Bayangkan ponsel dengan kemampuan kamera yang seharusnya berharga Rp 1 juta hanya dijual Rp 145 ribu. Itulah yang diprakarsai Presiden Venezuela untuk rakyatnya. Ponsel murah ini juga siap menginvasi pasar global.
Ponsel El Vergatario disebut termurah di pasaran jika dilihat dari fiturnya. Ponsel itu mengusung kemampuan radio, kamera dan MP3 player dan hanya dijual US$ 13,95 (Rp 145.000). Ponsel ini tak pelak langsung diserbu warga Venezuela yang memiliki upah rata-rata buruh (semacam UMR) hanya US$ 445 (Rp 460.000) sebulan.
Jacqueline Farias, Presiden Movilnet anak usaha operator CANTV yang memasarkan El Vergatario mengatakan, 5.000 unit ludes pada akhir pekan lalu di ibukota negara itu, Caracas. Dia mengatakan 5.000 unit lagi disiapkan pada pekan ini.
Vetelca merupakan joint antara Venezuela dan China. Perusahaan itu siap menghasilkan 1 juta ponsel dalam beberapa tahun ke depan. "Kami ingin membuat ponsel yang lebih baik dari yang biasa ditawarkan produk luar negeri,” kata Hugo Chavez, Presiden Venezuela.
Ponsel itu komponennya dibuat di China sementara perakitannya dilakukan di Venezuela. Hugo Chavez sendiri yang meluncurkan ponsel itu. Ia mengatakan ponsel itu akan membantu Venezuela mengurangi ketergantungan teknologi yang harus diimpor.
"Kami akan memenuhi permintaan dalam negeri dulu untuk mengurangi impor. Meskipun belum memenuhi kebutuhan dalam negeri, kita harus mengembangkan rencana ekspor,” kata Chavez di pidato mingguan lewat radio dan TV.
"Dalam waktu beberapa tahun ke depan kita akan mampu mengekspor ponsel kualitas bagus dengan harga murah,” tegasnya. Chavez yang penganut sosialis, membangun kerjasama kuat dengan China sejak terpilih dalam pemilu 1999. Ia mengatakan ponsel itu akan menjadi ponsel terlaris di Venezuela. Ia bahkan menggunakan ponsel itu untuk menelepon ibunya, saat peluncuran.
Duta besar China untuk Venezuela, Zhang Tuo menyebut produksi ponsel itu sebagai langkah ke depan otonomi dan kemerdekaan teknologi bagi Venezuela. Dua negara itu telah menginvestasikan US$ 12 miliar untuk membangun kerjasama itu di bidang produksi minyak, teknologi serta industri lain.
Tapi nama Vergatorio sendiri menimbulkan kontroversi. Nama itu dalam bahasa sleng di negara itu, berarti alat kelamin. Chavez menyebut Vergatorio sebagai ponsel dengan semua fitur yang ada di handset mahal, termasuk WAP dan MP3 player dengan desain ringan, cantik, bagus dan murah.
"Ini adalah ilmu pengetahuan dan teknologi yang melayani masyarakat umum bukan hanya elit. Akan ada saatnya kita akan memproduksi ponsel untuk Cuba dan Amerika Latin," katanya.
"Ponsel ini akan menjadi penjulan terbesar, tidak hanya di Venezuela tapi juga di dunia. Yang belum emmiliki Vergatario belum menjadi siapa-siapa,” tegasnya.
Tapi ponsel ini menjadi murah di tingkat retail karena disubsidi. Hasilnya biaya produksi hanya tinggal seperempatnya saja. Produksi tahun ini diperkirakan mencapai 600 ribu unit dan akan ditingkatkan menjadi 2 juta unit pada 2011, saat akan diekspor ke Karibia. Vetelca 85% dimiliki oleh pemerintah Venezuela, sementara 15% sisanya oleh perusahaan China ZTE.