Baru beberapa bulan ini, tepatnya mulai 3 bulan yang lalu saya tertarik pada bisnis MLM. Awal mula ketertarikan saya karena saran salah seorang teman untuk mencari orang MLM untuk dijadikan tim marketing di usaha saya. Berkat saran seorang teman tersebut saya mendatangi saudara saya yang sudah menjadi leader di MLM produk kesehatan organik. Begitu kami bertemu dan bertukar fikiran, saya jadi penasaran ingin melihat secara langsung bagaimana proses training yang diadakan MLM yang diikuti saudara saya.
Sebelum saya bertemu saudara saya dan menghadiri seminar nasional yang diadakan perusahaan MLM tersebut, saya termasuk salah satu orang yang kurang tertarik dengan MLM. Saya menganggap MLM sebagai pekerjaan yang kurang menjanjikan. Tapi begitu saya datang di seminar tersebut dan mendapatkan presentasi yang sangat bagus, mulai timbul ketertarikan dalam diri saya. Ketertarikan saya yang pertama dari produk yang dipasarkan perusahaan MLM ini.
Perusahaan ini memasarkan produk-produk berbahan organik meliputi susu kedelai organik, ramuan naturopati organik untuk mengeluarkan racun-racun di tubuh, dan produk kecantikan organik. Tentang produk, saya berfikir bahwa ini adalah sebuah bisnis besar yang sangat mudah dipasarkan. Produk masa depan yang unik dan berbeda dari yang lain. Kita tahu, saat ini produk organik mulai menggeliat di negara kita seiring kesadaran masyarakat akan gaya hidup sehat. Ketertarikan saya berikutnya semakin besar setelah mengikuti pertemuan kelompok di MLM saudara saya.
Kekuatan duplikasi di bisnis MLM yang membuat saya tersadar dan terkesan akan potensi bisnis ini. Bagaimana tidak, semua ilmu, kemampuan, dan pengalaman seorang upline yang didapatkan diberikan secara total pada para downline-nya. Tidak ada istilah pelit ilmu di bisnis MLM, karena semakin banyak ilmu yang diberikan pada para downline-nya semakin besar pula potensi bertambahnya omset dan penghasilan dia. Hebatnya lagi, ilmu yang diberikan merupakan ilmu marketing praktis dengan tingkat keberhasilan tinggi, bukan sekedar teori belaka. Ilmu seperti inilah yang sangat sulit didapatkan di pendidikan formal, seandainya ilmu marketing MLM diajarkan pula di perguruan tinggi saya yakin angka pengangguran bagi para sarjana akan sangat kecil.
Ejekan dan cemoohan sempat saya dapatkan dari istri saya setelah saya memutuskan akan menyisihkan 20% hari kerja saya untuk memasarkan produk organik ini. Tapi kini istri saya mulai sadar setelah penghasilan dari bisnis MLM saya mencapai lebih dari 1 juta (bonus+laba penjualan langsung) dalam satu bulan tanpa harus mengganggu pekerjaan utama saya. Pada bulan Januari 2009 saya putuskan harus bisa meraih posisi SM dengan penghasilan 2-5 juta dalam satu bulan.
Beberapa minggu terakhir sebenarnya saya sudah puas dengan hasil seperti itu, tetapi saya dibuat penasaran lagi di bisnis MLM ini karena ternyata saya baru tahu teman sesama profesi saya yang bergabung juga di MLM ini, sudah ada yang mempunyai penghasilan di atas 20 juta dalam satu bulan, padahal belum ada 2 tahun dia bergabung. Kalau teman saya bisa, pasti saya bisa. Insya Allah dengan dukungan para upline dan downline saya, serta kemauan keras saya untuk terus belajar dan menduplikasikan ilmu saya pada para downline, ditambah dengan menambah prosentase kerja pada bisnis MLM saya, 6 bulan lagi saya akan bisa seperti teman saya. Amin….
Sebelum saya bertemu saudara saya dan menghadiri seminar nasional yang diadakan perusahaan MLM tersebut, saya termasuk salah satu orang yang kurang tertarik dengan MLM. Saya menganggap MLM sebagai pekerjaan yang kurang menjanjikan. Tapi begitu saya datang di seminar tersebut dan mendapatkan presentasi yang sangat bagus, mulai timbul ketertarikan dalam diri saya. Ketertarikan saya yang pertama dari produk yang dipasarkan perusahaan MLM ini.
Perusahaan ini memasarkan produk-produk berbahan organik meliputi susu kedelai organik, ramuan naturopati organik untuk mengeluarkan racun-racun di tubuh, dan produk kecantikan organik. Tentang produk, saya berfikir bahwa ini adalah sebuah bisnis besar yang sangat mudah dipasarkan. Produk masa depan yang unik dan berbeda dari yang lain. Kita tahu, saat ini produk organik mulai menggeliat di negara kita seiring kesadaran masyarakat akan gaya hidup sehat. Ketertarikan saya berikutnya semakin besar setelah mengikuti pertemuan kelompok di MLM saudara saya.
Kekuatan duplikasi di bisnis MLM yang membuat saya tersadar dan terkesan akan potensi bisnis ini. Bagaimana tidak, semua ilmu, kemampuan, dan pengalaman seorang upline yang didapatkan diberikan secara total pada para downline-nya. Tidak ada istilah pelit ilmu di bisnis MLM, karena semakin banyak ilmu yang diberikan pada para downline-nya semakin besar pula potensi bertambahnya omset dan penghasilan dia. Hebatnya lagi, ilmu yang diberikan merupakan ilmu marketing praktis dengan tingkat keberhasilan tinggi, bukan sekedar teori belaka. Ilmu seperti inilah yang sangat sulit didapatkan di pendidikan formal, seandainya ilmu marketing MLM diajarkan pula di perguruan tinggi saya yakin angka pengangguran bagi para sarjana akan sangat kecil.
Ejekan dan cemoohan sempat saya dapatkan dari istri saya setelah saya memutuskan akan menyisihkan 20% hari kerja saya untuk memasarkan produk organik ini. Tapi kini istri saya mulai sadar setelah penghasilan dari bisnis MLM saya mencapai lebih dari 1 juta (bonus+laba penjualan langsung) dalam satu bulan tanpa harus mengganggu pekerjaan utama saya. Pada bulan Januari 2009 saya putuskan harus bisa meraih posisi SM dengan penghasilan 2-5 juta dalam satu bulan.
Beberapa minggu terakhir sebenarnya saya sudah puas dengan hasil seperti itu, tetapi saya dibuat penasaran lagi di bisnis MLM ini karena ternyata saya baru tahu teman sesama profesi saya yang bergabung juga di MLM ini, sudah ada yang mempunyai penghasilan di atas 20 juta dalam satu bulan, padahal belum ada 2 tahun dia bergabung. Kalau teman saya bisa, pasti saya bisa. Insya Allah dengan dukungan para upline dan downline saya, serta kemauan keras saya untuk terus belajar dan menduplikasikan ilmu saya pada para downline, ditambah dengan menambah prosentase kerja pada bisnis MLM saya, 6 bulan lagi saya akan bisa seperti teman saya. Amin….