Praktisi IT Onno W Purbo sedang tersenyum bangga, sebab karya ciptanya untuk internet murah dengan menggunakan Wajanbolic e-goen, VoIP Rakyat, ebook open source untuk sekolah, membuat kagum praktisi IT dunia.
Awalnya, Onno diundang pada Panel “Tracing the Genealogy of ICTD Research: Premises, Predispositions, and Paradoxes of a Field in the Making” yang merupakan panel yang pertama di Conference ICTD 2009 yang diselenggarakan 16-19 april 2009 di Carnegie Mellon University, Qatar.
Setelah memaparkan hasil kreasinya tersebut, panel yang juga melibatkan Kentaro Toyama (Microsoft), Parminder, dan Michael Powell (IKM Inggris), Onno mendapat pujian. “Hanya Indonesia yang mampu membuat gerakan secara besar di masyarakat untuk ber-IT tanpa banyak dana dan campur tangan pemerintah. Istilah keren-nya adalah ‘Self-finance’ dan ‘Sustainable’,” ungkap Onno.
“Di negara lain tidak banyak yang berhasil melakukan pembangunan IT secara swadaya yang sustainable dalam skala besar seperti Indonesia,” sambungnya
Nah, pendekatan Indonesia yang sangat populis, low profile dan sangat effisien anggaran dengan cara memberdayakan masyarakat melalui berbagai workshop, seminar di sekolah-sekolah menjadi salah satu pendekatan yang disukai di conference tersebut, disukai oleh Harvard, Grameen Foundation, Islamic Development Bank (IDB), Mesir dan banyak lembaga internasional lainnya.
Mereka pun sepakat untuk mengadakan workshop tentang internet murah menggunakan antena Wajanbolic e-goen maupun teknologi telepon Next Generation Network (NGN) seperti VoIP Rakyat.
“Insya Allah workshop akan di adakan beberapa hari sebelum atau sesudah Internet Governance Forum (IGF) di Mesir pada tanggal 15-18 November 2009,” tandasnya.
Awalnya, Onno diundang pada Panel “Tracing the Genealogy of ICTD Research: Premises, Predispositions, and Paradoxes of a Field in the Making” yang merupakan panel yang pertama di Conference ICTD 2009 yang diselenggarakan 16-19 april 2009 di Carnegie Mellon University, Qatar.
Setelah memaparkan hasil kreasinya tersebut, panel yang juga melibatkan Kentaro Toyama (Microsoft), Parminder, dan Michael Powell (IKM Inggris), Onno mendapat pujian. “Hanya Indonesia yang mampu membuat gerakan secara besar di masyarakat untuk ber-IT tanpa banyak dana dan campur tangan pemerintah. Istilah keren-nya adalah ‘Self-finance’ dan ‘Sustainable’,” ungkap Onno.
“Di negara lain tidak banyak yang berhasil melakukan pembangunan IT secara swadaya yang sustainable dalam skala besar seperti Indonesia,” sambungnya
Nah, pendekatan Indonesia yang sangat populis, low profile dan sangat effisien anggaran dengan cara memberdayakan masyarakat melalui berbagai workshop, seminar di sekolah-sekolah menjadi salah satu pendekatan yang disukai di conference tersebut, disukai oleh Harvard, Grameen Foundation, Islamic Development Bank (IDB), Mesir dan banyak lembaga internasional lainnya.
Mereka pun sepakat untuk mengadakan workshop tentang internet murah menggunakan antena Wajanbolic e-goen maupun teknologi telepon Next Generation Network (NGN) seperti VoIP Rakyat.
“Insya Allah workshop akan di adakan beberapa hari sebelum atau sesudah Internet Governance Forum (IGF) di Mesir pada tanggal 15-18 November 2009,” tandasnya.