Pemeriksaan dua manuskrip abad 14 dan 15 dari Florence Italia mengungkapkan nenek buyut Yesus, St Ismeria wanita yang melahirkan St Anne yang merupakan ibu Perawan Maria.
Kisah hidupnya mencerminkan kehidupan di Florentines pada waktu itu, menurut Catherine Lawless dari University of Limerick di Irlandia yang melakukan penelitian.
"Artikel itu memberitahu kita banyak hal menyangkut abad keempat belas di Florentine, keyakinan agama dan praktiknya serta tentang keluarga bersejarah Kristus," tulis Lawless.
Kisah hidup St Ismeria itu memberikan informasi bagaimana kehidupan seorang wanita yang saleh menikah dan menjadi janda, Lawless menulis di Journal of Medieval History.
Menurut legenda yang terbentang di dalam manuskrip, Ismeria adalah seorang wanita cantik dan taat, serta menikah dengan Santo Liseo, seorang bapa. Pada hari pernikahan mereka, keduanya membuat kesepakatan perkawinan dengan menjalani kehidupan yang saleh.
Setelah 12 tahun, mereka memiliki seorang putri, Anne. Dua belas tahun kemudian, Liseo meninggal dan Ismeria berdoa bisa mati bersama suaminya. Kerabatnya kemudian mengambil semua kekayaan, dan membuatnya miskin sehingga Ismeria pindah ke rumah sakit. Di tempat itu, dia disebut mendapat dua mukjizat.
Seorang pria bisu tuli datang ke rumah sakit, dan berkat Ismeria sembuh. Baik Ismeria maupun orang itu tidak punya uang untuk makan, jadi Ismeria meminta wadah penuh air. Dia berdoa dan wadah itu berisi ikan yang cukup untuk memberi makan semua orang sakit di rumah sakit itu dan sembuh setelah makan ikan.
Dia kemudian kembali ke kamarnya, dan Tuhan memanggilnya ke surga, Lawless menulis.
Setelah kematian St Ismeria, Perawan Maria, Yesus Kristus, 12 rasul dan orang lain pergi ke rumah sakit untuk menghormatinya. Tidak ada petunjuk asal-usul legenda itu, tapi mungkin hanya sebagai cerita, bukan teks pendidikan tentang kehidupan orang suci, menurut Lawless.
"Selain dua mukjizat yang ada di akhir cerita, penekanan adalah pada pertobatan dan kehidupan yang baik dalam perkawinan," tulis Lawless.