Gemuruh tepuk tangan bergema ketika Sarmini melangkah maju untuk menerima ijazahnya dalam bidang Manajemen pada prosesi wisuda University of Malaysia. Sarmini adalah tenaga kerja Indonesia (TKI) yang berprofesi sebagai pembantu rumah tangga (PRT) di Malaysia.
Pada acara yang dihelat di Putra Trade Centre itu, yang paling berbangga hati atas prestasi wanita 28 tahun ini adalah majikan Sarmini, Tan Choo Tang (56), dan istrinya Wee Phooi Khuan (47). Mereka ikut membiayai kuliah Sarmini.
Pada 2007, Sarmini sebenarnya ingin meneruskan studinya di Indonesia. Tapi Tan, yang merupakan dosen di sebuah kampus swasta, membujuk Sarmini untuk tetap tinggal di Malaysia dengan tawaran yang tidak bisa ditolaknya.
Tan menawari Sarmini untuk membiayai lebih dari setengah biaya pendidikannya dan mengalokasikan cukup waktu agar Sarmini bisa belajar. Tan dan anak-anaknya bahkan membantu Sarmini mengerjakan tugas-tugasnya.
"Ketika nama Sarmini diumumkan, dia mendapatkan tepuk tangan paling meriah. Kami semua sangat bangga padanya dan sangat tergerak dengan prestasi yang dia raih," kata Tan seperti dikutip dari situs Bernama, Selasa (21/6/2011).
Sarmini, yang berencana kembali ke Indonesia pada 3 Juli mendatang, mengatakan, dia sangat berterima kasih kepada keluarga majikannya itu. Menurutnya, keluarga Tan sangat mendukung perkuliahannya. Mereka tidak hanya mengantarnya ke kampus tiap Minggu, tetapi juga membantunya mengembangkan kemampuan berbahasa Inggrisnya.
Pada acara yang dihelat di Putra Trade Centre itu, yang paling berbangga hati atas prestasi wanita 28 tahun ini adalah majikan Sarmini, Tan Choo Tang (56), dan istrinya Wee Phooi Khuan (47). Mereka ikut membiayai kuliah Sarmini.
Pada 2007, Sarmini sebenarnya ingin meneruskan studinya di Indonesia. Tapi Tan, yang merupakan dosen di sebuah kampus swasta, membujuk Sarmini untuk tetap tinggal di Malaysia dengan tawaran yang tidak bisa ditolaknya.
Tan menawari Sarmini untuk membiayai lebih dari setengah biaya pendidikannya dan mengalokasikan cukup waktu agar Sarmini bisa belajar. Tan dan anak-anaknya bahkan membantu Sarmini mengerjakan tugas-tugasnya.
"Ketika nama Sarmini diumumkan, dia mendapatkan tepuk tangan paling meriah. Kami semua sangat bangga padanya dan sangat tergerak dengan prestasi yang dia raih," kata Tan seperti dikutip dari situs Bernama, Selasa (21/6/2011).
Sarmini, yang berencana kembali ke Indonesia pada 3 Juli mendatang, mengatakan, dia sangat berterima kasih kepada keluarga majikannya itu. Menurutnya, keluarga Tan sangat mendukung perkuliahannya. Mereka tidak hanya mengantarnya ke kampus tiap Minggu, tetapi juga membantunya mengembangkan kemampuan berbahasa Inggrisnya.