.gif "Solusi Pembayaran Tagihan dan Transaksi Online - BebasBayar")
Dok, pada usia berapakah biasanya pria mengalami andropause? Lantas adakah ciri-ciri pria yang mau memasuki andropause itu seperti apa misalnya kurang bergairah saaat bercinta atau ada tanda lain layaknya wanita yang hendak menopause?
Teguh (Pria 29 tahun)
Tinggi 166 cm, berat 58 kg
Jawaban
Istilah andropause menunjukkan suatu kumpulan gejala (sindrom) akibat penurunan kadar hormon testosteron pada pria usia lanjut, usia di atas 45 tahun. Istilah lain yang kerap digunakan ADAM (Androgen Deficiency in Aging Males) atau PADAM (Partial Androgen Deficiency in Aging Males). Walaupun istilah andropause secara biologis salah, tapi istilah ini sudah populer digunakan. (Pangkahila W, 2014).
Hal ini berkaitan dengan proses penuaan hingga kadar testosteron menurun, yang menyebabkan penurunan fungsi seksual, fungsi kognitif (kemampuan mengingat), kekuatan otot, jumlah sel darah merah, massa tulang hingga risiko fraktur meningkat, juga penurunan sistem imun (kekebalan).
Di pihak lain terJadi peningkatan dalam: massa lemak hingga terjadi obesitas organ tubuh dalam, penyakit jantung dan pembuluh darah, gangguan perasaan dan tidur.
Dr. Andri Wanananda MS
Anggota Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dan Asosiasi Seksologi Indonesia (ASI) serta pengajar di Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanegara Jakarta. Detik health
Teguh (Pria 29 tahun)
Tinggi 166 cm, berat 58 kg
Jawaban
Istilah andropause menunjukkan suatu kumpulan gejala (sindrom) akibat penurunan kadar hormon testosteron pada pria usia lanjut, usia di atas 45 tahun. Istilah lain yang kerap digunakan ADAM (Androgen Deficiency in Aging Males) atau PADAM (Partial Androgen Deficiency in Aging Males). Walaupun istilah andropause secara biologis salah, tapi istilah ini sudah populer digunakan. (Pangkahila W, 2014).
Hal ini berkaitan dengan proses penuaan hingga kadar testosteron menurun, yang menyebabkan penurunan fungsi seksual, fungsi kognitif (kemampuan mengingat), kekuatan otot, jumlah sel darah merah, massa tulang hingga risiko fraktur meningkat, juga penurunan sistem imun (kekebalan).
Di pihak lain terJadi peningkatan dalam: massa lemak hingga terjadi obesitas organ tubuh dalam, penyakit jantung dan pembuluh darah, gangguan perasaan dan tidur.
Dr. Andri Wanananda MS
Anggota Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dan Asosiasi Seksologi Indonesia (ASI) serta pengajar di Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanegara Jakarta. Detik health
