[Menteri Dalam Negeri Perancis Michele Alliot-Marie (kiri) berbincang-bincang dengan Helene Dupif (Tengah), Christian Flaesch, dan Gubernur Paris Michel Gaudin, di Paris. (Pascal Guillot/AFP/Getty Images)]
Hal ini dibutuhkan sedikit lebih banyak waktu dibandingkan enam bulan lalu bagi Pasukan Anti Bandit Perancis (BRB) untuk mengejar perampok yang telah menguras perhiasan senilai lebih dari 85-juta euro (US$120 juta) pada 4 Desember 2008 di Paris.
Dijuluki "Perampok Kelas Kakap Dunia" dan "Perampok Paling Berani" oleh sebuah media, dengan modus tenang dan santai dalam melakukan aksinya telah menggegerkan: pada siang hari, perampok ini telah menyantroni dengan tenang galeri mewah Harry Winston dekat Champs Elysess---yang sebagian dari mereka mengenakan pakaian wanita.
Mereka dengan tepat mengetahui nama karyawannya, alamat pribadi mereka, lokasi permata-permata yang paling berharga dan mereka sedikit berhati-hati dalam melakukan operasinya pada daerah yang paling ketat penjagaannya di wilayah kota besar Perancis tersebut.
Perusahaan asuransi Inggris Lloyd's of London telah menawarkan 1 juta dolar kepada siapa saja yang membantu mengembalikan perhiasan-perhiasan yang telah di curi itu.
80% dari seluruh perhiasan tersebut berupa cincin, kalung dan arloji mewah-telah ditemukan kembali, seperti yang diumumkan oleh Helene Dupif, kepala BRB, pada konferensi pers. Sementara 22 orang telah dijadikan tersangka, yang usianya antara 23-65 tahun, dan kini dalam penahanan.
"Kebanyakan dari mereka pernah dihukum berat pada masa lalu, mereka juga dicurigai terkait dengan perampokan-perampokan lain dan secara berangsur-angsur melakukannya dengan semakin berani, "kata Dupif seperti yang dikutip AFP. "Sebuah langkah yang baik, bagaimanapun juga dalam pelarian panjang mereka telah melakukan kesalahan, dan kami telah mengeksploitasi ini semua.
Titik awal ditemukannya "jackpot" ini oleh polisi Perancis adalah berkat adanya pengawasan terhadap salah satu agen keamanan Harry Winston yang diduga terlibat dalam perampokan tersebut. Setelah beberapa bulan diawasi, polisi Perancis memutuskan untuk bertindak atas otorisasi Hakim Corinne Goetzmann yang dilakukan secara tepat ketika transaksi dibuat antara para perampok dan pembeli yang berasal dari Israel.
Selama penggerebekan, Senin, 22 Juni, pasukan BRB juga menemukan uang yang jumlahnya hampir 1 juta euro dalam pecahan 50 dan 100, yang menunjukkan bahwa sebagian perhiasan tersebut telah dijual. Sebuah senjata AK-47 dan beberapa senjata lainnya juga ditemukan di apartemen distrik 18 Paris yang digunakan oleh komplotan ini.
Surat kabar Le Monde melaporkan bahwa pemilik rumah dimana kebanyakan perhiasan itu ditemukan adalah seorang warganegara Perancis (45-tahun), yang diduga sebagai pemimpin komplotan tersebut. Ini berarti yang paling menggemparkan setelah komplotan Pink Panthers dari Balkan. Yang sangat mencurigakan sejak pegawai Winston bersaksi bahwa anggota komplotan ini menggunakan logat bahasa asing. Menurut informasi terkini, mereka semua adalah orang Perancis asli.
"Marilah kita akui kwalitas kerja mereka," ujar Christian Flaesch, kepala polisi kehakiman Paris yang diwawancarai oleh surat kabar Le Monde. "Ini kemungkinan orang yang sama, atau menjadi bagian dari jaringan yang sama seperti orang-orang pertama yang melakukan perampokan di Winston," katanya, merujuk pada pencurian $20 juta dalam peristiwa Harry Winston, Oktober 2007.
Ini merupakan keberhasilan baru dari BRB. Pada bulan-bulan terakhir ini, pasukan elit tersebut dengan sukses telah menangkap mereka yang dicurigai perampok kelas kakap. Pada bulan Maret, mereka menangkap seorang wanita yang telah mencuri cincin mewah dari Maison Cartier dan diganti dengan yang palsu pada salah satu toko mewah di Place Vendome, Paris dan pada bulan Mei, dua orang yang dicurigai anggota komplotan Pink Panthers juga telah dibekuk.
