Banyak dedemit maya yang mengincar sistem jaringan Amerika Serikat (AS). Kini, dedemit maya yang diduga berasal dari Rusia sukses menjebol jaringan komputer Pentagon.
Cracker ini melancarkan serangan malware ke komputer zona perang dan komando pusat AS yang mengawasi Irak dan Afghanistan. Menurut Departemen Pertahanan AS, serangan ini sungguh signifikan dan menyita perhatian.
Namun, belum bisa dipastikan apakan serangan malware ini dilancarkan oleh cracker Rusia secara perorangan atau ada keterlibatan dari pemerintah Rusia. Kemungkinan, cracker ini menjadikan komputer yang digunakan tentara di Afghanistan dan Irak sebagai target serangan.
Malware yang menyerang sistem komputer AS tersebut adalah agent.btz, dan telah bergentayangan di komputer-komputer non-pemerintah selama beberapa bulan terakhir.
Baru-baru ini, Departemen Pertahanan Amerika Serikat (AS) melarang penggunaan flash disk dan piranti removable di kawasan Pentagon untuk membendung persebaran malware. Selama ini Pentagon dan departemen pemerintah AS berulang kali menghadapi serangan cyber, yang diduga berasal dari Rusia dan China. (ITexaminer/detik)
Cracker ini melancarkan serangan malware ke komputer zona perang dan komando pusat AS yang mengawasi Irak dan Afghanistan. Menurut Departemen Pertahanan AS, serangan ini sungguh signifikan dan menyita perhatian.
Namun, belum bisa dipastikan apakan serangan malware ini dilancarkan oleh cracker Rusia secara perorangan atau ada keterlibatan dari pemerintah Rusia. Kemungkinan, cracker ini menjadikan komputer yang digunakan tentara di Afghanistan dan Irak sebagai target serangan.
Malware yang menyerang sistem komputer AS tersebut adalah agent.btz, dan telah bergentayangan di komputer-komputer non-pemerintah selama beberapa bulan terakhir.
Baru-baru ini, Departemen Pertahanan Amerika Serikat (AS) melarang penggunaan flash disk dan piranti removable di kawasan Pentagon untuk membendung persebaran malware. Selama ini Pentagon dan departemen pemerintah AS berulang kali menghadapi serangan cyber, yang diduga berasal dari Rusia dan China. (ITexaminer/detik)