Ditujukan untuk teman-teman yang kompienya sering terjangkit virus ( virus komputer tentunya ).
Ini cuma langkah-langkah pencegahan atau bisa dibilang cuma tahap awal aja untuk menghindari penyebaran virus.
1. Pastikan komputer dalam kondisi virus free pada saat menginstalasi anti virus. Kalau tidak, percuma aja, atau malah anti virusnya nggak mau diinstall sebelum virus yang ada di komputer hilang.
2. Virus lokal ( made in indo ) biasanya memanfaatkan kebiasaan user membuka folder atau file dengan double click. Ada kalanya file binary induk virus ( berextensi “exe”) dikamuflasikan sebagai sebuah folder atau icon file tertentu seperti file jpg. Akibatnya kalau kurang teliti, alih-alih hendak membuka folder atau file malah akhirnya menjalankan program virus yang ujung-ujungnya menginfeksi sistem. Untuk menghindari hal semacam ini,pastikan option “hide extentions for known file types” tidak aktif. Caranya :
- Masuk ke windows explorer
- Pilih menu Tools
- Pilih Folder option
- Pindah ke Tab view
- Pada list box Advanced setting, hilangkan tanda centang (kalau ada) pada option “hide extentions for known file types”
- Klik OK
Dampaknya akan terlihat langsung pada saat anda menjalankan windows explorer. Misalnya, jika sebelumnya file word yang bernama naskah, akan menjadi naskah.doc setelah option tadi di non aktifkan. Namun apabila file word dengan icon huruf W (icon file word) muncul dengan nama naskah.exe dapat dipastikan bahwa file itu bukan lah file word melainkan virus. Yang sering terjadi adalah munculnya gambar folder dengan extensi “exe” dengan size yang tak lebih dari 500 KB. Jika anda menemukan folder aneh seperti ini, artinya komputer anda memang sudah terjangkit virus. Intinya: lihat dulu extensi sebelum melakukan double klik.
3. Matikan Autoplay untuk removable devices.
Perangkat seperti USB Flash disk, SD, MMC Dsb, saat ini juga sudah menjadi media penyebaran virus favorit selain e-mail.Autoplay memungkinkan file “autorun.ini” pada flashdisk yang sudah terkena virus dijalankan begitu flashdisk dikoneksikan dengan komputer lain.
Untuk mematikan Autoplay pada komputer :
- Pilih run dari start menu
- Ketik regedit, lalu tekan enter
- Di registry editor tekan Ctrl F atau lewat menu edit|Find
- Ketik NoDriveTypeAutorun, tekan Find next
- Jika sudah ketemu, klik kanan pada NoDriveTypeAutorun lalu pilih modify
- Ganti nilai yang tertera pada kotak Value Data dengan nilai hexadecimal 255 yaitu “ff” tanpa tanda petik lalu tekan OK.
- Tutup Registry editor.
Dampaknya akan terlihat setelah komputer di restart. Setiap kali, anda mencolokkan Flashdisk, atau memasukkan CD ROM, kotak kecil yang menampilkan beberapa pilihan yang menanyakan apa yang ingin kita lakukan dengan media tersebut tidak akan muncul lagi.
4. Jangan lupa meng-update antivirus. Saya pribadi merekomendasikan Norman. Bukan apa-apa sih, untuk orang Indonesia kan yang pertama gratis. Hal yang kedua, norman memberikan update cuma-cuma selama satu tahun dalam bentuk serial number jika kita menemukan virus yang tidak terdeteksi oleh norman dan mengirimkan samplenya kepada mereka . Jujur aja, ada banyak virus made in indo yang kena ke komputer temen-temen saya meski mereka pakai anti virus yang punya nama besar, tapi begitu masuk ke kompie saya langsung terdeteksi. Kenapa ? soalnya begitu ada virus baru, pasti banyak yang ngirim sample ke norman, jadi ane tinggal update aja. Untuk info lebih lanjut silahkan lihat di www.vaksin.com
5. Jangan sembarangan meng-install program yang tidak jelas. Software-software gratisan dari internet contohnya (meskipun tidak semuanya), walau free tak jarang software tersebut mengikut sertakan program mata-mata (spyware), aggresive advertising dan semacamnya. Ini termasuk game-game bajakan yang menyertakan crack atau keygen yang sebenarnya adalah program trojan yang disamarkan.
6. Yang terakhir, sering-seringlah memback-up data-data penting anda. Cara yang paling gampang, kumpulkan jadi satu dan dikompress dengan Winzip atau WinRAR. Save di partisi atau drive yang berbeda dari data asli. Saya pribadi sering menghilangkan atau mengganti ekstensi file zip dengan harapan file itu tidak akan ditemukan kalau si virus emang berniat untuk search and destroy file dengan ekstensi zip. Sewaktu-waktu saya butuh kan tinggal nambahin ekstensi doang.
Conclusion : Komputer tidak akan terkena virus apabila file induk (pembawa virus) tidak dijalankan meskipun file tersebut ada didalam komputer.
