Sheyla Hershey telah lama terobsesi memiliki payudara penuh. Untuk itu, ia nekat memermak payudaranya dengan ukuran terbesar di dunia, MMM. Namun, itu justru membuat hidupnya hancur.
Sheyla, 31, mengikuti sebuah prosedur berbahaya dengan menanam implan payudara raksasa, Juni tahun lalu. Model asal Brasil ini mengakui obsesinya terhadap payudara besar berbalik menjadi sebuah penderitaan.
Selama beberapa bulan, ia merasa sangat percaya diri dengan penampilan barunya. Namun, sebuah infeksi mematikan membuat dokter mengangkat paksa implannya pertengahan Februari lalu.
Kondisi tersebut membuat Sheyla merasa sangat jelek dan ingin mengakhiri hidupnya. Dua kali, ia berniat bunuh diri dengan minum pil tidur.
Setelah kehilangan implan payudara ukuran raksasanya, Sheyla menderita depresi dan gangguan bipolar. Ia pun merencanakan melakukan operasi payudara lain.
Namun, dua hari sebelum operasi pembesaran payudara dengan ukuran FFF dilakukan, Sheyla dilarikan ke sebuah rumah sakit di Texas karena overdosis obat tidur.
Dalam sebuah wawancara, seperti dikutip Herald Sun, Sheyla yang baru pulih dari koma mengungkap bagaimana obsesinya untuk mempertahankan rekor dunia telah merusak pernikahannya.
Kesehatan yang terpuruk, lumpuhnya finansial keluarga serta kebangkrutan membuatnya hampir meninggalkan anaknya, seorang balita 18 bulan.
"Ketika terbangun dari koma, saya tidak merasakan apa-apa," ujarnya. "Saya tidak mengharapkan orang mengerti, tapi sejujurnya tanpa payudara implan saya merasa sangat tertekan."
Sheyla yang kini berpisah dari suaminya, Derek, mengungkap, keinginan menjadi 'cantik' mengambil alih hidupnya. "Saya menyadari ada bagian diri saya yang akan hilang bila ingin mempertahankan predikat payudara terbesar di dunia. Saya tidak dapat melawannya walaupun itu membahayakan nyawa saya."
Dia pun memperingatkan wanita lain agar tak mengikuti jejaknya.
Sheyla, 31, mengikuti sebuah prosedur berbahaya dengan menanam implan payudara raksasa, Juni tahun lalu. Model asal Brasil ini mengakui obsesinya terhadap payudara besar berbalik menjadi sebuah penderitaan.
Selama beberapa bulan, ia merasa sangat percaya diri dengan penampilan barunya. Namun, sebuah infeksi mematikan membuat dokter mengangkat paksa implannya pertengahan Februari lalu.
Kondisi tersebut membuat Sheyla merasa sangat jelek dan ingin mengakhiri hidupnya. Dua kali, ia berniat bunuh diri dengan minum pil tidur.
Setelah kehilangan implan payudara ukuran raksasanya, Sheyla menderita depresi dan gangguan bipolar. Ia pun merencanakan melakukan operasi payudara lain.
Namun, dua hari sebelum operasi pembesaran payudara dengan ukuran FFF dilakukan, Sheyla dilarikan ke sebuah rumah sakit di Texas karena overdosis obat tidur.
Dalam sebuah wawancara, seperti dikutip Herald Sun, Sheyla yang baru pulih dari koma mengungkap bagaimana obsesinya untuk mempertahankan rekor dunia telah merusak pernikahannya.
Kesehatan yang terpuruk, lumpuhnya finansial keluarga serta kebangkrutan membuatnya hampir meninggalkan anaknya, seorang balita 18 bulan.
"Ketika terbangun dari koma, saya tidak merasakan apa-apa," ujarnya. "Saya tidak mengharapkan orang mengerti, tapi sejujurnya tanpa payudara implan saya merasa sangat tertekan."
Sheyla yang kini berpisah dari suaminya, Derek, mengungkap, keinginan menjadi 'cantik' mengambil alih hidupnya. "Saya menyadari ada bagian diri saya yang akan hilang bila ingin mempertahankan predikat payudara terbesar di dunia. Saya tidak dapat melawannya walaupun itu membahayakan nyawa saya."
Dia pun memperingatkan wanita lain agar tak mengikuti jejaknya.