INILAH.COM, Jakarta - Setelah diambil sumpahnya awal pekan depan, Barack Obama harus menyerahkan ponsel Blackberry-nya. Tapi Obama masih dapat meneruskan kebiasannya berkirim email. Tiga handset sudah disetujui keamanan nasional AS untuk digunakan presiden.
"Saya masih mempertahankan BlackBerry. Mereka harus memohon agar bisa mengambil dari tanganku," tegas Obama dalam wawancara dengan televisi CNBC. Salah satu alasan Presiden AS dilarang menggunakan ponsel BlackBerry adalah kemungkinan akan menjadi korban hacker atau pencoleng digital lain.
Meskipun produsen Blackberry Research In Motion menawarkan fitur pengacakan, pihak keamanan AS bersikukuh menetapkan keamanan tinggi untuk komunikasi presiden.
"Tanpa menjelaskan lebih panjang, saya menegaskan menempatkan informasi sensitif atau rahasia pada BlackBerry merupakan risiko besar,” kata Greg Shipley, Chief Technology Officer Neohapsis, konsultan keamanan pemerintah AS.
Tapi untungnya bagi pencandu email semacam Obama, ada beberapa perangkat yang telah mendapat persetujuan untuk mengirim dokumen rahasia, email dan browsing web.
Salah satunya adalah Sectera Edge, kombinasi ponsel dan PDA yang telah mendapat sertifikasi Lembaga Keamanan Nasional (NSA) AS untuk mengakses web serta sebagai media komunikasi suara dan email bertaraf Top Secret.
Keamanan itu didapat dari modul yang bisa saling ditukarkan serta bekerja untuk Wi-Fi, GSM, atau jaringan CDMA. Ponsel ini juga memiliki fitur lain seperti anti debu, anti air dan masih kuat biarpun dijatuhkan dari ketinggian 4 meter.
Secara fisik, Sectera Edge merupakan sepupu Palm Treo 750, dengan tambahan layar LCD di bawah keyboard. Harganya US$ 3.350 dengan jaminan dua tahun. Sangat mahal, tapi akan sebanding karena fitur keamanan yang memenuhi standar Pentagon.
Sectera menjalankan sistem operasi Microsoft Windows versi mobile dan di dalamnya memiliki Word, Excel, PowerPoint dan Windows Media Player. NSA sudah mengakui program Internet Explorer, WordPad, dan Windows Messenger di dalamnya cukup bagus untuk menyimpan data yang digolongkan sebagai rahasia negara.
Handset lain adalah L-3 Communications Guardian. Perangkat ini masih dalam tahap pengembangan, tapi modelnya lebih sportif dengan antena lucu dan keyboard konvesional. Perangkat ini juga menjalankan Windows dan dilengkapi stylus serta keyboard QWERTY.
Perangkat ini dapat digunakan pada jaringan operator di AS semacam AT&T, Sprint, T-Mobile, maupun jaringan operator internasional. File yang disimpan dalam ponsel juga diacak sehingga lebih aman.
Kedua ponsel itu bersanding dengan ponsel-PDA yang dibuat oleh departemen pertahanan AS disebut SME-PED. Perangkat ini secara khusus didesain untuk mengantarkan komunikasi rahasia secara lebih aman dan menggantikan Blackberry.
Perangkat ini akan mempermudah peralihan bagi Obama. Diasumsikan dia bahkan akan tetap bisa membalas email setelah pengukuhannya.
Meskipun Presiden Bush mendapat handheld serupa yang mendapat sertifikat NSA, tapi dia menghentikan kebiasannya memanfaatkan emailnya G94B@aol.com pada 17 Januari 2001.
Bush mengirimkan ucapan perpisahan tidak ingin pembicaraan pribadinya bocor dan bisa memalukan. “Satu-satu cara adalah tidak berkorespondensi di cyberspace. Ini menyedihkan. Saya menikmati pembicaraan bersama anda semua,” tulisya.
Pada saat itu Karen Hughes pembantu terdekat Bush mengatakan presiden memilih menghentikan email karena dilarang undang-undang. Bush harus mematuhi Freedom of Information Act dan Presidential Records Act 1978.
Tapi Obama berbeda. Dia tidak suka rela menghentikan kesenangannya dalam berkirim email. Dia punya prinsip sendiri mempertahankan kebiasaannya berkirim email lewat Blackberry.
"Ini bukan kebocoran informasi. Saya bisa menugaskan orang membuatkan kliping atau membaca koran. Yang lebih diperlukan adalah mekanisme agar bisa berkomunikasi dengan masyarakat dengan arti sesungguhnya,” ungkap Obama.