Sejak diresmikan pada 2007, hari blogger nasional yang jatuh pada 27 Oktober tahun ini telah memasuki tahun ketiga. Secara kuantitas, jumlah blogger di Indonesia kian bertambah. Bapak blogger nasional Enda Nasution menyebutkan perkiraan jumlah blogger di Indonesia saat ini ada sekira 1 juta blogger. Jumlah ini meningkat dua kali lipat dari sebelumnya 500.000 blogger. Itu sebabnya, Enda optimis memperkirakan tahun depan jumlah blogger terus bertambah hingga sekira 2 juta orang.
JAKARTA - Sejak diresmikan pada 2007, hari blogger nasional yang jatuh pada 27 Oktober tahun ini telah memasuki tahun ketiga.
Secara kuantitas, jumlah blogger di Indonesia kian bertambah. Bapak blogger nasional Enda Nasution menyebutkan perkiraan jumlah blogger di Indonesia saat ini ada sekira 1 juta blogger. Jumlah ini meningkat dua kali lipat dari sebelumnya 500.000 blogger. Itu sebabnya, Enda optimis memperkirakan tahun depan jumlah blogger terus bertambah hingga sekira 2 juta orang.
"Indikatornya adalah, semakin banyak bermunculan komunitas-komunitas blogger baru di daerah. Tak hanya berkembang dari segi kuantitas saja, ragam dan kualitas tulisan pun terus berkembang seiring dengan bertambahnya pengalaman menulis para blogger," kata Enda saat dihubungi Okezone, Selasa (27/10/2009).
Menurut Enda, definisi blogger kini lebih fleksibel. Dulu, blogger diartikan sebagai orang yang murni menulis lewat blog. Namun kini, definisi itu bisa lebih luas karena banyak juga orang yang menulis melalui note Facebook ataupun Twitter.
Enda memiliki pendapatnya sendiri terkait rumor yang menyebutkan tren menulis di blog meredup karena tergerus kepopuleran Facebook dan Twitter.
"Dengan perkembangan teknologi perangkat mobile dan pertumbuhan pengguna situs jejaring, kini orang bisa menulis dimana saja melalui berbagai media, termasuk lewat Facebook dan Twitter. Namun tren sekarang biasanya, orang awalnya akan menulis melalui Facebook atau Twitter. Ketika dia ingin membuat tulisan yang lebih dalam dan semakin haus akan menulis, maka kemudian dia akan menulis di blog," kata Enda.
Enda menyebutkan bahwa menulis di blog punya kelebihan dan menawarkan keasyikan menulis yang nyata. Pernyataan ini bukan lantas melarang orang untuk menulis di media lain selain blog. Namun karena blog memang media yang dirancang khusus untuk mempublikasikan tulisan, maka sebaiknya tulisan-tulisan di Facebook pun diarsipkan juga ke blog. Dengan demikian, tulisan tersebut dapat dengan mudah ditemukan oleh orang lain melalui mesin pencarian.
Pada hari blogger nasional ketiga ini, Enda pun mengemukakan harapannya untuk para blogger. Dia berharap para blogger memiliki kesadaran dan tanggung jawab terhadap tulisan yang di postingnya dan memegang etika menulis di blog.
"Blogger akan memiliki nilai tambah jika memposting dan menyebarluaskan tulisan yang bersifat informatif, edukatif dan bermanfaat bagi pembaca. Beranjak dari itu, blogger diharapkan memiliki tindakan nyata. Bermula dari ide yang dituangkan ke dalam tulisan, mereka juga diharapkan bisa mewujudkannya dalam bentuk kegiatan nyata yang bermanfaat bagi masyarakat," tandas Enda.
JAKARTA - Sejak diresmikan pada 2007, hari blogger nasional yang jatuh pada 27 Oktober tahun ini telah memasuki tahun ketiga.
Secara kuantitas, jumlah blogger di Indonesia kian bertambah. Bapak blogger nasional Enda Nasution menyebutkan perkiraan jumlah blogger di Indonesia saat ini ada sekira 1 juta blogger. Jumlah ini meningkat dua kali lipat dari sebelumnya 500.000 blogger. Itu sebabnya, Enda optimis memperkirakan tahun depan jumlah blogger terus bertambah hingga sekira 2 juta orang.
"Indikatornya adalah, semakin banyak bermunculan komunitas-komunitas blogger baru di daerah. Tak hanya berkembang dari segi kuantitas saja, ragam dan kualitas tulisan pun terus berkembang seiring dengan bertambahnya pengalaman menulis para blogger," kata Enda saat dihubungi Okezone, Selasa (27/10/2009).
Menurut Enda, definisi blogger kini lebih fleksibel. Dulu, blogger diartikan sebagai orang yang murni menulis lewat blog. Namun kini, definisi itu bisa lebih luas karena banyak juga orang yang menulis melalui note Facebook ataupun Twitter.
Enda memiliki pendapatnya sendiri terkait rumor yang menyebutkan tren menulis di blog meredup karena tergerus kepopuleran Facebook dan Twitter.
"Dengan perkembangan teknologi perangkat mobile dan pertumbuhan pengguna situs jejaring, kini orang bisa menulis dimana saja melalui berbagai media, termasuk lewat Facebook dan Twitter. Namun tren sekarang biasanya, orang awalnya akan menulis melalui Facebook atau Twitter. Ketika dia ingin membuat tulisan yang lebih dalam dan semakin haus akan menulis, maka kemudian dia akan menulis di blog," kata Enda.
Enda menyebutkan bahwa menulis di blog punya kelebihan dan menawarkan keasyikan menulis yang nyata. Pernyataan ini bukan lantas melarang orang untuk menulis di media lain selain blog. Namun karena blog memang media yang dirancang khusus untuk mempublikasikan tulisan, maka sebaiknya tulisan-tulisan di Facebook pun diarsipkan juga ke blog. Dengan demikian, tulisan tersebut dapat dengan mudah ditemukan oleh orang lain melalui mesin pencarian.
Pada hari blogger nasional ketiga ini, Enda pun mengemukakan harapannya untuk para blogger. Dia berharap para blogger memiliki kesadaran dan tanggung jawab terhadap tulisan yang di postingnya dan memegang etika menulis di blog.
"Blogger akan memiliki nilai tambah jika memposting dan menyebarluaskan tulisan yang bersifat informatif, edukatif dan bermanfaat bagi pembaca. Beranjak dari itu, blogger diharapkan memiliki tindakan nyata. Bermula dari ide yang dituangkan ke dalam tulisan, mereka juga diharapkan bisa mewujudkannya dalam bentuk kegiatan nyata yang bermanfaat bagi masyarakat," tandas Enda.