Kejahatan melalui internet atau yang biasa disebut sebagai cybercrime terus menunjukkan tanda-tanda mengkhawatirkan. Sebab, kejahatan di dunia maya sudah mulai teroganisir dengan baik. Pengorganisasian ini sendiri tersebar di beberapa negara, dan tidak terpusat pada satu negara saja.
Dari data survei yang dilakukan oleh Akamai Technologies, dari beberapa negara yang melakukan kejahatan cyber tersebut, ternyata Rusia yang paling banyak menguasai, setidaknya dalam kurun waktu di kuartal ketiga tahun 2009. Dari survei tersebut terbukti, sebanyak 13 persen organisasi tindak kriminal di dunia maya dilakukan di Rusia.
Sedangkan di posisi kedua, serangan kejahatan di kuartal ketiga tersebut dipegang oleh Brasil, yang melakukan penyerangan sampai dengan 8,7 persen. Kebanyakan serangan tersebut mengincar kartu kredit untuk dibobol.
Sementara itu, seperti yang dilansir Internet News, Senin (18/1), selain Rusia di posisi pertama, negara yang paling banyak menyumbang pelaku cybercrime adalah Amerika Serikat dan China, kedua negara tersebut masing-masing menempati posisi dengan presentase 6,9 persen dan 6,5 persen serangan di kuartal kedua 2009.
Akamai sendiri telah melakukan penelusuran untuk surveinya terhadap 207 negara pada kuartal ketiga ini, naik 6 negara dari sebelumnya yang hanya 201 partisipan. Lembaga ini menyaring 207 negara tersebut menjadi daftar 10 besar berdasarkan trafik serangannya, yang diketahui dari 10 negara tersebut menguasai trafik untuk melakukan kejahatan cyber sebanyak 61 persen.
Adapun beberapa negara lain yang menjadi sarang tindakan ilegal ini adalah, Italia, Taiwan, Jerman, Argentina, India and Rumania. Akamai juga melakukan survei ini kecepatan rata-rata di tiap negara, hasilnya Korea Selatan berada di tempat pertama dengan koneksi sebesar 14.6 Mbps. (hd/okezone)
Dari data survei yang dilakukan oleh Akamai Technologies, dari beberapa negara yang melakukan kejahatan cyber tersebut, ternyata Rusia yang paling banyak menguasai, setidaknya dalam kurun waktu di kuartal ketiga tahun 2009. Dari survei tersebut terbukti, sebanyak 13 persen organisasi tindak kriminal di dunia maya dilakukan di Rusia.
Sedangkan di posisi kedua, serangan kejahatan di kuartal ketiga tersebut dipegang oleh Brasil, yang melakukan penyerangan sampai dengan 8,7 persen. Kebanyakan serangan tersebut mengincar kartu kredit untuk dibobol.
Sementara itu, seperti yang dilansir Internet News, Senin (18/1), selain Rusia di posisi pertama, negara yang paling banyak menyumbang pelaku cybercrime adalah Amerika Serikat dan China, kedua negara tersebut masing-masing menempati posisi dengan presentase 6,9 persen dan 6,5 persen serangan di kuartal kedua 2009.
Akamai sendiri telah melakukan penelusuran untuk surveinya terhadap 207 negara pada kuartal ketiga ini, naik 6 negara dari sebelumnya yang hanya 201 partisipan. Lembaga ini menyaring 207 negara tersebut menjadi daftar 10 besar berdasarkan trafik serangannya, yang diketahui dari 10 negara tersebut menguasai trafik untuk melakukan kejahatan cyber sebanyak 61 persen.
Adapun beberapa negara lain yang menjadi sarang tindakan ilegal ini adalah, Italia, Taiwan, Jerman, Argentina, India and Rumania. Akamai juga melakukan survei ini kecepatan rata-rata di tiap negara, hasilnya Korea Selatan berada di tempat pertama dengan koneksi sebesar 14.6 Mbps. (hd/okezone)