Sir Elton John membuat pernyataan yang mengejutkan. Ia telah menyatakan bahwa Yesus adalah seorang super-intelligent gay man (pria gay yang sangat cerdas).
Elton John yang juga terang-terangan mengakui dirinya adalah seorang musisi homoseksual mengklaim dalam sebuah wawancara majalah bahwa ia mengakui mengagumi sosok Yesus karena tujuannya adalah untuk menyebarkan perdamaian dan cinta di dunia.
Pelantun nomor The Rocket Man yang juga menikah dengan pembuat film asal Kanada, David Furnish mengatakan kepada majalah Parade, “Saya pikir Yesus adalah seorang penyayang, sosok gay yang sangat cerdas dan orang yang mengerti masalah manusia.”
“Aku tidak tahu apa yang membuat orang begitu kejam. Cobalah untuk menjadi seorang wanita gay di Timur Tengah, mungkin kamu lebih baik memilih untuk mati.”
Elton juga mengungkapkan bahwa dia juga takut dibunuh oleh para penggemar gilanya seperti yang terjadi pada John Lennon dan Gianni Versace.
Penyanyi yang berusia 62 ini berteman dekat dengan desainer fashion Versace yang ditembak mati pada Juli 1997 di tangga rumahnya di Miami Beach oleh Andrew Cunanan. Sejak tragedi itu Elton John mengakui memutuskan untuk meningkatkan keamanan pribadinya.
Mengacu pada kematian Versace dan Lennon, Elton berkata, “Dua di antaranya ditembak di luar rumah mereka. Semua ini akan terjadi jika mereka tidak terkenal. Popularitas membuat orang menjadi gila. Aku tidak pernah punya pengawal hingga akhirnya Gianni versace meninggal. Aku tidak suka dunia selebriti lagi.”
John Lennon, sang legenda The Beatles, wafat pada 1980 setelah ditembak oleh penggemar setianya Mark Chapman di luar gedung apartemennya di New York.
Ketika John Lennon menyatakan, “Kami sekarang lebih populer dari Yesus” ketika ia masih tergabung dalam The Beatles pada 1960-an, ia dipaksa untuk membuat permintaan maaf kepada publik. Hari ini, Elton John dihadapkan dengan masalah yang sama setelah pernyataan keterlaluannya kemarin yaitu ‘Yesus adalah seorang gay’.
Kemungkinan komentar pikiran polosnya itu telah memancing kemarahan sejumlah kelompok keagamaan di seluruh dunia.
Lukas Coppen dari Catholic Herald berkomentar, “Seseorang pernah berkata bahwa kita semua mencoba untuk membuat penggambaran tuhan dalam gambar kita sendiri. Hal ini mungkin membuat Elton John menjadi semakin bersalah karena pernyataan tersebut.”
Stephen Green dari Christian Voice menyebutkan bahwa Elton sebenarnya “menangis putus asa untuk mencari perhatian.”
Sir Elton John mungkin bermaksud baik dengan membuat pernyataan panas itu. Sedangkan John Lennon memang benar dengan keadaannya saat itu, “Kami lebih terkenal dari Yesus”. Pada 29 Juli 1966, nama The Beatles memang yang paling terkenal di muka bumi saat itu.
Madonna berusaha untuk menghujat dengan melakukan hal yang sama dalam video klipnya berjudul Like A Prayer. Dalam video itu ia menampilkan sosok Yesus serbahitam yang disalib.
Rapper Jay-Z juga menggunakan sosok seperti Kristus dalam salah satu video klipnya. Ikon rock n’ roll legendaris, Mick Jagger sempat dituding oleh beberapa kelompok karena telah menyembah setan, setelah ia merilis album The Rolling Stones Sympathy for the Devil pada 1969.
Elton John yang juga terang-terangan mengakui dirinya adalah seorang musisi homoseksual mengklaim dalam sebuah wawancara majalah bahwa ia mengakui mengagumi sosok Yesus karena tujuannya adalah untuk menyebarkan perdamaian dan cinta di dunia.
Pelantun nomor The Rocket Man yang juga menikah dengan pembuat film asal Kanada, David Furnish mengatakan kepada majalah Parade, “Saya pikir Yesus adalah seorang penyayang, sosok gay yang sangat cerdas dan orang yang mengerti masalah manusia.”
“Aku tidak tahu apa yang membuat orang begitu kejam. Cobalah untuk menjadi seorang wanita gay di Timur Tengah, mungkin kamu lebih baik memilih untuk mati.”
Elton juga mengungkapkan bahwa dia juga takut dibunuh oleh para penggemar gilanya seperti yang terjadi pada John Lennon dan Gianni Versace.
Penyanyi yang berusia 62 ini berteman dekat dengan desainer fashion Versace yang ditembak mati pada Juli 1997 di tangga rumahnya di Miami Beach oleh Andrew Cunanan. Sejak tragedi itu Elton John mengakui memutuskan untuk meningkatkan keamanan pribadinya.
Mengacu pada kematian Versace dan Lennon, Elton berkata, “Dua di antaranya ditembak di luar rumah mereka. Semua ini akan terjadi jika mereka tidak terkenal. Popularitas membuat orang menjadi gila. Aku tidak pernah punya pengawal hingga akhirnya Gianni versace meninggal. Aku tidak suka dunia selebriti lagi.”
John Lennon, sang legenda The Beatles, wafat pada 1980 setelah ditembak oleh penggemar setianya Mark Chapman di luar gedung apartemennya di New York.
Ketika John Lennon menyatakan, “Kami sekarang lebih populer dari Yesus” ketika ia masih tergabung dalam The Beatles pada 1960-an, ia dipaksa untuk membuat permintaan maaf kepada publik. Hari ini, Elton John dihadapkan dengan masalah yang sama setelah pernyataan keterlaluannya kemarin yaitu ‘Yesus adalah seorang gay’.
Kemungkinan komentar pikiran polosnya itu telah memancing kemarahan sejumlah kelompok keagamaan di seluruh dunia.
Lukas Coppen dari Catholic Herald berkomentar, “Seseorang pernah berkata bahwa kita semua mencoba untuk membuat penggambaran tuhan dalam gambar kita sendiri. Hal ini mungkin membuat Elton John menjadi semakin bersalah karena pernyataan tersebut.”
Stephen Green dari Christian Voice menyebutkan bahwa Elton sebenarnya “menangis putus asa untuk mencari perhatian.”
Sir Elton John mungkin bermaksud baik dengan membuat pernyataan panas itu. Sedangkan John Lennon memang benar dengan keadaannya saat itu, “Kami lebih terkenal dari Yesus”. Pada 29 Juli 1966, nama The Beatles memang yang paling terkenal di muka bumi saat itu.
Madonna berusaha untuk menghujat dengan melakukan hal yang sama dalam video klipnya berjudul Like A Prayer. Dalam video itu ia menampilkan sosok Yesus serbahitam yang disalib.
Rapper Jay-Z juga menggunakan sosok seperti Kristus dalam salah satu video klipnya. Ikon rock n’ roll legendaris, Mick Jagger sempat dituding oleh beberapa kelompok karena telah menyembah setan, setelah ia merilis album The Rolling Stones Sympathy for the Devil pada 1969.