1. PERHATIKAN JAM KANTOR
Jam masuk kantor adalah jam 8.00, bukan? Nah, bila setengah jam kemudian atau beberapa menit kemudian pimpinan Anda sering mencari-cari alasan untuk datang ke sekitar meja Anda, waspadalah. Itu berarti si pimpinan sebenarnya mulai mencurigai bahwa Anda sering datang ke kantor terlambat.
SOLUSINYA:
Jika memang Anda punya masalah dengan jalanan yang macet atau kendala lainnya yang membuat Anda terlambat masuk kantor, mulailah mengubah kebiasaan Anda. Siapkan baju kerja sebelum tidur, masukkan dokumen yang harus dibawa ke dalam tas malam sebelumnya, juga siapkan meja makan untuk sarapan juga di malam sebelumnya. Tata gelas dan piring di meja makan. Begitu juga minuman, roti dan selai. Kalau perlu Anda bisa memasak masakan yang Anda inginkan sebelumnya, bungkus lalu masukkan ke dalam freezer, dan keesokan harinya Anda tinggal memanaskannya dalam microwave. Jadi, buat masakan Anda seolah makanan beku siap saji. Dengan demikian pagi hari tidak Anda habiskan untuk menyiapkan hal-hal yang emergency. Anda bisa berangkat ke kantor lebih pagi sehingga cap “karyawan terlambat” tak melekat lagi pada diri Anda. Memang kebiasaan ini tak mudah dilakukan untuk sementara waktu, namun bila sudah terbiasa, datang jam 8.00 ke kantor sudah jadi hal ilmiah bagi Anda.
2. HATI-HATI BILA SUKA MENUNDA PEKERJAAN
Mungkin Anda beralasan bahwa keterlambatan Anda dalam membuat proposal yang jadi tugas Anda adalah karena pimpinan sendiri belum menjawab memo permohonan Anda, atau Anda belum bisa mengerjakan laporan karena komputer Anda selalu ngadat.
Ingatlah, hal-hal kecil demikian sebenarnya jadi kunci kesuksesan karier Anda. Bagi pimpinan Anda, mengerjakan satu pekerjaan yang memakan waktu sangatla mamengindikasikan bahwa Anda sebenarnya tak mampu. Atau, yang lebih parah parah lagi, pimpinan akan berpikir Anda tidak mengetahui pekerjaan Anda. Hal ini akan membuat promosi Anda jadi tak terhambat, bahkan mungkin Anda bisa disingkirkan dari kantor alias dipecat. Pimpinan di mana pun ingin pegawainya dapat berpikir jauh ke depan dan bekerja lebih cepat. Pimpinan biasanya akan membuat penilaian lebih bila ada karyawannya yang bisa bekerja lebih cepat dan bahkan bisa mengambil tugas kerja selanjutnya. Aktivitas “ekstra kurikuler” ini selain membuat Anda dapat mengeksplorasi area pekerjaan orang yang tidak mempunyai waktu untuk itu, juga jika hasilnya bagus, ini menyiratkan pada pimpinan bahwa Anda dapat mengerjakan lebih banyak daripada sejumlah pekerjaan Anda saat ini . Anda siap dipromosikan karena Anda mampu mengerjakan beban tugas yang lebih besar lagi ,
SOLUSINYA:
Jika memang Anda punya kendala mengatur jadwal kerja Anda, buat perencanaan untuk setiap hari kerja. Bagi tugas-tugas Anda ke bentuk langkah yang lebih kecil, sehingga Anda tidak merasa mempunyai beban yang banyak. Contohnya, lakukan percakapan bisnis di telepon atau adakan rapat pertemuan di pagi hari ketika semangat Anda sedang besar-besarnya; menyusun file dokumen setelah makan siang saat Anda sedang merasa melempem; dan menyelesaikan memo harian pada jam menjelang pulang kantor. Sebelum Anda pulang, buat catatan kemajuan Anda dan rencanakan menindaklanjuti keesokan harinya.
