Saya yakin rekan-rekan yang berpartisipasi di Google AdSense tahu betapa ketatnya pihak bank dan Google dalam menangani urusan pencairan cek Google AdSense. Beda alamat domilisi atau salah nama di KTP bisa bikin urusan jadi runyam. "Ya, kita musti hati-hati mas... soalnya ini sama bank luar negeri", kurang lebih begitu kata mbak kasir Citibank yang bikin saya ded-degan (entah takut gak bisa diproses ceknya atau memang mbaknya cakep banget, hehehe).
Soal beda alamat domisili, ini jadi salah satu kendala buat rekan-rekan yang berdomisili di perantauan, entah karena pekerjaan atau studi. KTP masih dari kampung tercinta, tapi alamat domisili saat daftar AdSense diisi alamat sekarang (karena pertimbangan biar praktis urusan). Setelah 3 minggu masa penantian kiriman cek Google, tahu-tahu pihak bank bilang alamat KTP musti sama dengan alamat di cek. Mak...!
Nah, bagi rekan-rekan senasib yang mengalami kesulitan dalam mencairkan cek Google AdSense, mungkin ini bisa jadi alternatif solusi. Waktu itu, pihak bank mengatakan harus ada surat keterangan domisili, minimal dari kelurahan alamat sekarang (nggak boleh hanya dari pak RT). Ya sudah, birokrasi musti ditempuh, minta surat ke pak RT, teken pak RW, lalu ke kelurahan. Rupanya staf kelurahan mensyaratkan berkas tambahan, istilahnya disebut surat BORO (begitu pronounce-nya, belakangan saya tahu tidak ada kata seperti itu di suratnya..haha). Intinya, ini surat keterangan dari kelurahan di kampung halaman yang menyatakan kita adalah warga desanya yang sedang merantau untuk kepentingan bla bla...
Ya sudah, setelah terbengkelai beberapa saat, akhirnya saya urus surat itu di kampung, sekalian pas ada urusan lain. Sebenarnya nggak pulang juga bukan masalah.. cukup minta tolong saudara di kampung buat ngurus mintakan surat itu ke pak sekdes, lalu kirim suratnya via pos.. beres (urusan di kampung memang lebih mudah, hehe).
Keberuntungan mulai memihak. Saat saya kembali ke kelurahan untuk menyerahkan berkas tambahan, staf kelurahan menawarkan solusi menarik. "Daripada harus bolak-balik bikin surat yang sama, berkas ini juga sudah cukup buat ngurus KTP Sementara, gimana mas?" Sip lah, saya ambil tawarannya. KTP sementaranya bisa dipake selama setahun, dan bisa diurus lagi perpanjangannya.
Berbekal surat permohonan KTP sementara yang dibuatkan staf kelurahan, surat rantau dari kampung, dan 2 lembar pas foto jadul saya ke kantor kecamatan. Seminggu kemudian, KTP sementara sudah terbit dan bisa diambil. Langsung cabut ke Citibank lagi, serahkan cek dan fotokopi KTP Asli dari kampung + KTP sementara, akhirnya diproses juga cek Google AdSense. Biaya pengurusan 100 rb dibayar dimuka dan kita disuruh nunggu sebulan.
Sebulan kemudian telepon dari Citibank saya terima dan memberitakan uang sudah cair. Akhirnya bisa masuk kantong juga duit Google. Asyiknya lagi, KTP Sementara sudah siap dipakai untuk cek-cek berikutnya.
Buat rekan-rekan yang senasib di perantauan, selamat mencoba!
Soal beda alamat domisili, ini jadi salah satu kendala buat rekan-rekan yang berdomisili di perantauan, entah karena pekerjaan atau studi. KTP masih dari kampung tercinta, tapi alamat domisili saat daftar AdSense diisi alamat sekarang (karena pertimbangan biar praktis urusan). Setelah 3 minggu masa penantian kiriman cek Google, tahu-tahu pihak bank bilang alamat KTP musti sama dengan alamat di cek. Mak...!
Nah, bagi rekan-rekan senasib yang mengalami kesulitan dalam mencairkan cek Google AdSense, mungkin ini bisa jadi alternatif solusi. Waktu itu, pihak bank mengatakan harus ada surat keterangan domisili, minimal dari kelurahan alamat sekarang (nggak boleh hanya dari pak RT). Ya sudah, birokrasi musti ditempuh, minta surat ke pak RT, teken pak RW, lalu ke kelurahan. Rupanya staf kelurahan mensyaratkan berkas tambahan, istilahnya disebut surat BORO (begitu pronounce-nya, belakangan saya tahu tidak ada kata seperti itu di suratnya..haha). Intinya, ini surat keterangan dari kelurahan di kampung halaman yang menyatakan kita adalah warga desanya yang sedang merantau untuk kepentingan bla bla...
Ya sudah, setelah terbengkelai beberapa saat, akhirnya saya urus surat itu di kampung, sekalian pas ada urusan lain. Sebenarnya nggak pulang juga bukan masalah.. cukup minta tolong saudara di kampung buat ngurus mintakan surat itu ke pak sekdes, lalu kirim suratnya via pos.. beres (urusan di kampung memang lebih mudah, hehe).
Keberuntungan mulai memihak. Saat saya kembali ke kelurahan untuk menyerahkan berkas tambahan, staf kelurahan menawarkan solusi menarik. "Daripada harus bolak-balik bikin surat yang sama, berkas ini juga sudah cukup buat ngurus KTP Sementara, gimana mas?" Sip lah, saya ambil tawarannya. KTP sementaranya bisa dipake selama setahun, dan bisa diurus lagi perpanjangannya.
Berbekal surat permohonan KTP sementara yang dibuatkan staf kelurahan, surat rantau dari kampung, dan 2 lembar pas foto jadul saya ke kantor kecamatan. Seminggu kemudian, KTP sementara sudah terbit dan bisa diambil. Langsung cabut ke Citibank lagi, serahkan cek dan fotokopi KTP Asli dari kampung + KTP sementara, akhirnya diproses juga cek Google AdSense. Biaya pengurusan 100 rb dibayar dimuka dan kita disuruh nunggu sebulan.
Sebulan kemudian telepon dari Citibank saya terima dan memberitakan uang sudah cair. Akhirnya bisa masuk kantong juga duit Google. Asyiknya lagi, KTP Sementara sudah siap dipakai untuk cek-cek berikutnya.
Buat rekan-rekan yang senasib di perantauan, selamat mencoba!