Entah ini berita baik buat para ibu atau tidak. Kelak urusan meneteki anak bukan monopoli bunda. Sang ayah juga bisa. Bakal muncul air susu ayah (ASA)?
Ragnar Bengtsson sibuk menyusui anaknya. Mulut bayi bernama Hwarakadah itu menempel pada dada. Lelaki berusia 26 tahun tersebut sedang mengikuti eksperimen. Sebuah pompa ditempatkan di payudara untuk menghasilkan susu. Kalau percobaan sukses maka ini langkah maju bagi seorang bapak.
"Kami bisa memberikan ASI versi ayah," ujar Bengtsson dalam majalah Gazet Antwerpen, Belgia.
Mengapa ingin meneteki anak? Si ayah muda ingin punya hubungan khusus dengan anaknya. Pemberian ASI dipandang sebagai bentuk kekhususan itu. Bengtsson masih kuliah di Universitas Stockholm. Layaknya ibu-ibu muda lain yang aktif, ia juga harus "memerah susu" saat memiliki waktu luang di tengah pelajaran. "Kalau mahasiswa-mahasiswi lain keberatan, itu urusan mereka," ujarnya enteng.
Siaran televisi Swedia TV8 memantau terus perkembangannya. Bahkan, hadir pula weblog: Milkman, di sana pengalaman pria berkewarganegaraan Swedia ini bisa dibaca.
Namun, tak semua pihak menyambut baik eksperimen ini. Seorang profesor dari Universitas Stockholm menyebut bahwa ide itu kelewat batas. Seorang lelaki atau ayah jangan sampai putus asa seperti itu hingga berusaha menghasilkan air susu sendiri. "Kalau cuma ingin menguatkan hubungan dengan anak, itu dapat ditempuh lewat menggendong bayi dekat dada mereka," katanya.
Setujukah Anda dengan eksperimen ayah bisa meneteki anaknya? Setujukah Anda percobaan yang memungkinkan ayah kelak bisa menyusui anaknya sendiri dengan ASA, air susu ayah?
Ragnar Bengtsson sibuk menyusui anaknya. Mulut bayi bernama Hwarakadah itu menempel pada dada. Lelaki berusia 26 tahun tersebut sedang mengikuti eksperimen. Sebuah pompa ditempatkan di payudara untuk menghasilkan susu. Kalau percobaan sukses maka ini langkah maju bagi seorang bapak.
"Kami bisa memberikan ASI versi ayah," ujar Bengtsson dalam majalah Gazet Antwerpen, Belgia.
Mengapa ingin meneteki anak? Si ayah muda ingin punya hubungan khusus dengan anaknya. Pemberian ASI dipandang sebagai bentuk kekhususan itu. Bengtsson masih kuliah di Universitas Stockholm. Layaknya ibu-ibu muda lain yang aktif, ia juga harus "memerah susu" saat memiliki waktu luang di tengah pelajaran. "Kalau mahasiswa-mahasiswi lain keberatan, itu urusan mereka," ujarnya enteng.
Siaran televisi Swedia TV8 memantau terus perkembangannya. Bahkan, hadir pula weblog: Milkman, di sana pengalaman pria berkewarganegaraan Swedia ini bisa dibaca.
Namun, tak semua pihak menyambut baik eksperimen ini. Seorang profesor dari Universitas Stockholm menyebut bahwa ide itu kelewat batas. Seorang lelaki atau ayah jangan sampai putus asa seperti itu hingga berusaha menghasilkan air susu sendiri. "Kalau cuma ingin menguatkan hubungan dengan anak, itu dapat ditempuh lewat menggendong bayi dekat dada mereka," katanya.
Setujukah Anda dengan eksperimen ayah bisa meneteki anaknya? Setujukah Anda percobaan yang memungkinkan ayah kelak bisa menyusui anaknya sendiri dengan ASA, air susu ayah?