Dengan membuat rutinitas diri seperti ini akan membantu Anda menata waktu sendiri. Jika Anda merasa seringkali seluruh waktu habis terbuang dalam rapat dan masalah orang lain, cobalah mulaI menyeleksi rapat apa saja yang perlu dihadiri dan buat jadwal ulang.
3. MENCURI WAKTU
Mungkin suatu ketika Anda ingin sekali menonton konser dari penyanyi kesayangan yang sudah lama Anda idam-idamkan. Namun apa daya, konser dimulai ketika Anda masih harus terikat pada jam kantor. Merasa sayang untuk ketinggalan, maka Anda pun berniat membolos, atau setidaknya pulang awal dari kantor. Biasanya untuk memuluskan rencana, maka yang Anda lakukan adalah mengarang suatu kebohongan, entah itu mengatakan nenek meninggal, ibu masuk rumah sakit, atau seribu alasan lainnya.
Biasanya pimpinan yang teliti akan menge-tahui apakah Anda berbohong atau tidak Bisa jadi pimpinan akan mengatakan, “Mungkin memang benar nenekmu sakit, tapi kita sedang sibuk. lika kita tidak terlalu sibuk, silakan saja kau mengambil waktu bebas.” Intinya, pimpinan mencium kebohongan Anda dan mengingatkan agar kebiasaan ini jangan dijadikan kebiasaan Karena pimpinan yang terbaik pun bisa saja mempertanyakan, benarkah Anda cukup layak untuk digaji dan dipekerjakan?
SOLUSINYA:
Jika Anda senang menghabiskan waktu dengan bergosip di telepon kantor, mengirim email pada teman Anda, ataupun pergi belanja saat makan siang hingga jam 14.30 siang, hentikan lah kebiasaan ini! Tidakkah Anda sadari, bahwa pimpinan pasti akan mengetahuinya juga, karena dialah orang yang kelak akan mengerjakan tugas Anda saat Anda ‘berhalangan’ tersebut.
4. SAKIT LAGI!
Menggunakan surat ijin dokter setiap minggunya untuk alasan ketidakhadiran Anda, memang manjur diawal-awal. Namun dalam waktu 6 bulan, catatan kesehatan ini akan menimbulkan banyak pertanyaan tentang produktivitas Anda.
Seringnya surat dokter ini sebenarnya mengindikasikan masalah yang berhu-bungan dengan stres, yang kerap terjadi pada orang-orang yang tak bisa mengatasi stres pada pekerjaan. Ini menjengkelkan bagi pimpinan Anda dalam kurun waktu lama, sebab itu artinya tim Anda harus bekerja lebih keras karena harus menggantikan tugas Anda saat Anda absen.
SOLUSINYA:
Cermati dan dengarkan tubuh Anda dan lihat bagaimana dia menyesuaikan diri pada pekerjaan. Jika Anda merasa bahwa pekerjaan tersebut membuat Anda sering sakit dan merasa tegang serta nervous, mungkin ini pertanda bahwa pekerjaan tersebut tidak sesuai dengan kepribadian Anda. Jadi , jangan gunakan alasan “sakit” untuk menghindarinya.
5. BILA BERBUAT KEHEBOHAN
Bayangkan bila baru sebulan Anda bekerja, tapi Anda sudah mulai sibuk mengirim surat lamaran ke kantor lain. Terlebih bila akhirnva surat lamaran yang dilamatkan ke klien ini sampai pada telinga atasan, maka jangan salahkan jika akhirnya pimpinan mengatakan, “Maafkan, saya harus merelakan Anda pergi karena kita sedang menangani banyak proyek rahasia, dan saya tak ingin saingan kita akhirnya mengetahuinya bila Anda akhirnya bekerja di sana.”
Mungkin awalnya Anda akan menyangkal dan tak mengakui kesalahan Anda ini , dan Anda selamat tak dikeluarkan dari kantor. Tapi itu sebenarnya hanya bagus untuk sementara waktu saja. Karena Anda tetap dinilai dapat membahayakan perusahaan bahkan keamanan pekerjaan Anda.
