Kebanyakan homoseksual Rusia menjalani hidup ganda. Mereka tidak punya pilihan lain. Hanya tiga persen masyarakat tidak bermasalah dengan mereka. Parade Gay Pride selalu ditentang keras. Aktivis homoseksual di Moskow melakukan upaya baru. Kali ini dengan dukungan Gordon, penyanyi kondang Belanda yang mewakili negerinya dalam Eurovision Song Contest 2009.
Pegawai catatan sipil Moskow jelas terkejut ketika pertengahan Mei, dua perempuan berpakaian meriah, membawa seikat bunga mawar putih, mendaftarkan pernikahan. Ini pernikahan lesbian pertama di Rusia.
Tidak bisa, kata pegawai dengan tegas, karena formulir-formulir resmi hanya menyebut pernikahan antara lelaki dan perempuan.
Akhirnya kedua perempuan masing-masing mengajukan permohonan untuk mendaftarkan pernikahan. Ini pun ditolak. Undang undang Rusia tidak mengijinkannya, kata pegawai.
Akhir tahun ini, dua perempuan akan berupaya sekali lagi, tapi di Kanada, di mana pernikahan sesama jenis sah. Kanada juga memperbolehkan warga asing menikah di sini.
The Toppers
Irina Fet salah satu penyelenggara parade Gay Pride yang digelar hari ini bersamaan dengan babak final Eurovision Song Contest di Moskow. Pemerintah kota tidak mengijinkan parade tersebut.
Penyanyi kondang Belanda, Gordon (ikut trio The Toppers mewakili negerinya di Eurovision Song Contest) yang menyatakan tidak ikut final kalau polisi menindak keras peserta parade, disambut hangat kalangan homoseksual.
Sedikitnya 3000 wartawan dari seluruh dunia diakreditasi untuk meliput Eurovision Song Contest, yang dianggap peluang besar menyorot posisi kaum homoseksual Rusia.
Ini untuk keempat kali berturut-turut aktivis homo berupaya menyelenggarakan parade Gay Pride di ibukota Moskwo. Tapi setiap kali, upaya itu menghadapi penolakan keras walikota Moskow, Yuri Luzhkov. Menurutnya orang-orang homoseksual berpengaruh buruk terhadap kalangan muda Rusia.
Selain itu, demikian pernyataan resmi pemerintah kota, keselamatan para peserta parade tidak bisa dijamin. Aksi-aksi homo selalu dibarengi unjuk rasa protes kelompok kanan radikal dan religius.
Mereka menyebut kaum homoseksual 'sodomit' dan menganggap homoseksualitas suatu fenomena aneh bagi Rusia yang didesakkan negara negara Barat. Dalam kejadian itu, banyak peserta aksi homo menjadi sasaran, termasuk simpatisan dari luar negeri.
Hidup ganda
Di Uni Sovyet, homoseksual adalah tindak pidana. Pelakunya bisa dikenai hukuman penjara lima tahun. Undang undang luar biasa keras itu baru disesuaikan tahun 1993, setelah bubarnya Uni Soviet. Sejak itu emansipasi orang-orang dengan orientasi seksual berbeda berjalan sangat alot.
Kebanyakan homoseksual menjalani hidup ganda. Mereka saling bertemu di beberapa klab atau di taman kota. Moskow, kota berpenduduk lebih dari sepuluh juta orang, memiliki satu toko khusus untuk kaum homo.
Mengungkapkan secara terbuka bahwa anda gay, membawa resiko. Organisasi-organisasi homo bergerak di bawah tanah dan sulit dihubungi lewat telepon. Ini untuk mencegah agar mereka tidak dibanjiri telepon-telepon berisi penuh kebencian. Televisi jarang menayangkan homoseksual.
Satu-satunya orang Rusia terkenal yang tidak menyembunyikan watak aslinya adalah penyanyi Boris Moyseyev. Tapi karena perilakunya yang berlebihan, ia justru membenarkan anggapan yang ada bahwa orang-orang homo sebenarnya orang-orang aneh, yang sebaiknya tidak perlu didekati.
Tak bisa diterima
Jagi bagi kebanyakan warga Rusia, homoseksualitas adalah fenomena tak dikenal. Jurang itu tampaknya sulit dijembatani. Hal yang sama juga ditunjukkan pelbagai jajak pendapat.
Penelitian terbaru pusat Levada di Moskow menunjukkan 84% responden menganggap homoseksualitas 'secara moral tak bisa diterima'. Hanya tiga persen menyatakan tidak bermasalah dengan homoseksualitas.