Seekor ular melingkar dengan kepala seperti kepala manusia, atau biasa disebut Jenglot, menggegerkan warga Kecamatan Balen, Kabupaten Bojonegoro. Jenglot itu bertambah menyeramkan, lantaran mempunyai rambut yang panjang.
Jenglot yang menjadi tontonan warga itu ditemukan seorang paranormal Mbah Lamidi (45), warga Desa Ngadiluhur, Kecamatan Balen. Kini, jenglot tersebut disimpan di rumahnya. Menurut keterangan pemiliknya, jenglot tersebut hidup dan bisa bergerak dengan tinggi sekitar 18 cm. Rambutnya sendiri lebih panjang, yakni 20 cm. Layaknya manusia, di bagian mukanya terdapat dua alis putih memanjang, mata terbuka, serta dua taring. Sedang badan menyatu dengan ekor dengan posisi melingkar.
Warga yang melihat semakin dibuat heran, lantaran makhluk itu juga memiliki dua tangan dengan posisi seperti menyilang di dadanya. Tangan mungil itu memiliki jari-jari hitam dengan kuku memanjang.
"Ini posisinya memang melingkar. Kalau memanjang mungkin bisa sekitar 90 cm," kata Mbah Lamidi, sang pemilik, Rabu (13/5/2009).
Jenglot itu sendiri sebenarnya sudah ditemukan Mbah Lamidi Kamis 7 Mei pekan lalu, tepatnya malam Jumat Legi. Sebelum menemukan jenglot itu, dia dan beberapa temannya terlebih dulu melakukan ritual, karena sebelumnya Mbah Lamidi mengaku sudah mempunyai firasat akan menemukan makhluk aneh. Ritual pun dimulai sekitar pukul 23.30 WIB di pinggir kali desa setempat hingga pukul 01.00 WIB dengan cara bersemedi.
"Saya tidak sendiri. Waktu itu, saya melakukan ritual bersama 9 orang. Saat itu semuanya mendengar ada orang mandi di kali persis depan kami duduk," ceritanya.
Dia pun meneruskan, setelah itu muncul bola merah menyala seperti api dari dasar sungai dan terjadi berulang-ulang. Saat itulah, mereka bangun dan menyeberang sungai. Mereka pun menemukan jenglot itu dan membawanya pulang.
Saejan, salah satu teman Mbah Lamidin yang kemarin berada di rumah bersama jenglot itu, juga turut meyakinkan cerita tersebut. Menurut dia, kejadiannya memang benar adanya. Bahkan, ada suara perempuan tua yang meminta makhluk itu dirawat dengan baik dan tetap dibungkus selendang seperti saat ditemukan.
"Kalau tidak percaya ya tidak apa-apa," tandasnya.
Informasi penemuan jenglot itupun terus menyebar. Warga sekitar terus berdatangan untuk melihat langsung sosok jenglot yang aneh tersebut. Bahkan, Kapolres Bojonegoro AKBP Agus S Hidayat, dan Kabag Ops Polres Kompol Suhariyono pun penasaran dan datang ke lokasi rumah Mbah Lamidin. Tak banyak yang disampaikan Kapolres saat melihat jenglot itu. Dia hanya minta penemuan itu tidak membuat kericuhan, terlebih saat hendak melihat.
"Kapolres berpesan, kalau ada pemasukan dari pengunjung ya untuk masyarakat umum," terang Mbah Lamidi.
Beberapa warga yang melihat jenglot itu sempat tidak percaya sebelumnya. Tapi, usai melihat makhluk itu, mereka hanya bisa geleng-geleng. Apalagi, meski jenglot bukan hal baru, tapi di Bojonegoro, penemuan jenglot baru kali ini ada.
"Sebelumnya saya tidak percaya, tapi ternyata memang ada dan aneh," terang Narto, salah satu pengunjung.Jenglot yang menjadi tontonan warga itu ditemukan seorang paranormal Mbah Lamidi (45), warga Desa Ngadiluhur, Kecamatan Balen. Kini, jenglot tersebut disimpan di rumahnya. Menurut keterangan pemiliknya, jenglot tersebut hidup dan bisa bergerak dengan tinggi sekitar 18 cm. Rambutnya sendiri lebih panjang, yakni 20 cm. Layaknya manusia, di bagian mukanya terdapat dua alis putih memanjang, mata terbuka, serta dua taring. Sedang badan menyatu dengan ekor dengan posisi melingkar.
Warga yang melihat semakin dibuat heran, lantaran makhluk itu juga memiliki dua tangan dengan posisi seperti menyilang di dadanya. Tangan mungil itu memiliki jari-jari hitam dengan kuku memanjang.
"Ini posisinya memang melingkar. Kalau memanjang mungkin bisa sekitar 90 cm," kata Mbah Lamidi, sang pemilik, Rabu (13/5/2009).
Jenglot itu sendiri sebenarnya sudah ditemukan Mbah Lamidi Kamis 7 Mei pekan lalu, tepatnya malam Jumat Legi. Sebelum menemukan jenglot itu, dia dan beberapa temannya terlebih dulu melakukan ritual, karena sebelumnya Mbah Lamidi mengaku sudah mempunyai firasat akan menemukan makhluk aneh. Ritual pun dimulai sekitar pukul 23.30 WIB di pinggir kali desa setempat hingga pukul 01.00 WIB dengan cara bersemedi.
"Saya tidak sendiri. Waktu itu, saya melakukan ritual bersama 9 orang. Saat itu semuanya mendengar ada orang mandi di kali persis depan kami duduk," ceritanya.
Dia pun meneruskan, setelah itu muncul bola merah menyala seperti api dari dasar sungai dan terjadi berulang-ulang. Saat itulah, mereka bangun dan menyeberang sungai. Mereka pun menemukan jenglot itu dan membawanya pulang.
Saejan, salah satu teman Mbah Lamidin yang kemarin berada di rumah bersama jenglot itu, juga turut meyakinkan cerita tersebut. Menurut dia, kejadiannya memang benar adanya. Bahkan, ada suara perempuan tua yang meminta makhluk itu dirawat dengan baik dan tetap dibungkus selendang seperti saat ditemukan.
"Kalau tidak percaya ya tidak apa-apa," tandasnya.
Informasi penemuan jenglot itupun terus menyebar. Warga sekitar terus berdatangan untuk melihat langsung sosok jenglot yang aneh tersebut. Bahkan, Kapolres Bojonegoro AKBP Agus S Hidayat, dan Kabag Ops Polres Kompol Suhariyono pun penasaran dan datang ke lokasi rumah Mbah Lamidin. Tak banyak yang disampaikan Kapolres saat melihat jenglot itu. Dia hanya minta penemuan itu tidak membuat kericuhan, terlebih saat hendak melihat.
"Kapolres berpesan, kalau ada pemasukan dari pengunjung ya untuk masyarakat umum," terang Mbah Lamidi.
Beberapa warga yang melihat jenglot itu sempat tidak percaya sebelumnya. Tapi, usai melihat makhluk itu, mereka hanya bisa geleng-geleng. Apalagi, meski jenglot bukan hal baru, tapi di Bojonegoro, penemuan jenglot baru kali ini ada.
Untuk menghindari penumpukan warga yang hendak menyaksikan jenglot itu, Kepala Desa Ngadiluhur Hadianto mengatakan, pihaknya berencana membuka jenglot itu untuk masyarakat umum. Agar saat melihat nantinya tidak berdesak-desakan.
"Kami sudah koordinasi dengan Polsek setempat, jika nanti dibutuhkan pengamanan," terangnya. (okezone.com)