SOLUSINYA:
Jika Anda merasa pimpinan sudah mencium atas apa yang telah Anda lakukan, minta bicara padanya secara pribadi . Kalimat yang harus digunakan harus cukup taktis. Jangan tawarkan beberapa alasan bodoh untuk menutupi kesalahan Anda. Akui saja, tapi katakan bahwa Anda menyesal dan berjanji tidak akan membuat kesalahan yang sama lagi. Ingatlah, kejujuran mengakui kesalahan, menyiratkan Anda peduli akan pekerjaan Anda.
6. BERMAIN “API”
Bagi pimpinan, senang membentuk klik-klik eksklusif dalam pertemanan dikantor atau bermain politik lainnya, ibaratnya melakukan hal subversif. Biasanya karyawan yang senang melakukan hal demikian karena ia selalu melihat pada perbedaan daripada persamaan. Tentu saja hal ini sangat tak produktif untuk perusahaan.
Jadi jika Anda mulai selektif dalam memilih teman makan siang dan hanya mau bersama beberapa orang tersebut saja, tidak dengan yang lainnya, tanpa Anda sadari sebenarnya Anda telah membuat teman kerja lainnya merasa dikesampingkan. Salah interpretasi ini akan dapat meracuni udara di tempat kerja Anda. Pimpinan juga akan curiga pada Anda. Pimpinan dapat menganggap sebagai perencanaan melawan dia.
SOLUSINYA:
Sebelum Anda bermain api dengan bermain politik, lihat pada cermin dan tanyakan pada diri sendiri. Apakah perbuatan saya ini akan ditafsirkan melawan kebijaksanaan kantor? Apakah hal ini bisa menyebabkan masalah bagi setiap orang dalam jangka panjang?
7. MEMAMERKAN ASET
Harus Anda sadari informasi istimewa dan rahasia sebenarnya hanya untuk orang tertentu saja. Jika informasi ini jatuh ke tangan yang salah, dapat membuat perusahaan Anda berada pada posisi tidak menguntungkan. Ambil kasus Lena, Product Manager pada sebuah perusahaan elektronik, secara tak sengaja mengatakan pada seseorang dari perusahaan saingan, tentang harga retail sebuah telepon selular yang sedang dia rencanakan untuk dilemparkan ke pasaran dalam waktu dekat. Maksud semula hanya untuk menyombongkan diri dan berbangga, tapi hal ini jadi mimpiburuk saat perusahaan menjual produk terebut ke pasaran ternyata perusahaan saingan menjual model yang sama dengan banyak keunggulan lainnya. Alhasil pasar pun mengabaikan produk Anda.
SOLUSINYA:
Hanya dua kata: tutup mulut! Tak ada bagusnya mendapat gelar’si mulut ember’, bukan? Tak masalah bagaimana besarnya ego yang didapat dengan mengemukakan hal penting dan rahasia yang sedang Anda garap. Alihkan topik pembicaraan jika Anda menjumpai pembicaraan sudah mengarah ke area sensitif.
8. JANGAN MENGGANGGU TEMAN
Mungkin beberapa dari Anda sangat senang bergosip dan saling menukar cerita tentang siapa dan apa yang terjadi pada lingkungan kita. Namun cobalah bayangkan, perasaan Anda jika Anda duduk di meja makan dalam kantin, kemudian orang di belakang meja Anda bergosip bahwa Anda selalu bertengkar dengan pacar Anda ditelepon, atau Anda habis dimarahi pimpinan. Tak enak, bukan? Nah, begitu juga teman Anda yang jadi sasaran gosip Anda. Dan ingatlah selalu , sekali Anda mendapat reputasi sebagai ‘tukang gosip’ , orang tidak akan mempercayai Anda lagi, termasuk juga pimpinan Anda yang tentunya tidak ingin timnya terpengaruh oleh Anda.
