Ratusan buruh Pabrik Rokok Batu Karang di Jalan Genengan, Kecamatan Pakisaji, Kabupaten Malang, menggelar aksi unjuk rasa. Mereka menggelar aksi karena perusahaan terancam tutup akibat kenaikan harga cukai.
Para buruh siap jadi pelacur jika perusahaan memproduksi rokok kretek merk 153 ini ditutup. Sejumlah buruh mayoritas perempuan ini sempat histeris ketika menyuarakan aspirasinya agar perusahaan tidak ditutup. Bahkan, para buruh menjerit dan menangis saat aksi berlangsung. Aksi mereka lakukan di depan perusahaan.
"Kami akan jadi apa jika pabrik ini ditutup. Untuk jadi pelacur kami siap," kata Jumiati (40), salah satu buruh dalam orasinya.
Secara terpisah Kepala Umum PR Batu Karang, Direk mengatakan, sejak Desember 2009 lalu perusahaan melakukan pengurangan produksi. Dari 150 karton per hari menjadi 60 sampai 70 karton per hari. Dengan penurunan itu perusahaan mengurangi jam kerja buruh hingga berdampak pada gaji buruh.
"Rata-rata para buruh dapat memproduksi 3 ribu batang per hari dengan upah 45 ribu. Tapi sekarang hanya bisa memproduksi seribu batang dengan gaji 15 ribu," ungkapnya.
Direk mengaku pengurangan jumlah produksi karena ketidakmampuan perusahaan untuk membayar harga cukai yang mahal. "Ini dampak dari PMK 181 tentang kenaikan harga cukai," ujarnya.