YAHOO Inc. akhirnya “menjawab” ancaman akuisisi paksa ala Microsoft Corp. Harian the Wall Street Journal, Kamis (1 Mei 200 8) melaporkan, perusahaan yang terkenal dengan layanan email gratis itu kemungkinan membuat kesepakatan dengan Google Inc. Perusahaan yang disebut terakhir dikenal sebagai perusahaan yang menyediakan layanan pencari nomor wahid di dunia. Kemungkinan untuk merangkul Google tersebut dipilih oleh Yahoo sebagai usaha untuk mempertahankan diri dari ancaman akuisisi Microsoft.
Koran tersebut juga melaporkan, Yahoo dan Google sedang merundingkan kesepakatan non-eksklusif yang diyakini oleh kedua pihak sebagai upaya untuk menentang monopoli industri. Belum ada komentar dari orang-orang Yahoo dan Google perihal kesepakatan di antara mereka.
Sabtu minggu lalu mestinya adalah hari terakhir dari batas waktu yang diberikan Microsoft kepada Yahoo sehubungan dengan akuisisi yang mereka tawarkan kepada Yahoo. Pada 4 April 2008, Steven A. Ballmer Kepala Eksekutif Microsoft, telah “mengancam” Yahoo agar menerima harga US$ 31 dollar per saham yang ditawarkan oleh Microsoft untuk mengakuisisi Yahoo atau Yahoo harus bersiap menghadapi tindakan pengambilalihan. Namun hingga Senin lalu, Yahoo tak memberikan reaksi apa pun, hingga kemudian muncul berita bahwa Yahoo membuat kesepakatan dengan Google.
Tak adanya jawaban dari Yahoo pada akhirnya membuat berang para pejabat Microsoft. Mereka berniat untuk melaksanakan ancaman untuk mengambil alih Yahoo dengan cara-cara yang lebih keras. Antara lain Microsoft diyakini akan mengundang para pemegang saham Yahoo agar mereka menukar sahamnya dengan tunai atau saham Microsoft. Langkah yang disebut exchange offer itu dipercaya bisa membuat tekanan kepada Yahoo terutama bila sebagian besar pemegang saham Yahoo kemudian memang benar-benar menerima tawaran Microsoft. Cara itu kelak akan membuat Microsoft bisa menempatkan orang-orangnya di Dewan Direksi Yahoo dan karena itu bisa diharapkan memuluskan niat Microsoft mengakuisisi Yahoo.
Sebelum berita kesepakatan Yahoo dan Google itu muncul di the Wall Street Journal, Microsoft pernah mengungkapkan bahwa semua perjanjian definitif antara Yahoo dan Google akan mengonsolidasikan lebih dari 90 persen pasar periklanan pencarian di pihak Google. Kondisi itu bukan hanya akan membuat pasar jauh lebih sedikit kompetitif namun menurut orang-orang Microsoft juga bertentangan dengan proposal Microsoft untuk mengambil alih Yahoo.
“Proposal kami tetap satu-satunya alternatif yang menawarkan kepada para pemegang saham Yahoo nilai penuh dan adil atas saham mereka, memberi setiap pemegang saham suara untuk masa depan perusahaan, serta meningkatkan pilihan bagi pembuat konten, pengiklan, dan konsumen,” kata Brad Smith, Penasihat Umum Microsoft.
Didirikan pada 1975, Microsoft adalah perusahaan solusi dan layanan peranti lunak. Bill Gates adalah pemiliknya. Perusahaan ini terutama mendominasi perangkat lunak Windows di jagat komputer di seluruh dunia. Monopoli Microsoft semula tak tertandingi hingga muncul Linux yang menawarkan peranti lunak yang kurang lebih serupa namun dengan pola penggunaan yang lebih luwes dibandingkan dengan ketentuan Microsoft. Dalam kunjungannya ke Indonesia pada bulan Mei ini, Bill Gates dikabarkan juga akan melobi pemerintah Indonesia agar seluruh perangkat lunak komputer yang digunakan oleh jajaran pemerintah hanya menggunakan perangkat lunak Microsoft.
Niat Microsoft untuk mengakuisisi Yahoo sebenarnya sudah muncul sejak lama, namun kali pertama terungkap kepada publik pada 1 Februari silam. Waktu itu Microsoft menawarkan kepada Yahoo uang senilai US$ 44,6 miliar sebagai kompensasi akuisisi yang akan mereka lakukan. Niat Microsoft untuk mengakuisisi Yahoo tersebut tentu saja adalah isyarat untuk memperluas pasar mereka. Microsoft dengan perangkat lunak dan Yahoo dengan email dan mesin pencari gratis, tentulah akan menjadi kombinasi yang ampuh yang sulit ditandingi oleh perusahaan mana pun. Persoalannya, tiga hari kemudian tawaran itu secara resmi ditolak oleh Dewan Direksi Yahoo dengan alasan harganya terlalu murah. Yahoo menganggap saham mereka seharusnya berharga US$ 40 per saham dan bukan US$ 31 seperti yang ditawarkan oleh Microsoft.
Kini dengan “jawaban” terbaru Yahoo itu, kemungkinan besar Microsoft benar-benar tak akan sanggup melunakkan Yahoo apalagi untuk mendapatkannya kecuali ada hal-hal lain yang luar biasa yang diperbuat oleh Microsoft dan luput dari hitungan orang-orang Yahoo dan Google. Kelak kalau kesepakatan Yahoo dan Google itu menghasilkan keputusan untuk penggabungan keduanya, maka Bill Gates bisa-bisa akan gigit jari, karena rencana besarnya membangun persekutuan monopoli Microsoft dan Yahoo kandas di tengah jalan. Hal lain yang mungkin juga akan menyesakkan bagi Microsoft dengan kesepakatan baru Yahoo dan Google itu adalah karena harga yang ditawarkan oleh Google sebetulnya lebih murah dibandingkan penawaran Microsoft. Selamat gigi jari Pak Bill Gates. Oleh Rusdi Mathari
Sumber: Reuters
Koran tersebut juga melaporkan, Yahoo dan Google sedang merundingkan kesepakatan non-eksklusif yang diyakini oleh kedua pihak sebagai upaya untuk menentang monopoli industri. Belum ada komentar dari orang-orang Yahoo dan Google perihal kesepakatan di antara mereka.