Ini cuma langkah-langkah pencegahan atau bisa dibilang cuma tahap awal aja untuk menghindari penyebaran virus.
1. Pastikan komputer dalam kondisi virus free pada saat menginstalasi anti virus. Kalau tidak, percuma aja, atau malah anti virusnya nggak mau diinstall sebelum virus yang ada di komputer hilang.
2. Virus lokal ( made in indo ) biasanya memanfaatkan kebiasaan user membuka folder atau file dengan double click. Ada kalanya file binary induk virus ( berextensi “exe”) dikamuflasikan sebagai sebuah folder atau icon file tertentu seperti file jpg. Akibatnya kalau kurang teliti, alih-alih hendak membuka folder atau file malah akhirnya menjalankan program virus yang ujung-ujungnya menginfeksi sistem. Untuk menghindari hal semacam ini,pastikan option “hide extentions for known file types” tidak aktif. Caranya :
- Masuk ke windows explorer
- Pilih menu Tools
- Pilih Folder option
- Pindah ke Tab view
- Pada list box Advanced setting, hilangkan tanda centang (kalau ada) pada option “hide extentions for known file types”
- Klik OK
Dampaknya akan terlihat langsung pada saat anda menjalankan windows explorer. Misalnya, jika sebelumnya file word yang bernama naskah, akan menjadi naskah.doc setelah option tadi di non aktifkan. Namun apabila file word dengan icon huruf W (icon file word) muncul dengan nama naskah.exe dapat dipastikan bahwa file itu bukan lah file word melainkan virus. Yang sering terjadi adalah munculnya gambar folder dengan extensi “exe” dengan size yang tak lebih dari 500 KB. Jika anda menemukan folder aneh seperti ini, artinya komputer anda memang sudah terjangkit virus. Intinya: lihat dulu extensi sebelum melakukan double klik.
3. Matikan Autoplay untuk removable devices.
Perangkat seperti USB Flash disk, SD, MMC Dsb, saat ini juga sudah menjadi media penyebaran virus favorit selain e-mail.Autoplay memungkinkan file “autorun.ini” pada flashdisk yang sudah terkena virus dijalankan begitu flashdisk dikoneksikan dengan komputer lain.
Untuk mematikan Autoplay pada komputer :
- Pilih run dari start menu
- Ketik regedit, lalu tekan enter
- Di registry editor tekan Ctrl F atau lewat menu edit|Find
- Ketik NoDriveTypeAutorun, tekan Find next
- Jika sudah ketemu, klik kanan pada NoDriveTypeAutorun lalu pilih modify
- Ganti nilai yang tertera pada kotak Value Data dengan nilai hexadecimal 255 yaitu “ff” tanpa tanda petik lalu tekan OK.
- Tutup Registry editor.
Dampaknya akan terlihat setelah komputer di restart. Setiap kali, anda mencolokkan Flashdisk, atau memasukkan CD ROM, kotak kecil yang menampilkan beberapa pilihan yang menanyakan apa yang ingin kita lakukan dengan media tersebut tidak akan muncul lagi.
4. Jangan lupa meng-update antivirus. Saya pribadi merekomendasikan Norman. Bukan apa-apa sih, untuk orang Indonesia kan yang pertama gratis. Hal yang kedua, norman memberikan update cuma-cuma selama satu tahun dalam bentuk serial number jika kita menemukan virus yang tidak terdeteksi oleh norman dan mengirimkan samplenya kepada mereka . Jujur aja, ada banyak virus made in indo yang kena ke komputer temen-temen saya meski mereka pakai anti virus yang punya nama besar, tapi begitu masuk ke kompie saya langsung terdeteksi. Kenapa ? soalnya begitu ada virus baru, pasti banyak yang ngirim sample ke norman, jadi ane tinggal update aja. Untuk info lebih lanjut silahkan lihat di www.vaksin.com
5. Jangan sembarangan meng-install program yang tidak jelas. Software-software gratisan dari internet contohnya (meskipun tidak semuanya), walau free tak jarang software tersebut mengikut sertakan program mata-mata (spyware), aggresive advertising dan semacamnya. Ini termasuk game-game bajakan yang menyertakan crack atau keygen yang sebenarnya adalah program trojan yang disamarkan.
6. Yang terakhir, sering-seringlah memback-up data-data penting anda. Cara yang paling gampang, kumpulkan jadi satu dan dikompress dengan Winzip atau WinRAR. Save di partisi atau drive yang berbeda dari data asli. Saya pribadi sering menghilangkan atau mengganti ekstensi file zip dengan harapan file itu tidak akan ditemukan kalau si virus emang berniat untuk search and destroy file dengan ekstensi zip. Sewaktu-waktu saya butuh kan tinggal nambahin ekstensi doang.
Conclusion : Komputer tidak akan terkena virus apabila file induk (pembawa virus) tidak dijalankan meskipun file tersebut ada didalam komputer.