Sebanyak delapan penjaga keamanan di Kedubes AS di Afganistan dipecat dan dua lainnya mengundurkan diri menyusul berlangsungnya pesta bugil dan mabuk-mabukan di asrama karyawan.
Kontraktor swasta yang menyediakan personel penjaga keamanan bagi Departemen Luar Negeri AS, ArmorGroup North America, juga langsung diganti. Dalam pernyataan, Kedubes AS di Kabul mengatakan, para penjaga yang dipecat itu meninggalkan Afganistan hari itu juga. Nama-nama dan asal negara mereka tidak diumumkan.
Foto-foto bugil yang beredar menunjukkan para penjaga dan supervisornya berpose bugil dalam berbagai adegan dalam pesta mabuk-mabukan.
Skandal itu mencuat pekan ini ketika sebuah lembaga pengawas independen, Project on Government Oversight, menyampaikan laporan tentang rusaknya moral dan kepemimpinan aparat penjaga keamanan di Kedubes AS di Kabul. Di Kedubes itu terdapat hampir 1.000 diplomat AS, staf, dan pekerja warga Afganistan.
Hampir dua pertiga dari 450 penjaga keamanan di Kedubes adalah Gurkha asal Nepal dan India utara yang tidak lancar berbahasa Inggris. Hal ini membuat tidak adanya komunikasi yang lancar. Tak jarang mereka menjalankan perintah dalam bahasa isyarat.
Dalam sedikitnya satu kasus, para supervisor membawa pekerja seks ke asrama tempat para penjaga keamanan tinggal. Dalam kasus lain, penjaga mengajak warga Afganistan ikut pesta mabuk-mabukan. Video >>>>
Kontraktor swasta yang menyediakan personel penjaga keamanan bagi Departemen Luar Negeri AS, ArmorGroup North America, juga langsung diganti. Dalam pernyataan, Kedubes AS di Kabul mengatakan, para penjaga yang dipecat itu meninggalkan Afganistan hari itu juga. Nama-nama dan asal negara mereka tidak diumumkan.
Foto-foto bugil yang beredar menunjukkan para penjaga dan supervisornya berpose bugil dalam berbagai adegan dalam pesta mabuk-mabukan.
Skandal itu mencuat pekan ini ketika sebuah lembaga pengawas independen, Project on Government Oversight, menyampaikan laporan tentang rusaknya moral dan kepemimpinan aparat penjaga keamanan di Kedubes AS di Kabul. Di Kedubes itu terdapat hampir 1.000 diplomat AS, staf, dan pekerja warga Afganistan.
Hampir dua pertiga dari 450 penjaga keamanan di Kedubes adalah Gurkha asal Nepal dan India utara yang tidak lancar berbahasa Inggris. Hal ini membuat tidak adanya komunikasi yang lancar. Tak jarang mereka menjalankan perintah dalam bahasa isyarat.
Dalam sedikitnya satu kasus, para supervisor membawa pekerja seks ke asrama tempat para penjaga keamanan tinggal. Dalam kasus lain, penjaga mengajak warga Afganistan ikut pesta mabuk-mabukan. Video >>>>