Sabtu minggu lalu mestinya adalah hari terakhir dari batas waktu yang diberikan Microsoft kepada Yahoo sehubungan dengan akuisisi yang mereka tawarkan kepada Yahoo. Pada 4 April 2008, Steven A. Ballmer Kepala Eksekutif Microsoft, telah “mengancam” Yahoo agar menerima harga US$ 31 dollar per saham yang ditawarkan oleh Microsoft untuk mengakuisisi Yahoo atau Yahoo harus bersiap menghadapi tindakan pengambilalihan. Namun hingga Senin lalu, Yahoo tak memberikan reaksi apa pun, hingga kemudian muncul berita bahwa Yahoo membuat kesepakatan dengan Google.
Tak adanya jawaban dari Yahoo pada akhirnya membuat berang para pejabat Microsoft. Mereka berniat untuk melaksanakan ancaman untuk mengambil alih Yahoo dengan cara-cara yang lebih keras. Antara lain Microsoft diyakini akan mengundang para pemegang saham Yahoo agar mereka menukar sahamnya dengan tunai atau saham Microsoft. Langkah yang disebut exchange offer itu dipercaya bisa membuat tekanan kepada Yahoo terutama bila sebagian besar pemegang saham Yahoo kemudian memang benar-benar menerima tawaran Microsoft. Cara itu kelak akan membuat Microsoft bisa menempatkan orang-orangnya di Dewan Direksi Yahoo dan karena itu bisa diharapkan memuluskan niat Microsoft mengakuisisi Yahoo.
Sebelum berita kesepakatan Yahoo dan Google itu muncul di the Wall Street Journal, Microsoft pernah mengungkapkan bahwa semua perjanjian definitif antara Yahoo dan Google akan mengonsolidasikan lebih dari 90 persen pasar periklanan pencarian di pihak Google. Kondisi itu bukan hanya akan membuat pasar jauh lebih sedikit kompetitif namun menurut orang-orang Microsoft juga bertentangan dengan proposal Microsoft untuk mengambil alih Yahoo.
“Proposal kami tetap satu-satunya alternatif yang menawarkan kepada para pemegang saham Yahoo nilai penuh dan adil atas saham mereka, memberi setiap pemegang saham suara untuk masa depan perusahaan, serta meningkatkan pilihan bagi pembuat konten, pengiklan, dan konsumen,” kata Brad Smith, Penasihat Umum Microsoft.
Didirikan pada 1975, Microsoft adalah perusahaan solusi dan layanan peranti lunak. Bill Gates adalah pemiliknya. Perusahaan ini terutama mendominasi perangkat lunak Windows di jagat komputer di seluruh dunia. Monopoli Microsoft semula tak tertandingi hingga muncul Linux yang menawarkan peranti lunak yang kurang lebih serupa namun dengan pola penggunaan yang lebih luwes dibandingkan dengan ketentuan Microsoft. Dalam kunjungannya ke Indonesia pada bulan Mei ini, Bill Gates dikabarkan juga akan melobi pemerintah Indonesia agar seluruh perangkat lunak komputer yang digunakan oleh jajaran pemerintah hanya menggunakan perangkat lunak Microsoft.
Niat Microsoft untuk mengakuisisi Yahoo sebenarnya sudah muncul sejak lama, namun kali pertama terungkap kepada publik pada 1 Februari silam. Waktu itu Microsoft menawarkan kepada Yahoo uang senilai US$ 44,6 miliar sebagai kompensasi akuisisi yang akan mereka lakukan. Niat Microsoft untuk mengakuisisi Yahoo tersebut tentu saja adalah isyarat untuk memperluas pasar mereka. Microsoft dengan perangkat lunak dan Yahoo dengan email dan mesin pencari gratis, tentulah akan menjadi kombinasi yang ampuh yang sulit ditandingi oleh perusahaan mana pun. Persoalannya, tiga hari kemudian tawaran itu secara resmi ditolak oleh Dewan Direksi Yahoo dengan alasan harganya terlalu murah. Yahoo menganggap saham mereka seharusnya berharga US$ 40 per saham dan bukan US$ 31 seperti yang ditawarkan oleh Microsoft.
Kini dengan “jawaban” terbaru Yahoo itu, kemungkinan besar Microsoft benar-benar tak akan sanggup melunakkan Yahoo apalagi untuk mendapatkannya kecuali ada hal-hal lain yang luar biasa yang diperbuat oleh Microsoft dan luput dari hitungan orang-orang Yahoo dan Google. Kelak kalau kesepakatan Yahoo dan Google itu menghasilkan keputusan untuk penggabungan keduanya, maka Bill Gates bisa-bisa akan gigit jari, karena rencana besarnya membangun persekutuan monopoli Microsoft dan Yahoo kandas di tengah jalan. Hal lain yang mungkin juga akan menyesakkan bagi Microsoft dengan kesepakatan baru Yahoo dan Google itu adalah karena harga yang ditawarkan oleh Google sebetulnya lebih murah dibandingkan penawaran Microsoft. Selamat gigi jari Pak Bill Gates. Oleh Rusdi Mathari
Sumber: Reuters