Aksesoris tersebut awalnya dikembangkan untuk mengambil gambar di malam hari. Yamada Denshi, sebuah perusahaan pengembang asal Jepang, mengembangkannya dengan teknologi infra merah untuk ponsel Vodafone.
Ternyata, aksesoris itu memiliki efek samping yang tidak diduga. Dalam kondisi yang tepat, filter tersebut dapat melihat tembus bahan kain tertentu. Terutama, menurut berita Cnet, aksesoris itu sangat efektif untuk menembus bikini berwarna gelap.
Masalah ini jelas membuat gerah Vodafone, penyedia ponsel sekaligus layanan telekomunikasi selular. Jurubicara Vodafone membela diri dengan mengatakan aksesoris itu hanya beredar di Jepang dan bukan perangkat resmi Vodafone.
Ponsel Vodafone V602-SH merupakan ponsel yang sering digunakan bersama aksesoris itu. Ponsel jenis itu memang hanya beredar di Jepang. "Kami tidak akan memasarkan ponsel dengan kemampuan 'menelanjangi' orang," sebut jurubicara itu.
Sejak kemunculannya, ponsel berkamera diketahui memiliki efek samping negatif. Salah satunya untuk memotret hal-hal tidak senonoh. Bahkan, untuk mencegah hal itu, pemerintah Korea Selatan mewajibkan ponsel berkamera untuk mengeluarkan suara keras saat memotret.