NAMPAKNYA, Malaysia terlalu ‘kejam’ bagi Indonesia. Selain Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang akrab dilecehkan, kini gantian model cantik Manohara Odelia Pinot. Penyiksaan fisik, pelecehan seks, bahkan disilet atau disayat oleh suaminya sendiri, seorang raja kaya di Malaysia. Apalagi TKI yang dianggap masyarakat ‘bawahan’.
Tak hanya dibius sampai muntah darah, manohara mengaku pernah merasakan disilet bagian dadanya dan mendapatkan perilaku seks menyimpang dari Tengku Muhammad Fakhry, Raja Kelantan Malaysia. "Semua penyiksaaan benar. Mulai disilet-silet. Takut sex abuse yang dilakukan setiap hari," ungkap wanita cantik asal Indonesia ini.
Akibat ‘kekejaman’ pihak Malaysia ditutup-tutupi oleh pejabat Indonesia yang mengetahuinya di rumpun negara tetanga itu, maka Manohara mendesak agar Duta Besar (Dubes) RI untuk Malaysia, Dai Bachtiar dipecat. Sebab, Manohara merasa Dai telah berbohong kepada masyarakat karena mengatakan dirinya baik-baik saja.
"Dubes Indonesia di Malaysia fitnah saya juga. Dia bilang Mano di Kualalumpur baik-baik saja. Padahal, Mano di Kelantan sedang menderita," ungkap Manohara saat jumpa pers di kantor Laskar Merah Putih, Jakarta Pusat, Minggu (31/5).
Sama seperti Manohara, ibundanya Daisy Fajarina pun mengaku kecewa karena banyak orang-orang Indonesia yang memfitnah dan tidak mendukungnya. "Pecat Dubes RI untuk Malaysia. Karena masih banyak 'Manohara-Manohara' lainnya. Banyak orang yang di sana sulit untuk keluar dan ditahan-tahan," ungkap Manohara.
Ternyata, masih banyak lagi WNI di Malaysia yang dianiaya. Ini pengakuan Manohara sendiri yang melihat penyiksaan tersebut dengan mata telanjang dia sendiri. Manohara pun mengaku tergerak hatinya untuk membantu mereka sesama warga negara Indonesia yang sedang mengalami siksaan ‘kekejaman’ orang Malaysia.
Justeru Kedubes RI di Singapura yang membantu pelarian Manohara. Juru Bicara Deplu RI Teuku Faizasyah, mengaku pihaknya turut membantu pemulangan Manohara dari Singapura ke Indonesia. "Kami turut membantu proses pemulangan Manohara dari Singapura ke Indonesia dengan mempersiapkan dokumentasi dan tiket serta berkoordinasi dengan imigrasi dan kepolisian Singapura," jelasnya.
Namun, Teuku meminta jangan disalahtafsirkan Deplu RI membantu pelarian Manohara. "Dari pihak keluarga Manohara bisa saja menyebutkan ini pelarian, tetapi bagi Deplu kita hanya membantu proses pemulangannya," tutur jubir Deplu RI sembari mengaku, adanya pihak keluarga Kesultanan Kelantan yang turut membantu proses pemulangan itu.
Saat ditanya tentang tindakan Deplu RI dalam kasus kekerasan rumah tangga yang dialami Manohara, Teuku mengatakan akan melihat perkembangan dari pihak keluarga Manohara. Terkait adanya peran FBI dan Kedubes AS di Singapura, Teuku mengelak menjawab. "Mungkin saja karena Manohara memiliki hubungan biologis ayahnya yang berasal dari AS," kilahnya.
Sebelumnya, lewat bantuan beberapa pihak, Manohara berhasil meloloskan diri dari pengawalan ajudan-ajudan Kesultanan Klantan di Hotel Royal Singapura, tempat keluarga kerajaan Negeri Jiran tersebut menetap selama di Singapura, Sabtu lalu.
Penganiyaan fisik dan pelecehan seks yang dilakukan Tengku Fakhry terhadap Manohara, ternyata juga bukan berita bohong. Manohara menyimpan seluruh bukti penganiayaan terhadapnya, di dalam ponsel miliknya. “Setiap kali ada kesempatan saya selalu foto saat baru mengalami kejadian penganiayaan. Saya foto dengan kamera handphone tanpa sim card yang saya sembunyikan," beber Manohara.
Untuk foto dan menyimpannya, Manohara harus melakukannya secara sembunyi. "Untuk foto bukti penganiayaan saya harus sembunyi. Soalnya banyak orang terus. Sekarang bukti itu masih ada. Selesai foto, langsung saya matikan handphone-nya," ujar wanita berkulit bersih ini. Foto itu akan menjadi alat bukti bagi Manohara dalam menuntut hukum di Malaysia. "Foto itu akan saya jadikan bukti saat menempuh jalur hukum di Malaysia nantinya," tegas Manohara.
http://www.jakartapress.com/news/id/6902/Manohara-Pecat-Dubes-RI-di-Malaysia.jp