SOLUSINYA:
Jika Anda bergosip tentang teman Anda, ambil langkah mundur untuk menjaga sudut pandang Anda. lika Anda hanya mempunyai teman-teman di kantor, maka Anda memang cenderung akan terjebak pada gosip yang mematikan, karena biasanya Anda akan mengambil hal-hal pada pekerjaan secara personal. Itulah mengapa, sebaiknya Anda mempunyai teman-teman di luar kantor juga. Dengan demikian, apa yang Anda bicarakan tak bakalan jadi bahan gosip, selain juga percakapan bisa mengarah pada hal-hal baru. Sementara bila teman Anda yang dipunyai hanya teman-teman di kantor, Anda akan merasa tak punya apa-apar kecuali bekerja dan orang-orang di tempat kerja. Terlebih bila kemudian terjadi gesekan bersama teman di kantor, bagaimana Anda bisa bernafas dengan bebas?
9. TUTUP MULUT DAN LANJUTKAN PEKERJAAN
Ketika pekerjaan tldak berjalan dengan semestinya, secara alami kita akan merasa frustasi dan mungkin membutuhkan tempat untuk melepaskan unek-unek yang terpendam. Tetapi Anda harus hati-hati, siapa yang mendengarkan ‘ketidakbahagiaan’ Anda ini . Kita seringkali tak menyadari bahwa ketidakbahagiaan itu seringkali justru menunjukkan siapa diri kita sebenarnya
Kita bisa mencari tahu banyak tentang perilaku orang pada sebuah organisasi hanya dengan menanyakan ulang mengapa dia meninggalkan pekerjaan lamanya. lika dia secara konsisten terus mengeluh tentang tak adanya cukup promosi untuknya atau mempunyai teman yang tidak kooperatif, itu menyiratkan bahwa dia akan membawa perilaku yang sama pada pekerjaan barunya. Biasanya orang demikian, bukannya memperjuangkan apa yang dia inginkan, tapi dia lebih suka membiarkan ketidak-adilan tersebut membusuk dan dia memilih untuk meninggalkan pekerjaannya dan mencari yang baru.
SOLUSINYA:
Bukan cara yang tepat untuk memperlihatkan pada pimpinan tentang ketidakbahagiaan Anda. Pimpinan belum tentu mengerti bahwa sesungguhnya Anda sedang mencari cara lain yang lebih bagus dalam melakukan pekerjaan Anda.
Alernatifnya, Anda dapat menghadapi perkem-bangan di pekerjaan dengan tetap menjaga pimpinan Anda melihat prospek pada diri Anda. Jika Anda menjumpai masalah, jangan duduk dan hanya ngedumel, tanyakan pada orang lain, teman kerja misalnya, untuk minta saran atau bantuan. Dengan demikian, pimpinan akan melihat Anda giat untuk belajar dan meningkatkan diri.
10. TAKUT MELAKUKAN KESALAHAN
Dari semua kebiasaan buruk, yang paling buruk adalah merendahkan kemam-puan diri sendiri. Karena takut berbuat salah, akibatnya Anda hanya terpaku pada pekerjaan yang familiar dan nyaman saja. Hal ini sebenarnya bisa menghambat potensi Anda.
SOLUSINYA:
Sadari bahwa tidak ada yang pasti dan absolut dalam melakukan sesuatu. Untuk membuka jalan menuju kreativitas, Anda juga mesti lebih aktif . Carilah teman baru untuk membentuk jaringan dan saling berbagi ide-ide baru.
Jangan takut untuk mendiskusikannya dengan pimpinan Anda pula. Hal-hal yang berhasil dan bermanfaat bagi perusahaan ini dapat Anda tulis juga dalam resume Anda bila Anda melamar pekerjaan baru, sehingga pimpinan baru Anda akan melihat bahwa Anda termasuk orang yang berpotensi.
Sumber: CleO MaGz LoNdOn