Saat masih pacaran memergoki pasangan yang selingkuh jalan keluarnya relatif mudah, yakni putus dan cari pacar baru. Tapi kalau sudah menikah, lain lagi persoalannya, apalagi jika sudah punya anak.
Penelitian menemukan bahwa usia 40 tahunan merupakan usia rawan selingkuh. Sebuah survei di Inggris yang dilakukan situs bernama maritalaffair.co.uk terhadap lebih dari 600.000 anggotanya menyelidiki usia, profesi, lama perkawinan dan faktor gaya hidup lainnya yang paling berisiko membuat seseorang berselingkuh dari pasangan.
Di antara seluruh responden, baik pria maupun wanita, lebih dari setengahnya pernah berpikir untuk selingkuh saat usia pernikahan kurang dari 7 tahun. Lama pernikahan 8-14 tahun juga masuk dalam durasi yang rentan dan berada dalam urutan kedua setelah 7 tahun usia pernikahan.
Risikonya semakin menurun seiring lamanya kebersamaan. Pria yang berwirausaha atau memiliki usaha sendiri adalah yang paling besar risikonya punya simpanan atau hubungan gelap, diikuti oleh pria yang duduk pada kursi manajemen eksekutif. Pada wanita, yang paling berisiko selingkuh justru ibu rumah tangga, kemudian diikuti profesi
Pada wanita, usia 40 tahun adalah masa mulai nakal dan melirik pria lain. Sebanyak 24% wanita menjalin hubungan dengan pria lain saat usianya 41-45 tahun. Sebanyak 21% lainnya saat berusia 46-50 tahun seperti dikutip dari Female First.
Pada pria, ternyata usia nakalnya lebih lambat, yaitu pada usia menjelang 50 tahunan. Sebanyak 19% pria mulai selingkuh saat berusia 46-50 tahun, 18% lainnya saat berusia 51-55 tahun dan 16% lainnya saat berusia 41-45 tahun. Usia pria yang paling setia adalah di atas 75 tahun dan antara 18-25 tahun.
Anak ternyata tidak selalu dapat dijadikan jaminan seseorang akan setia. Pasalnya, sebanyak 30% wanita dan 30% pria yang telah punya 2 orang anak tetap saja berselingkuh. Tak punya anak pun juga tetap berisiko, sebab sebanyak 30% pria dan 28% wanita yang mengaku berselingkuh belum punya momongan.
Survei juga menemukan ada beberapa alasan yang membuat orang berselingkuh, yaitu kurangnya keintiman, balas dendam, pasangan sedang sakit atau sekedar ingin berhubungan seks saja dengan orang lain. Alasan yang paling umum adalah kurangnya keintiman dan dipilih oleh 75% wanita dan 78% pria.
Uniknya, meskipun banyak yang tidak mau mengakui di depan pasangan, mayoritas peserta survei mengatakan bahwa perselingkuhan terkadang justru dapat menyelamatkan pernikahan. Putro Agus Harnowo