan ia tertarik mengikuti pengobatan gratis dari caleg tersebut karena memiliki penyakit asam urat. Lima jam setelah diobati, kulitnya terasa panas dan mulai melepuh.

Muslikah akhirnya dibawa ke rumah sakit karena mukanya gosong. ”Kulit rasanya terbakar setelah diolesi minyak dari PPPI. Malamnya kulit di wajah yang diolesi minyak jadi berwarna hitam. Karena takut menjalar, saya pergi ke rumah sakit untuk periksa lebih lanjut,” ungkap Muslikah.

Korban lainnya adalah Musriadi, penderita stroke ringan. Bagian tubuhnya yang diolesi minyak menjadi melepuh dan berwarna hitam. ”Panas rasanya, seperti terbakar,” katanya.

Musriadi mengaku ia meng­ikuti pengobatan tersebut karena ingin berobat secara gratis. ”Mumpung gratis Mas, jadi saya mau ikutan pengobatan ini,” ujarnya.

Ketika diminta konfirmasi, Sur­tiyanti beralasan bahwa warga yang mengalami gangguan pada kulit adalah mereka yang tidak sakit tetapi hanya ”coba-coba”. ”Ba­nyak warga sekadar coba-coba mengikuti pengobatan gratis ini. Tidak sakit, namun bi­langnya sakit. Aki­batnya seperti itu,” katanya.

Menurut Suryanti, tidak semua peserta pengobatan mengalami gangguan kulit. ”Bagi yang benar-benar sakit ya tidak mengalami gangguan kulit, malah menjadi sembuh,” katanya.

Namun Surtiyanti mengakui telah mengambil langkah-langkah untuk mencegah agar dampak negatif dari pengobatan tidak meluas. ”PPPI sudah memberikan penawar, untuk meredam panas yang ditimbulkan oleh minyak,” katanya.

Tidak tahu Sekretaris DPD PPPI Jatim, Didik Kuswindariyanto, menyatakan tidak tahu menahu soal pengobatan gratis itu. Ia pun mengaku, waktu itu tidak ada di situ. Didik minta agar Warta Kota menghubungi Sek­jen PPPI, karena sekjennya tersebut mengikuti acara.

”Saya tidak tahu sama sekali persoalan itu. lebih baik sampean menghubungi Sekjen saja karena beliau kemarin ada di sana,” akunya sambil memberitahukan nomor ponsel sekjennya itu.

Didik juga belum bisa me­ngatakan sanksi apa yang akan diberikan. Sebab, di sana juga ada atasanya. ”Saya akan konfirmasi lagi kepada yang ber­sang­kutan,” katanya.

Sementara itu Sekretaris Jenderal PPPI Rudy Prayitno yang berada di acara tersebut membantah pengobatan itu mengakibatkan warga menjadi sakit. Ia tidak mau disalahkan, sebab waktu itu dia mengikuti acara pengobatan hingga selesai dan tidak ada masalah sama sekali. ”

Dari mana informasi itu? Tidak mungkin mele­puh. Kema­rin (waktu pengobatan) tidak ada masalah, se­ka­rang kok ada yang menga­ta­kan seperti itu,” kata­nya.

KOMPAS

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Belajar Bahasa Inggris