Ini kabar gembira buat yang masih bermimpi punya telepon seluler (ponsel) pintar alias smartphone BlackBerry namun belum mampu membelinya. PT Indosat Tbk tengah bersiap meluncurkan BlackBerry dengan kisaran harga Rp 2 juta per unit, jauh lebih murah dari harga BlackBerry saat ini yang minimal Rp 5 juta per unit.
Menurut Direktur Pemasaran Indosat Guntur Siboro, Indosat akan mematok harga paket BlackBerry Rp 2 juta untuk memperluas pasar. "Dalam waktu dekat akan kami luncurkan di Indonesia," ucapnya.
Kendati belum bersedia merinci jenis paket layanan dan gambaran teknis lainnya, dia menandaskan bahwa varian BlackBerry tersebut sengaja dihadirkan untuk membidik pasar menengah bawah alias low-end. Namun, ia tidak bisa memastikan kapan varian tersebut bakal dipasarkan di Indonesia. "Tunggu saja tanggal mainnya," cetus Guntur.
Guntur menambahkan, harga BlackBerry memang tidak bisa lebih jauh lagi bergeser dari kisaran Rp 2 jutaan. "Pasalnya, biaya lisensi untuk 3G saja cukup tinggi," ujarnya, tanpa merinci besarannya. "Kalau sekedar membuat handset yang mirip BlackBerry tentu saja murah," katanya.
Menurut Guntur, selain karena tren, nilai lebih yang dimiliki oleh BlackBerry adalah keunggulan konten di dalam handset-nya. "Berbagai kemudahan multimedia dalam aplikasinya tidak dimiliki handset merek lain," terang Guntur.
Saat ini, Indosat memimpin pasar penjualan BlackBerry di Indonesia dengan angka berkisar 120.000 unit, sementara Excelcomindo Pratama (XL) dan Telkomsel masing-masing 100.000 unit. Selain mereka, PT Natrindo, operator Axis, sejak 10 Juni lalu turut meramaikan pasar BlackBerry di Indonesia. Di luar pasar BlackBerry yang dipegang oleh keempat operator tersebut, saat ini di pasaran Indonesia juga banyak beredar BlackBerry yang diimpor oleh importir umum yang tak bekerjasama dengan operator.