Tahun 2009 bisa jadi tahun yang buruk bagi Google & Yahoo!. Kedua mesin pencari interent yang paling diminati netter ini mengalami krisis yang cukup parah tampaknya.
2009 jadi tahun yang buruk bagi Google. Setelah memecat karyawan dan menutup beberapa kantor, kini raksasa mesin pencari itu juga harus rela melihat singgasananya direbut perusahaan penyimpanan data.
Perusahaan yang didirikan Larry Page dan Sergey Brin ini sekarang merosot ke peringkat keempat dalam daftar '100 Best Companies to Work For', yang digelar oleh majalah Fortune.
Padahal sebelumnya, Google menduduki rangking pertama selama dua tahun berturut-turut.
Google harus rela posisinya turun, karena dalam resesi ekonomi ini mereka telah membuat beberapa keputusan yang menyangkut kesejahteraan dan kenyamanan pegawainya. Beberapa tradisi telah dihentikan, di antaranya adalah tradisi minum teh di sore hari (afternoon tea) dan acara wisata ski tahunan.
Daftar tahunan terkemuka ini sudah digodok oleh San Francisco's Great Place to Work Institute untuk Fortune sejak 1998. Rangkingnya dihitung berdasarkan survey pada lebih dari 81.000 pekerja dari 353 perusahaan. Perusaaan yang diteliti harus berumur minimal 7 tahun dan mempekerjakan lebih dari 1.000 karyawan.
Dan perusahaan yang tahun ini jadi juaranya ialah NetApp. Perusahaan manajemen dan penyimpanan data itu naik pesat karena sebelumnya cuma duduk di rangking keenam.
Melorotnya Google disebabkan beberapa hal. Selain menghentikan beberapa tradisi, kalahnya Google juga dikarenakan Google mengurangi penyerapan tenaga kerja meski 777.000 lamaran masuk ke perusahaan mereka.
Yahoo!: Tidak Ada Kenaikan Gaji Karyawan
Karyawan Yahoo harus menelan kekecewaan terhadap bos baru mereka. CEO Yahoo Carol Bratz bersama jajarannya memutuskan untuk meniadakan kenaikan gaji tahunan untuk sementara.
Keputusan sulit tersebut tentunya diambil bukan tanpa pertimbangan. Sebab terpaksa diambil guna meredam biaya dan menaikkan keuntungan perusahaan yang sempat goyah belakangan ini.
Namun ketimbang keputusan yang diambil adalah merumahkan karyawan, maka peniadaan kenaikan gaji ini sepertinya adalah kebijakan yang lebih bisa diterima. Apalagi, bulan lalu Yahoo telah mengumumkan pemangkasan sekitar 1.500 karyawan.
Meski demikian, dikatakan juru bicara Yahoo Brad Williams, kenaikan gaji dalam kondisi tertentu tetap diberlakukan. Seperti promosi jabatan ataupun kondisi spesifik lainnya. "Selain itu, pembekuan kenaikan gaji tahunan tersebut juga tidak akan mempengaruhi program bonus tahunan," ujarnya.
Carol Bratz yang menggantikan Jerry Yang memang pernah berjanji untuk menyegarkan kembali raksasa Internet ini. Yahoo sendiri masih berada di urutan kedua di bawah Google yang meraih lebih dari 60% pasar dalam bisnis pencarian online. (cnet/bloomberg/detik)