Masalah-masalah yang terjadi dalam keluarga kerap kali berasal dari luar rumah. Bukan saja hal tersebut datang sesekali, tetapi merasuki keluarga anda secara seksama dan berkelanjutan tanpa istirahat.
Televisi telah merubah pola komunikasi dalam rumah tangga, karena menggantikan rasa kebersamaan dan kehangatan berbagi cerita, menjadi kebersamaan dalam satu ruangan tetapi membisu dan terfokus pada hal yang justru bukan menjadi topik penting keluarga anda, yaitu berbagi pengalaman bersama.
Selain tentunya tayangan yang menyajikan varian program degnan tema sama, serta memberikan gambaran yang mayoritas cukup negatif tentang keluarga.
Belakangan televisi memang menjadi sahabat banyak keluarga, tak ada keluarga yang berlari dan menghabiskan hari tanpa menyentuh pengendali saluran TV.
Imbasnya, tayangan program bukan saja akan menjadi tiruan paling mudah dilakukan semua anggota keluarga, tetapi juga bukti bagaimana melakukannya.
Mulailah untuk menjadi filter bagi keluarga akan program mana yang paling layak dikonsumsi semua anggota, rencanakan sebelumnya, dan jadikan sebagai pengumuman. Misalnya anda cari tahu informasi mengenai tayangan apa yang kurang pantas dan paling sesuai sebagai tayangan keluarga menurut Komisi Penyiaran Indonesia (KPI), dan hindari semua anggota untuk menyaksikannya.
Beri tahu semua anggota keluarga dengan mengumumkannya dalam sebuah pertemuan keluarga, misalnya sehabis makan malam atau sarapan pagi. Berikan daftar tersebut kepada setiap anggota keluarga.
Buatlah diskusi tentang program-program tersebut, baik yang memiliki unsur positif maupun negatif, selain menambah wawasan di dalam keluarga, anda sekaligus mendidik anak untuk bersikap kritis, serta menjadikan keluarga saling berbicara dan menghargai terhadap sesama. Tetapi sesuaikan usia anak anda, jangan anda paksakan.
Berikan juga penjelasan kepada semua anggota keluarga bagaimana efek dari tayangan tersebut, terutama suami anda, yang umumnya akan terganggu jika tayangan kesukaannya mendapatkan nilai merah dan terlarang untuk disaksikan.
Disiplinlah, jangan karena anda yang membuat daftar, menjadikan anda leluasa memilih tayangan sesuai dengan selera, Ingatlah ini demi perkembangan keluarga anda, bukan hanya anak, tetapi juga suami, serta cucu anda di kemudian hari.
Televisi telah merubah pola komunikasi dalam rumah tangga, karena menggantikan rasa kebersamaan dan kehangatan berbagi cerita, menjadi kebersamaan dalam satu ruangan tetapi membisu dan terfokus pada hal yang justru bukan menjadi topik penting keluarga anda, yaitu berbagi pengalaman bersama.
Selain tentunya tayangan yang menyajikan varian program degnan tema sama, serta memberikan gambaran yang mayoritas cukup negatif tentang keluarga.
Belakangan televisi memang menjadi sahabat banyak keluarga, tak ada keluarga yang berlari dan menghabiskan hari tanpa menyentuh pengendali saluran TV.
Imbasnya, tayangan program bukan saja akan menjadi tiruan paling mudah dilakukan semua anggota keluarga, tetapi juga bukti bagaimana melakukannya.
Mulailah untuk menjadi filter bagi keluarga akan program mana yang paling layak dikonsumsi semua anggota, rencanakan sebelumnya, dan jadikan sebagai pengumuman. Misalnya anda cari tahu informasi mengenai tayangan apa yang kurang pantas dan paling sesuai sebagai tayangan keluarga menurut Komisi Penyiaran Indonesia (KPI), dan hindari semua anggota untuk menyaksikannya.
Beri tahu semua anggota keluarga dengan mengumumkannya dalam sebuah pertemuan keluarga, misalnya sehabis makan malam atau sarapan pagi. Berikan daftar tersebut kepada setiap anggota keluarga.
Buatlah diskusi tentang program-program tersebut, baik yang memiliki unsur positif maupun negatif, selain menambah wawasan di dalam keluarga, anda sekaligus mendidik anak untuk bersikap kritis, serta menjadikan keluarga saling berbicara dan menghargai terhadap sesama. Tetapi sesuaikan usia anak anda, jangan anda paksakan.
Berikan juga penjelasan kepada semua anggota keluarga bagaimana efek dari tayangan tersebut, terutama suami anda, yang umumnya akan terganggu jika tayangan kesukaannya mendapatkan nilai merah dan terlarang untuk disaksikan.
Disiplinlah, jangan karena anda yang membuat daftar, menjadikan anda leluasa memilih tayangan sesuai dengan selera, Ingatlah ini demi perkembangan keluarga anda, bukan hanya anak, tetapi juga suami, serta cucu anda di kemudian hari.