Eva Roob. (Ist) |
KARIER sebagai pemain bola sudah dirintis Eva Roob saat masih sekolah. Tapi, kenapa setelah jadi pemain klub ternama, Nurnberg, dia justru mengakhiri karier dan beralih jadi bintang porno?
Alasannya sederhana dan terdengar klasik: uang. Tapi, begitulah adanya. Dua tahun membela Nurnberg, dia tak merasa mendapatkan bayaran yang sepadan. Dia butuh penghasilan tambahan.
Bermodalkan payudara indah, Eva Roob berpikir uang akan datang jika dia jadi penari di pesta-pesta perusahaan. Atau, payudara indahnya bisa dimanfaatkan untuk sesi-sesi pemotretan.
Eva Roob berkesimpulan, jika ingin jadi superstar di industri seks dengan bayaran yang tinggi, dia harus menutup kariernya yang legal itu, yakni sebagai pemain bola. Untuk itu, perlu keputusan yang berani.
"Sialnya, jam kerja profesi keduanya berbenturan dengan profesi pertama. Dia pulang pada jam 5 dinihari dan harus ke lapangan (hijau) pada pukul 10. Bahkan teman-temannya pun tahu, dua profesi itu takkan bisa dijalankan secara bersamaan," ujar sebuah sumber.
Eva Roob tak punya banyak pilihan. Dia harus memutuskan, tetap jadi pemain bola dengan penghasilan yang pas-pasan atau menekuni dunia porno dengan bayaran yang menggiurkan. Dia akhirnya memilih yang kedua.
antara news