Tanda-Tanda Hiperseks atau Gejala Hiperseks memang agak sulit untuk dideteksi. Betulkah bahwa hasrat tinggi untuk berhubungan intim merupakan tanda-tanda hiperseksual? Prof Dr Wimpie Pangkahila, Sp And, seksolog dan androlog dari Universitas Udayana mengungkapkan bahwa meskipun dorongan seksual seseorang sangat tinggi, yang kemudian diekspresikan dengan intensitas hubungan seksual yang semakin sering, namun hal tersebut belum tentu digolongkan sebagai gejala hiperseksual.
Banyak Faktor yang mempengaruhi dorongan seksual, antara lain adalah hormon seks, faktor psikis, keadaan kesehatan tubuh, pengalaman seksual sebelumnya, dan rangsangan seksual yang diterima. Jika faktor-faktor tersebut mendukung, maka dorongan seksual akan terasa sangat kuat, sehingga akibatnya hubungan seksual menjadi sering dilakukan.
Istilah hiperseksual (hypersex) dapat dijelaskan sebagai suatu kelainan seksual yaitu berupa dorongan seksual yang sangat tinggi dan bersifat menetap. Hiperseksual sering digambarkan sebagai berikut,
* Hubungan seksual merupakan kebutuhan yang tidak pernah terpuaskan,
* Hubungan seksual sering dilakukan disela-sela kesibukan,
* Hanya mengejar orgasme sesering mungkin,
* Hubungan seksual dilakukan tanpa melibatkan emosi, karena demi kenikmatannya sendiri.
Biasanya (namun tidak semua), pengidap hiperseksual sering berganti-ganti pasangan dalam melakukan hubungan seksual, karena kadang pasangan tetapnya tidak selalu bersedia untuk melakukan hubungan seksual dengan frekuensi sangat sering. Pada wanita, hiperseksual disebut dengan istilah nymphomania.
Banyak Faktor yang mempengaruhi dorongan seksual, antara lain adalah hormon seks, faktor psikis, keadaan kesehatan tubuh, pengalaman seksual sebelumnya, dan rangsangan seksual yang diterima. Jika faktor-faktor tersebut mendukung, maka dorongan seksual akan terasa sangat kuat, sehingga akibatnya hubungan seksual menjadi sering dilakukan.
Istilah hiperseksual (hypersex) dapat dijelaskan sebagai suatu kelainan seksual yaitu berupa dorongan seksual yang sangat tinggi dan bersifat menetap. Hiperseksual sering digambarkan sebagai berikut,
* Hubungan seksual merupakan kebutuhan yang tidak pernah terpuaskan,
* Hubungan seksual sering dilakukan disela-sela kesibukan,
* Hanya mengejar orgasme sesering mungkin,
* Hubungan seksual dilakukan tanpa melibatkan emosi, karena demi kenikmatannya sendiri.
Biasanya (namun tidak semua), pengidap hiperseksual sering berganti-ganti pasangan dalam melakukan hubungan seksual, karena kadang pasangan tetapnya tidak selalu bersedia untuk melakukan hubungan seksual dengan frekuensi sangat sering. Pada wanita, hiperseksual disebut dengan istilah nymphomania.