Meski keberadaannya terus dikecam, teknologi Google Earth terus bergeming. Teknologi yang memungkinkan melihat lokasi di seluruh dunia-bahkan yang kadang tersembunyi-secara online dengan bantuan satelit ini dianggap dapat jadi mata-mata teroris untuk melancarkan serangan. Walhasil, kejadian terorisme belakangan ini dianggap lebih dipermudah dengan kehadiran Google Earth.
Tapi, layaknya pisau bermata dua, teknologi selain bisa mengundang bahaya, juga bisa mendatangkan manfaat yang luar biasa. Seperti yang barusan terjadi di negara Mozambik. Negara yang dikenal sebagai wilayah yang rawan perselisihan dan perang itu memang sebelumnya tak pernah dieksplorasi karena faktor bahaya ini.
Namun, berkat kehadiran Google Earth, sekelompok ilmuwan Inggris dari grup bernama Kew Garden berhasil menemukan area berjuluk 'dunia yang hilang', yang penuh dengan spesies eksotis dan langka.
'Dunia yang hilang' tersebut berupa hutan yang masih perawan dan belum tereksplorasi di negara Mozambik, tepatnya di daerah Mount Mabu. Dengan bekal gambar visual dari Google Earth, para peneliti Inggris tersebut mendatangi 'dunia yang hilang' itu. Sejauh ini, dalam waktu singkat mereka sudah menemukan spesies eksotik seperti bunglon kerdil, spesies baru kupu-kupu, ular raksasa, dan koloni burung langka.
Tapi, layaknya pisau bermata dua, teknologi selain bisa mengundang bahaya, juga bisa mendatangkan manfaat yang luar biasa. Seperti yang barusan terjadi di negara Mozambik. Negara yang dikenal sebagai wilayah yang rawan perselisihan dan perang itu memang sebelumnya tak pernah dieksplorasi karena faktor bahaya ini.
Namun, berkat kehadiran Google Earth, sekelompok ilmuwan Inggris dari grup bernama Kew Garden berhasil menemukan area berjuluk 'dunia yang hilang', yang penuh dengan spesies eksotis dan langka.
'Dunia yang hilang' tersebut berupa hutan yang masih perawan dan belum tereksplorasi di negara Mozambik, tepatnya di daerah Mount Mabu. Dengan bekal gambar visual dari Google Earth, para peneliti Inggris tersebut mendatangi 'dunia yang hilang' itu. Sejauh ini, dalam waktu singkat mereka sudah menemukan spesies eksotik seperti bunglon kerdil, spesies baru kupu-kupu, ular raksasa, dan koloni burung langka.