Perampokan di Harry Winston pada Desember 2008, adalah yang paling berarti dalam sejarah Perancis, menduduki urutan kedua record dunia---setelah pencurian berlian $100 juta di Antwerp, Belgia, 2003. (Aurelien Girard)
Hal ini dibutuhkan sedikit lebih banyak waktu dibandingkan enam bulan lalu bagi Pasukan Anti Bandit Perancis (BRB) untuk mengejar perampok yang telah menguras perhiasan senilai lebih dari 85-juta euro (US$120 juta) pada 4 Desember 2008 di Paris.
Dijuluki "Perampok Kelas Kakap Dunia" dan "Perampok Paling Berani" oleh sebuah media, dengan modus tenang dan santai dalam melakukan aksinya telah menggegerkan: pada siang hari, perampok ini telah menyantroni dengan tenang galeri mewah Harry Winston dekat Champs Elysess---yang sebagian dari mereka mengenakan pakaian wanita.
Mereka dengan tepat mengetahui nama karyawannya, alamat pribadi mereka, lokasi permata-permata yang paling berharga dan mereka sedikit berhati-hati dalam melakukan operasinya pada daerah yang paling ketat penjagaannya di wilayah kota besar Perancis tersebut.
Perusahaan asuransi Inggris Lloyd's of London telah menawarkan 1 juta dolar kepada siapa saja yang membantu mengembalikan perhiasan-perhiasan yang telah di curi itu.
80% dari seluruh perhiasan tersebut berupa cincin, kalung dan arloji mewah-telah ditemukan kembali, seperti yang diumumkan oleh Helene Dupif, kepala BRB, pada konferensi pers. Sementara 22 orang telah dijadikan tersangka, yang usianya antara 23-65 tahun, dan kini dalam penahanan.
"Kebanyakan dari mereka pernah dihukum berat pada masa lalu, mereka juga dicurigai terkait dengan perampokan-perampokan lain dan secara berangsur-angsur melakukannya dengan semakin berani, "kata Dupif seperti yang dikutip AFP. "Sebuah langkah yang baik, bagaimanapun juga dalam pelarian panjang mereka telah melakukan kesalahan, dan kami telah mengeksploitasi ini semua.
Titik awal ditemukannya "jackpot" ini oleh polisi Perancis adalah berkat adanya pengawasan terhadap salah satu agen keamanan Harry Winston yang diduga terlibat dalam perampokan tersebut. Setelah beberapa bulan diawasi, polisi Perancis memutuskan untuk bertindak atas otorisasi Hakim Corinne Goetzmann yang dilakukan secara tepat ketika transaksi dibuat antara para perampok dan pembeli yang berasal dari Israel.
Selama penggerebekan, Senin, 22 Juni, pasukan BRB juga menemukan uang yang jumlahnya hampir 1 juta euro dalam pecahan 50 dan 100, yang menunjukkan bahwa sebagian perhiasan tersebut telah dijual. Sebuah senjata AK-47 dan beberapa senjata lainnya juga ditemukan di apartemen distrik 18 Paris yang digunakan oleh komplotan ini.
Surat kabar Le Monde melaporkan bahwa pemilik rumah dimana kebanyakan perhiasan itu ditemukan adalah seorang warganegara Perancis (45-tahun), yang diduga sebagai pemimpin komplotan tersebut. Ini berarti yang paling menggemparkan setelah komplotan Pink Panthers dari Balkan. Yang sangat mencurigakan sejak pegawai Winston bersaksi bahwa anggota komplotan ini menggunakan logat bahasa asing. Menurut informasi terkini, mereka semua adalah orang Perancis asli.
"Marilah kita akui kwalitas kerja mereka," ujar Christian Flaesch, kepala polisi kehakiman Paris yang diwawancarai oleh surat kabar Le Monde. "Ini kemungkinan orang yang sama, atau menjadi bagian dari jaringan yang sama seperti orang-orang pertama yang melakukan perampokan di Winston," katanya, merujuk pada pencurian $20 juta dalam peristiwa Harry Winston, Oktober 2007.
Ini merupakan keberhasilan baru dari BRB. Pada bulan-bulan terakhir ini, pasukan elit tersebut dengan sukses telah menangkap mereka yang dicurigai perampok kelas kakap. Pada bulan Maret, mereka menangkap seorang wanita yang telah mencuri cincin mewah dari Maison Cartier dan diganti dengan yang palsu pada salah satu toko mewah di Place Vendome, Paris dan pada bulan Mei, dua orang yang dicurigai anggota komplotan Pink Panthers juga telah dibekuk.
Perampokan di Harry Winston pada Desember 2008, adalah yang paling berarti dalam sejarah Perancis, menduduki urutan kedua record dunia---setelah pencurian berlian $100 juta di Antwerp, Belgia, 2003. (Aurelien Girard)